Follow Us

Kemarau Panjang Tahun Ini, Puncak Gunung di Indonesia Munculkan Lagi Fenomena Unik Ini. Foto-fotonya Jadi Viral di Media Sosial

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 03 Oktober 2019 | 17:27
Fenomena topi awan di Gunung Rinjani
KOMPAS.com

Fenomena topi awan di Gunung Rinjani

Ini bukanlah kejadian pertama.

Pada 8 Maret 2019 dan 10 Desember 2019, puncak Gunung Lawu juga tertutup awan yang melingkar sehingga membuatnya seperti bertopi.

Apa arti dari awan berbentuk topi yang menyelimuti puncak Gunung Lawu tersebut?

Dalam sains, awan berbentuk topi tersebut disebut awan lenticular atau awan Altocumulus Lenticularis.

Viral puncak Gunung Lawu yang tampak ‘bertopi’.
kompas.com / Sukoco

Viral puncak Gunung Lawu yang tampak ‘bertopi’.

Walau terlihat cantik, namun awan lenticular sangat berbahaya untuk penerbangan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala Putra.

“Jadi awan itu ada tiga: tinggi, menengah, dan rendah,” papar Agie melalui sambungan telepon kepada kompas.com pada Selasa tahun 2018 silam.

“Untuk awan lenticular, dia masuk awan menengah.”

Baca Juga: Kemarau Panjang Menyerang, Persawahan di Brebes Tetap Bisa Mengairi Sawahnya. Foto-foto Ini Buktinya

"Disebut rendah menengah tinggi dilihat dari jarak ke permukaan," imbuhnya lagi.

Dijelaskan oleh Agie, awan lentikular terbentuk saat udara bergerak melewati pegununungan, sehingga mendapat pendinginan yang cukup untuk terjadi kondensasi.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest