Follow Us

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Jabatan Mendadak Dicopot dan Harus Jadi Tahanan Selama 14 Hari Foto Kstaria Bekas Dandim Kendari Ini Pantas Dapat Pujian

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 13 Oktober 2019 | 11:45
Jabatan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara, diserah terimakan dari Kolonel Kaveleri Hendi Suhendi kepada Kolonel Infantri Alamsyah
Antara Foto/Jojon via Kompas.com

Jabatan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara, diserah terimakan dari Kolonel Kaveleri Hendi Suhendi kepada Kolonel Infantri Alamsyah

Fotokita.net - Mantan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari Kolonel Kavaleri Hendi Suhendi baru menjabat sekitar tiga bulan menggantikan Letkol Fajar Lutvi Haris Wijaya mendadak diberhentikan dari jabatan karena melanggar Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer.

Kolonel Hendi Suhendi mengaku ikhlas menerima keputusan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa yang memberhentikan dirinya dari jabatan Dandim 1417 Kendari.

Mantan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari Kolonel Kavaleri Hendi Suhendi mendapat hukuman berupa dicopot dari jabatannya dan kemudian harus menjalani penahanan ringan selama 14 hari.

Kolonel Hendi pada Sabtu (12/10/2019) menjalani serah terima jabatan dengan penggantinya yaitu Kolonel Infantri Alamsyah di Aula Sudirman Korem 143 Haluoleo.

Baca Juga: Karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga. Bagaimana Reaksi Bekas Dandim Kendari yang Baru Seumur Jagung Sandang Jabatan, Tapi Harus Dicopot Gara-gara Perbuatan Sang Istri?

Jabatan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara, diserah terimakan dari Kolonel Kaveleri Hendi Suhendi kepada Kolonel Infantri Alamsyah.
Antara Foto/Jojon via Kompas.com

Jabatan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara, diserah terimakan dari Kolonel Kaveleri Hendi Suhendi kepada Kolonel Infantri Alamsyah.

Seremoni serah terima jabatan tersebut dilangsungkan di Aula Sudirman Korem 143 Haluoleo yang dihadiri jajaran Kodim se-Sulawesi Tenggara, perwira Korem 143 Haluoleo, jajaran Danramil, Komandan Batalyon 725 Woroagi, anggota dan pengurus Persit.

Dikutip dari ANTARA, pergantian puncuk komando Distrik Militer 1417 Kendari terkesan mendadak menyusul keputusan hukuman Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa yang memberhentikan Hendi Suhendi.

Baca Juga: Sesal Kemudian Tiada Guna, Foto-foto Kontras dalam Pencopotan Jabatan Dandim Kendari. Istri Berlinang Air Mata, Sang Suami Berusaha Tegar

Irma Zulkifli Nasution Hendari, istri Kolonel Hendi Suhendi menangis saat serah terima jabatan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kiki Andi Pati/Kompas.com

Irma Zulkifli Nasution Hendari, istri Kolonel Hendi Suhendi menangis saat serah terima jabatan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kolonel Hendi Suhendi mengaku ikhlas menerima keputusan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa yang memberhentikan dirinya dari jabatan Dandim 1417 Kendari.

"Saya prajurit yang setia dan hormat keputusan pimpinan. Saya dan keluarga ikhlas menerima keputusan komandan," kata Hendi Suhendi didampingi istri di Kendari. Hendi Suhendi yang pernah bertugas sebagai atase darat pada KBRI di Moskow, Rusia pun siap menjalankan keputusan institusi.

Baca Juga: Nyinyir di Media Sosial Soal Penyerangan Wiranto, Istri Bekas Dandim Kendari Hancurkan Karir Moncer Sang Suami yang Belum Genap 2 Bulan!

Jabatan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara, diserah terimakan dari Kolonel Kaveleri Hendi Suhendi kepada Kolonel Infantri Alamsyah.
Antara Foto/Jojon via Kompas.com

Jabatan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara, diserah terimakan dari Kolonel Kaveleri Hendi Suhendi kepada Kolonel Infantri Alamsyah.

