Follow Us

Cerita di Balik Kerusuhan Wamena, Apakah Para Perusuh Sadar Ada Kerugian Terbesar Setelah Aksi Anarkis Itu? Begini Sosok Malaikat Kesehatan Orang Papua yang Jadi Korban Meninggal dalam Kerusuhan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 29 September 2019 | 07:30
Kerusuhan di Wamena

Kerusuhan di Wamena

Endah menyampaikan, seingatnya, kakaknya mendapat masa bakti di Papua selama dua tahun.

Pemakaman Dokter Soeko
KOMPAS.com/WIJAYA KUSUMA

Pemakaman Dokter Soeko

2. Sering bercerita suka duka di Papua

Awal-awal di Papua, sambung Endah, kakaknya sering bercerita tentang suka duka di Papua.

"Jarang pulang, ya tahu sendiri terkendala biaya kan PTT di sana gajinya enggak seberapa, apalagi di pedalaman. Awal-awal cerita mau makan mie saja harganya mahal minta ampun, ya cerita suka duka di sana," urainya.

Seiring berjalannya waktu, Soeko mulai bisa beradaptasi. Ia pun mulai tidak banyak bercerita kepada adiknya.

Wamena kembali rusuh
Twitter.com/@antilalat via Tribunnews.com

Wamena kembali rusuh

3. Memilih mengabdi di Papua

Justru setelah selesai masa baktinya, sambung Endah, kakaknya tidak lantas memilih tugas di kota, justru memilih untuk mengabdikan dirinya di Papua.

"Setelah selesai masa bakti, kalau teman-teman yang lain itu kan biasanya terus mencari ke kota. Tetapi, dia keukeuh meminta untuk tetap di Papua lokasinya," tegasnya.

Baca Juga: Masih Banyak Misteri yang Belum Terkuak, Tersimpan 90 Tahun di Museum Peneliti Amerika Ungkap Spesies Baru dari Tanah Papua

Diakui Endah, keluarga pernah menanyakan kepada Soeko mengenai pilihannya bertugas di Papua. Saat itu, Soeko menjawab jika tenaga dokter lebih dibutuhkan di Papua.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest