Mantan kepala desa Tropodo Ismail yang juga produsen tahu menuturkan, dia sempat melarang penggunaannya pada 2014 silam.
Tetapi larangan itu hanya bertahan selama beberapa bulan sebelum mereka beralih ke plastik. Adapun dia menggunakan campuran plastik serta kayu bakar.
"Para pembuat tahu di sini hanya mencari untung, untung, dan untung. Mereka tidak memperhitungkan akibat dari perbuatan mereka," paparnya. (Adi Priyatno Utomo/Kompas.com)