
Lim Keng Kie (kiri) dan BJ Habibie (kanan)
Sahabat Habibie tersebut lebih fasih berbahasa Sunda ketimbang berbahasa Mandarin, sebab memang ia lahir dan besar di tanah Pasundan Jawa Barat.
Ia adalah orang asli Kuningan, Jawa Barat.
Bahkan logat asli Sunda dari Lim sangatlah kental menurut Habibie saat menceritakan sosok kawannya tersebut dalam buku berjudul "Rudy, Kisah Muda yang Visioner 2015".
Kisah persahabatan keduanya bermula dari masa putih abu-abu dan berlanjut di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (saat ini bernama Institut Teknologi Bandung) pada 1954.
Lim juga menjadi salah satu inspirasi Rudy, sapaan akrab Habibie untuk memberanikan diri menginjak tanah Jerman melanjutkan studinya.
Mereka berdua bersama-sama menimba ilmu di RWTH-Aachen Jerman setelah menyelesaikan studinya di Kota Kembang Bandung.
Rudy muda adalah orang yang keras kepala, namun sikap tersebut dapat diredam oleh sahabatnya itu.
Dalam buku "Rudy, Kisah Muda yang Visioner 2015", pernah suatu ketika saat Habibie yang terkadang mudah mengecap seseorang 'bodoh' di depan umum dinasihati oleh Lim untuk merubah sikap tersebut.
Lim beralasan bahwa hal tersebut dapat membuat seseorang yang dicap bodoh di muka umum memalukan bagi orang itu.