Follow Us

youtube_channeltwitter

Bagai Neraka Dunia, Pasukan Tempur Militer Kita Dihujani Timah Panas oleh Militan Fretilin. Lantas, Bagaimana Cara Mereka Lolos dari Hadangan Itu?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 12 November 2019 | 18:26
Batatyon Tim Pendarat Korps Marinir ketika melancarkan operasi Amphibi di Timor Timur
Tribunnews

Batatyon Tim Pendarat Korps Marinir ketika melancarkan operasi Amphibi di Timor Timur

Ilustrasi
istimewa/Warta Kota

Ilustrasi

Di sana banyak mata-mata orang sipil, bahkan perempuan yang membawa granat.

Maka sebagai pengawal, Didin Somantri yang juga jago bela diri ini tetap siaga.

Oleh karena itu, menurut Didin Somantri, untuk memenangkan pertempuran di tempat itu membutuhkan taktik yang jitu.

Alasannya, musuh saat itu tidak hanya manusia, melainkan juga alam dan penyakit.

Baca Juga: Dicopot dari Pangkostrad Karena Kerahkan Pasukan ke Istana Presiden, Apakah Prabowo Akan Ambil Keuntungan Ini Sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Baru Jokowi?

7 Prajurit ABRI Digempur Ratusan Fretilin

Pertempuran tak kalah sengit juga dialami Batalyon Infanteri Lintas Udara (Yonif Linud) 501.

Tujuh prajurit ABRI dari Batayon Infanteri Lintas Udara (Yonif Linud) 501, harus bertahan mati-matian saat menahan gempuran Fretilin.

Bukan tanpa alasan para prajurit Yonif Linud 501 tersebut tak berkutik, musuh yang mereka hadapi saat itu jumlahnya mencapai ratusan.

Meski pada akhirnya mereka dapat melawan balik berkat bantuan pasukan marinir.

Kronologinya berawal saat pasukan dari Batalyon Infanteri Lintas Udara (Yonif Linud) 501 berangkat dari markasnya menuju Baucau, Timor-Timur pada bulan Maret 1983.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 5 to 7 of 7

Latest

Popular

x