"Sekali lagi saya mau katakan bahwa saya prajurit setia dan kesatria yang dididik bertanggungjawab dan patuh pada perintah komando," ujarnya.

Kolonel Hendi Suhendi diberhentikan karena postingan istrinya terkait insiden penusukan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto di Pandeglang, Banten.

Hendi Suhendi yang baru menjabat sekitar tiga bulan menggantikan Letkol Fajar Lutvi Haris Wijaya mendadak diberhentikan dari jabatan karena melanggar Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer.

Selain dijatuhi hukuman disiplin pemberhentian dari jabatan Kodim 1417 Kendari juga Hendi Suhendi diganjar sanksi militer berupa penahanan ringan selama 14 hari.

Baca Juga: Nasi Sudah Jadi Bubur, Istri Bekas Dandim Kendari Cuma Bisa Lakukan Hal Ini Sewaktu Disalami dalam Sertijab Sang Suami

Jabatan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara, diserah terimakan dari Kolonel Kaveleri Hendi Suhendi kepada Kolonel Infantri Alamsyah.
Kiki Andi Pati/Kompas.com

Jabatan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara, diserah terimakan dari Kolonel Kaveleri Hendi Suhendi kepada Kolonel Infantri Alamsyah.

Adapun istri Kolonel Hendi Suhendi berinisial IPDN yang melakukan postingan melalui media sosial akan menjalani proses peradilan umum atas dugaan melanggar Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, istri Kolonel Hendi, IPDN, hadir dengan mengenakan seragam hijau Persatuan Istri Tentara (Persit). Beberapa kali, IPDN sempat terlihat meneteskan air mata.

Istri mantan Dandim Kendari itu tertunduk saat mendampingi suaminya. Matanya berkaca-kaca saat pemberian ucapan selamat dari personel Kodim dan Korem, serta ibu-ibu anggota Persit Kendari.

Baca Juga: Tak Lagi Berada di Ruang ICU, Wiranto Tergelak Bersama Surya Paloh Gara-gara Bercanda Soal Ini

Irma Zulkifli Nasution Hendari, istri Kolonel Hendi Suhendi menangis saat serah terima jabatan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara.
Antara Foto/Jojon via Kompas.com

Irma Zulkifli Nasution Hendari, istri Kolonel Hendi Suhendi menangis saat serah terima jabatan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara.

Sementara itu, Kolonel Hendi tampak tegar menerima kenyataan pencopotan dirinya dari jabatan Komandan Kodim. Seusai acara, Kolonel Hendi menyampaikan bahwa dia menerima apapun keputusan pimpinan yang telah dikeluarkan terhadapnya.

Komandan Resort Militer 143 Haluoleo Kolonel Infantri Yustinus Nono Yulianto mengatakan mutasi komandan lingkup Tentara Nasional Indonesia (TNI) lumrah.

Baca Juga: Nasi Sudah Jadi Bubur, Istri Bekas Dandim Kendari Cuma Bisa Lakukan Hal Ini Sewaktu Disalami dalam Sertijab Sang Suami

Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XIV Hassanuddin Mayjen TNI Suwarahadi berjumpa dengan awak media di sela seremoni serah terima jabatan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara
Antara Foto/Jojon via Kompas.com

Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XIV Hassanuddin Mayjen TNI Suwarahadi berjumpa dengan awak media di sela seremoni serah terima jabatan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara

"Pergantian Komandan Distrik Militer 1417 Kendari patut menjadi pelajaran berarti bagi prajurit maupun istri prajurit. Apa yang menimpa mantan Dandim Kendari Hendi Suhendi merupakan keputusan final pimpinan," kata Danrem Yustinus.

Hendi Suhendi sebelumnya baru menjabat sekitar tiga bulan sebagai Dandim menggantikan Letkol Fajar Lutvi Haris Wijaya. (ANTARA dan KOMPAS.com/KIKI ANDI PATI)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest