Follow Us

Pertama Kalinya Jadi Modus Aksi Teror, Begini Penjelasan Ahli Tentang Alasan Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri Medan Pakai Jaket Ojol

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 14 November 2019 | 09:37
Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan Terekam CCTV, Pakai Jaket Ojol dan Bawa Ransel.
Tribunnews.com

Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan Terekam CCTV, Pakai Jaket Ojol dan Bawa Ransel.

Berdasarkan laporan dari jurnalis Kompas TV, Bahri Nasri, ledakan terjadi pada Rabu 08.30 WIB. RMN yang mengenakan atribut ojek online hendak mengurus surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).

"Terduga pelaku berjenis kelamin laki-laki. Saat diperiksa barang bawaannya, ia melawan, lalu bergegas lari dan meledakkan diri tepat di depan kantin," kata Bahri Nasri, dalam siaran langsung Kompas TV, Rabu (13/11/2019).

Baca Juga: Ledakan Terjadi di Area Kantin Polrestabes Medan, Pelaku Diduga Lakukan Bom Bunuh Diri. Apakah Pelaku Kelabui Aparat Lantaran Pakai Atribut Ini?

Lokasi ledakan hanya berjarak sekitar 10 meter berdekatan dengan ruang Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Polrestabes Medan, tahanan, dan pelayanan SKCK.

"Aktivitas di kantin sudah dimulai ramai. Karena pukul 08.00 sudah pelayanan untuk masyarakat sudah dibuka dan jumlahnya cenderung banyak di pagi hari," kata dia.

Akibat peristiwa ini, empat polisi dan dua warga sipil terluka. Kendati belum bisa dipastikan, pengakuan kepala lingkungan tempat tinggal orangua RMN di Gang Tentram, Lingkungan III, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, RMN memang bekerja sebagai pengemudi ojek online.

Ini menjadi pertama kalinya pelaku teror memanfaatkan atribut ojek online.

Kronologi Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan, Sebelum Melakukan Aksinya Pelaku Sempat Melawan
IST

Kronologi Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan, Sebelum Melakukan Aksinya Pelaku Sempat Melawan

Kepala Pusat Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme Universitas Indonesia (UI), Benny Mamoto menyebut modus operandi ini perlu jadi perhatian. Sebab ojek online bisa dengan mudah mengelabui pihak keamanan maupun masyarakat.

"Identitas sopir ojol diidentikkan sebagai model transportasi dan jasa pengiriman barang yang legal dan sudah diterima masyarakat. Sehingga keberadaan mereka keluar masuk lingkungan kantor tidak mencurigakan. Peluang ini yang digunakan oleh pelaku," kata mantan penyidik Densus 88 itu, Rabu (13/11/2019).

Soal atribut ojek online sebagai modus kejahatan sebenarnya sudah kerap terjadi. Paling sering, ojek online sebagai kurir narkoba.

Baca Juga: Kenali Senjata Rahasia Korea Utara yang Lebih Kuat dari 10 Bom Atom

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest