Follow Us

Presiden Jokowi Ucapkan Belasungkawa untuk Korban Meninggal, Lantas Bagaimana Nasib Ribuan Warga Pendatang yang Tak Lagi Punya Akibat Kerusuhan Wamena?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 30 September 2019 | 14:30
Dampak kerusuhan di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Kompas.com/John Roy Purba dan Twitter/Naufal Alamsyah

Dampak kerusuhan di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Sekretaris Eksekutif Yayasan Teratai Hati Papua - LSM yang bergerak dalam bidang HAM dan pemberdayaan ekonomi, Ence Geong, mengatakan ketakutan masih kental terasa di antara masyarakat.

"Ada ketakutan lah, antara masyarakat Papua takut aparat. Demikian juga, masyarakat pendatang ada ketakutan juga terhadap masyarakat Papua," tuturnya.

Menurut Ence, yang penting dilakukan untuk menghentikan gejala konflik horisontal yang saat ini mulai secara perlahan terbentuk, yaitu dengan menghentikan penanganan dengan kekerasan terhadap massa pengunjuk rasa.

"Selama menggunakan kekerasan, itu akan membuat konfliknya panjang dan meluas."

Selain itu, pembauran masyarakat - baik penduduk asli Papua maupun para pendatang, penting untuk segera dilakukan, kata Ence. Ia pun mengkritisi hadirnya kelompok nusantara yang dianggapnya mengganggu proses pembauran tersebut.

"Itu (kelompok Nusantara) mengganggu sekali, itu membuat konflik horisontal bisa terjadi," ungkap Ence, yang kemudian dibantah oleh Candra.

"Imbauan-imbauan dari pemerintah, dari TNI-Polri kepada suku atau Barusan Nusantara ini, kita sudah imbau untuk tidak melakukan aksi," pungkasnya.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest