
Ilustrasi
Di sana banyak mata-mata orang sipil, bahkan perempuan yang membawa granat.
Maka sebagai pengawal, Didin Somantri yang juga jago bela diri ini tetap siaga.
Oleh karena itu, menurut Didin Somantri, untuk memenangkan pertempuran di tempat itu membutuhkan taktik yang jitu.
Alasannya, musuh saat itu tidak hanya manusia, melainkan juga alam dan penyakit.
7 Prajurit ABRI Digempur Ratusan Fretilin
Pertempuran tak kalah sengit juga dialami Batalyon Infanteri Lintas Udara (Yonif Linud) 501.
Tujuh prajurit ABRI dari Batayon Infanteri Lintas Udara (Yonif Linud) 501, harus bertahan mati-matian saat menahan gempuran Fretilin.
Bukan tanpa alasan para prajurit Yonif Linud 501 tersebut tak berkutik, musuh yang mereka hadapi saat itu jumlahnya mencapai ratusan.
Meski pada akhirnya mereka dapat melawan balik berkat bantuan pasukan marinir.
Kronologinya berawal saat pasukan dari Batalyon Infanteri Lintas Udara (Yonif Linud) 501 berangkat dari markasnya menuju Baucau, Timor-Timur pada bulan Maret 1983.