Follow Us

Bertahun-tahun Jadi Ponsel Paling Laku di Indonesia, Ternyata Begini Alasan HP Samsung Ditinggalkan Pembeli Kita. Padahal, Samsung Punya Fitur Kamera Canggih Lho!

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 19 November 2019 | 07:14
Samsung Galaxy M30s
Dok. HAI

Samsung Galaxy M30s

Fotokita.net - Ada yang berubah dalam pasar ponsel Indonesia. Jika selama ini Samsung dianggap sebagai pemimpin pasar alias merek yang paling laku, rupanya dominasi itu telah bergeser.

Dalam laporan terbaru, empat dari lima pabrikan ponsel terbesar juga diisi merek smartphone China.

Secara berurutan dari posisi teratas, Oppo meraih 26,2 persen, Vivo menguasai 22,8 persen, dan Samsung 19,4 persen.

Dua lainnya masih diduduki vendor asal China yakni Realme sebesar 12,6 persen dan Xiaomi sebesar 12,5 persen.

Bagi banyak perusahaan pembuat ponsel, Indonesia dianggap jadi salah satu pasar yang paling potensial.

Rasa penasaran dan tingkat kebutuhan yang tinggi membuat ponsel sangat laku di Indonesia.

Di antara ponsel-ponsel yang laku tersebut, merek apa yang paling laku?

Baca Juga: Menilik Fitur Kamera vivo V17 Pro! Puaskan Hasrat Fotografer Kawakan Motret dengan Kondisi Minim Cahaya

Suasana Oppo Store di Central Park Mall
way

Suasana Oppo Store di Central Park Mall

Lembaga riset IDC baru saja merilis data merek ponsel terlaris di Indonesia untuk kuartal 3 atau Q3 tahun 2019, seperti dilansir dari Infokomputer.

Dalam daftar 5 besar yang dirilis, ternyata Oppo berhasil melengserkan dominasi Samsung di periode sebelumnya.

Di Indonesia Oppo meraih pangsa pasar sebesar 26,2 persen.

Baca Juga: Punya Banderol Rp 3 Jutaan, Fitur Kamera Hape Terbaru Samsung Boleh Kita Jajal. Hasil Foto-foto Tanpa Edit Ini Bikin Kita Takjub!

Kemungkinan besar jajaran ponsel kelas menengah merekalah yang jadi pemain utamanya.

Di bawah Oppo ada Vivo dengan pangsa pasar 22,8 persen.

Sama degan Oppo, sampai saat ini Vivo juga masih jadi pilihan utama masyarakat yang ingin mencari ponsel dengan harga menengah ke bawah.

Samsung Galaxy A20s dan A30s
way

Samsung Galaxy A20s dan A30s

Samsung baru muncul di posisi ketiga dengan pangsa pasar 19,4 persen.

Hasil ini terbilang cukup buruk. Apalagi kalau dibandingkan dengan periode Q2 yang sanggup menembus 26,9 persen.

Padahal produk kelas menengah mereka dari seri bisa dibilang sangat laris di pasaran.

Di sisi lain, IDC menilai peluncuran varian baru dari seri A seperti Galaxy A50s, 30s, 20s, dan lainnya terlalu cepat.

Baca Juga: Punya Fitur Paling Canggih dan Resolusi Kamera Mumpuni, Ternyata Begini Alasan Kenapa Hape Baru Belum Tentu Laku di Pasar Kita

Samsung A20s hasil foto malam
way

Samsung A20s hasil foto malam

Hal itu dianggap jadi salah satu penyebab anjloknya pangsa pasar Samsung di Indonesia.

Setelah Samsung ada Realme yang mampu mencatatkan pangsa pasar 12,6 persen.

Sudah tidak diragukan lagi kalau deretan ponsel 1-2 jutaan dari Realme memang banyak dipilih masyarakat.

Periode ini Realme berhasil menggusur Xiaomi ke posisi 5 dengan pangsa pasar 12,5 persen, selisih yang sangat tipis.

Laporan lain juga dirilis oleh Canalys. Tapi Canalys rupanya memiliki catatan yang sedikit berbeda.

Oppo tetap di puncak dengan 23 persen. Sementara di posisi kedua diisi oleh Xiaomi yang meraih pangsa pasar mencapai 22 persen.

Baca Juga: Tahun 2019 Belum Lagi Berakhir, Bocoran Hape 4 Kamera Rilisan 2020 Telah Beredar. Inilah Spesifikasinya...

Data riset milik Canalys
Info Komputer

Data riset milik Canalys

Rupanya data dari kedua lembaga ini menunjukkan hasil yang berbeda.

Walaupun begitu, Canalys sama-sama mencatat Samsung ada di posisi ketiga dengan 21 persen pangsa pasar.

Baca Juga: Tak Mau Kalah dengan Kompetitor, Sony Siapkan Hape Berkamera 10x Zoom

Di bawahnya berturut-turut ada vivo dengan 17 persen dan Realme dengan 11 persen.

Hasil di kuartal ini dirasa cukup mengejutkan oleh beberapa pihak, terutama pecinta Samsung.

Tapi di sisi lain patut diakui juga kalau belakangan ini merek seperti Oppo, Vivo, Realme, dan Xiaomi semakin gencar menghadirkan jagoan terbaik mereka. (Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest