Follow Us

Belum Genap Sepekan Menjabat, Rektor Termuda di Indonesia Ini Sudah Bikin Gebrakan yang Bikin Mahasiswanya Gembira. Lantas, Bagaimana Respon Dikti?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 08 November 2019 | 17:45
Rektor Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang, Risa Santoso saat diwawancara di ruang kerjanya, Kamis (07/11/2019).
(KOMPAS.COM/ANDI HARTIK)

Rektor Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang, Risa Santoso saat diwawancara di ruang kerjanya, Kamis (07/11/2019).

Fotokita.net - Nama Risa Santoso langsung menjadi sorotan setelah dia dilantik pada hari Sabtu (2/11/2019) menjadi rektor dari Institut Teknologi Bisnis ASIA Malang.

Menariknya, Risa masih berusia 27 tahun. Artinya, Risa Santoso menjadi rektor termuda di Indonesia. Hebat bukan?

Nah, belum lagi genap sepakan menjabat Rektor Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang itu, Risa Santoso memperbolehkan mahasiswanya untuk lulus tanpa skripsi.

Baca Juga: Satu Almamater dengan Mendikbud Nadiem Makarim, Perempuan Berparas Ayu Ini Torehkan Rekor Gemilang dalam Dunia Pendidikan Kita!

Risa Santoso memiliki cara tersendiri untuk menerapkan kebijakannya itu meski struktur di bawahnya adalah orang-orang yang lebih tua darinya.

Risa meyakini, komunikasi yang tepat dalam menyampaikan ide akan menjadi cara yang efektif dalam menjalankan segala kebijakannya.

"Yang penting itu kreativitas, lalu berani mengambil keputusan juga berani mengutarakan ide. Misalnya ada sesuatu yang ingin saya inisiasi itu berani untuk menyuarakan itu. Karena mau tidak mau kita harus proaktif jika ingin berbuat sesuatu dan memberikan dampak yang positif," ungkapnya.

Risa Santoso memperbolehkan mahasiswanya lulus tanpa skripsi
Instagram @santosorisa

Risa Santoso memperbolehkan mahasiswanya lulus tanpa skripsi

Seperti diketahui, Risa Santoso dilantik menjadi Rektor Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang pada Sabtu (2/11/2019).

Risa menjadi rektor termuda di Indonesia dan menjadi rektor pertama di perguruan tinggi itu.

Risa Santoso merupakan lulusan dari universitas ternama luar negeri.

Baca Juga: Tak Lagi Mengajar Sebagai Dosen di Kampusnya, Mahasiswa Kenang Gaya Mengajar Ustaz yang Pernah Ditolak Masuk Hongkong Ini

Risa mengambil S1 di University of California, Berkeley mengambil jurusan Ekonomi.

Lalu dirinya melanjutkan ke jenjang S2 menggunakan beasiswa LPDP untuk berkuliah di Harvard University dengan mengambil jurusan pendidikan.

Diketahui Harvard University merupakan salah satu universitas yang terbaik di dunia. Harvard adalah almamater dari Mendikbud Nadiem Makarim.

Risa Santoso Usia 27 Tahun Jadi Rektor
Instagram @bem_asiamalang

Risa Santoso Usia 27 Tahun Jadi Rektor

Dikutip Gridhot dari Surya Malang, Risa juga miliki riwayat yang luar biasa cemerlang.

Dirinya diketahui pernah bekerja sebagai tenaga Ahli Muda di Kantor Staff Presiden.

Bahkan Risa merupakan inisiator dari ASIA Entrepreneurship Training Program. AETP sendiri merupakan program akselerasi kerjama dari Swiss dan Indonesia.

Tak hanya itu, Risa juga inisiator dari ASIA Hackaton dan program magang di luar negeri.

Baca Juga: Bersedia Gabung dengan Kabinet Jokowi, Nadiem Makarim Bagikan Kiat Sukses Bisnis Go-Jek yang Bisa KIta Tiru

Sebelum menjadi rektor, Risa pernah menjabat sebagai Direktur Pengembangan Bisnis di Kampus Asia.

Fakta menarik Risa Santoso.
https://hot.grid.id

Fakta menarik Risa Santoso.

Punya rekam jejak yang luar biasa tentu saja tak membuat Risa kehabisan waktu untuk menyenangkan dirinya.

Risa juga nampak sering melakukan travellling ke berbagai negara.

Baca Juga: Masih Bikin Penasaran Warganet, Bagian Admin DPR Enteng Bilang Begini Sewaktu Disinggung Soal Riwayat Pendidikan Mulan Jameela

Risa Santoso bersama kekasihnya
Instagram/Risa Santoso

Risa Santoso bersama kekasihnya

Setelah dilantik untuk menjadi rektor, Risa berencana akan memperbarui kurikulum mengajar yang ada.

Dirinya menyebutkan juga akan menjalin kerjasama dengan industri.

Rektor Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang Risa Santoso memperbolehkan mahasiswanya untuk lulus tanpa skripsi.

Menurutnya, syarat kelulusan perguran tinggi juga bisa dilakukan dengan proposal project bagi mahasiswa yang ingin berkarir di dunia kerja. Hal itu sebagaimana diberitakan Kompas.com, Kamis (7/11/2019).

Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Teknologi Ismunandar mengatakan hal tersebut boleh saja dilakukan.

Baca Juga: Terungkap Fakta Mengejutkan dalam Sidang Polisi yang Amankan Demo Mahasiswa di Kendari

Menurut dia, skripsi atau laporan tugas akhir sepanjang memenuhi beberapa deskripsi, dapat dikatakan memenuhi syarat.

Adapun beberapa deskripsi itu antara lain dapat mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi, dan menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut.

Tampak Cantik, Intip Foto Rektor Termuda di Indonesia, Risa Santoso, Mantan Staf Kepresidenan yang Lulus dari Harvard dan Baru Berusia 27 Tahun
Instagram @santosorisa

Tampak Cantik, Intip Foto Rektor Termuda di Indonesia, Risa Santoso, Mantan Staf Kepresidenan yang Lulus dari Harvard dan Baru Berusia 27 Tahun

"Salah satu keterampilan umum lulusan Sarjana adalah dapat mengkaji, menyusun, hal-hal tersebut dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, ujar Ismunandar kepada Kompas.com, Jumat (8/11/2019).

Sepanjang project atau tugasnya memenuhi deskripsi yang telah disebutkan tadi, Ismunandar mengatakan hal itu dapat digunakan sebagai pengganti Skripsi.

"Asalkan tugas atau project dapat memenuhi di standar pendidikan tinggi serta dituliskan dalam laporan," jelasnya.

Selain itu imbuh dia, kampus juga harus menetapkan standar pendidikan tingginya, yang sama atau lebih tinggi dari standar di atas.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest