Follow Us

Presiden Jokowi Ucapkan Belasungkawa untuk Korban Meninggal, Lantas Bagaimana Nasib Ribuan Warga Pendatang yang Tak Lagi Punya Akibat Kerusuhan Wamena?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 30 September 2019 | 14:30
Dampak kerusuhan di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Kompas.com/John Roy Purba dan Twitter/Naufal Alamsyah

Dampak kerusuhan di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua.

"Karena pas lagi banyak-banyak orang pada pegang alat tajam, pas kita lewat itu mereka macam lihat-lihat, tatap ke kami, terus diam. Makanya agak takut."

Dari pengamatannya, ia masih merasakan ketegangan hubungan antara warga Papua dan pendatang pascaricuh Senin lalu. "Kecurigaan itu sepertinya ada," ujarnya.

Baca Juga: Aktivitas Kota Wamena Lumpuh, Aksi Unjuk Rasa Siswa Jadi Biang Keladinya. Mengapa Akar Persoalan di Papua Tak Kunjung Usai?

Demonstarsi pelajar di Wamena
YouTube SBS World News

Demonstarsi pelajar di Wamena

Hal paling kentara yang ia rasakan adalah suasana kerja di kantornya saat ini di Wamena. Ia merasakan adanya dikotomi berdasar ras.

"Pas ketemu di kantor, di halaman, atau di ruangan sekitar ini, mereka berkumpul seolah-olah menceritakan kami. Diomongin begitu," kata Ronny.

Ia hanya berharap situasi segera kembali kondusif, "supaya kami juga aman".

Dandim Jayawijaya, Letkol Candra Dianto, menuturkan bahwa kondisi di Wamena, Jayawijaya berangsur kondusif setelah kerusuhan menyebabkan 30 orang meninggal dunia pada Senin (22/09) lalu.

"Pengguna jalan sudah mulai beraktivitas, namun untuk pemerintahan, pendidikan dan perekonomian sampai saat ini belum terlihat beraktivitas," ungkap Candra melalui sambungan telepon, Kamis (26/09).

"Mereka menunggu, meyakinkan situasi benar-benar aman dan kondusif."

Baca Juga: Selalu Hadir di Sidang Umum PBB, Benny Wenda Jadi Buronan Polisi Indonesia Karena Lakukan Kejahatan Ini. Benarkah Dia Pencetus Gerakan Papua Merdeka?

Kerusuhan di Wamena
YouTube SBS World News

Kerusuhan di Wamena

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest