Follow Us

Polisi Hapus Foto dan Video Wartawan Bikin Heran, Apakah Ada Korban Salah Tangkap Sewaktu Kerusuhan?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 26 September 2019 | 08:24
Para pelajar setingkat sekolah menengah atas bersitegang dengan pihak kepolisian saat hendak masuk ke Kompleks Parlemen, Jakarta, melalui pintu belakang, Rabu (25/9/2019).
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Para pelajar setingkat sekolah menengah atas bersitegang dengan pihak kepolisian saat hendak masuk ke Kompleks Parlemen, Jakarta, melalui pintu belakang, Rabu (25/9/2019).

Baca Juga: Berbeda dengan Demo Era Fahri Hamzah, Aksi Mahasiswa Kekinian Sampaikan Kritik Lewat Gaya Kocak. Begini Potret Generasi Bucin Protes Kepada Mereka yang Lalim!

Wartawan Kompas lain yang sedang meliput kericuhan di perempatan Slipi Jaya, tak jauh dari perempatan Slipi, mengalami nasib yang mirip. Ponsel milik wartawan Kompas bersama seorang wartawan dari media lain, sempat diperiksa oleh polisi. Kemudian wartawan diusir dari lokasi sekalipun polisi tersebut telah dijelaskan mengenai tugas-tugas jurnalis.

Sejumlah pelajar SMA dijaring Satuan Polsek Jatinegara saat berjalan kaki di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, hendak menuju Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019).
KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI

Sejumlah pelajar SMA dijaring Satuan Polsek Jatinegara saat berjalan kaki di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, hendak menuju Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019).

Ungkap dalang kericuhan

Sementara itu, Ketua Indonesia Child Protection Watch Erlinda mendesak agar kepolisian dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengusut pelaku yang menyebarkan ajakan unjuk rasa kepada para pelajar setingkat SMA di media sosial. Ajakan itu yang membuat pelajar se-Jabodetabek, berbondong-bondong ke Kompleks Parlemen, kemarin.

“Siapa yang menggerakkan aksi para pelajar? Siapa yang mendanai para pelajar? Apa yang menjadi target oknum tersebut dengan menggunakan pelajar? Kemenkominfo dan Polri harus segera melacaknya. Sangat memprihatinkan pelibatan pelajar pada aksi demo yang sebenarnya mereka tidak memahami apa yang menjadi tuntutan demo,” jelasnya.

Baca Juga: Aksi Mahasiswa Berujung Rusuh, Menkumham Yasonna Laoly Tuduh Ada Penunggang Gelap. Benarkah Kelompok Ini Jadi Dalangnya?

Pelajar melakukan Aksi Tolak RUKHP di Belakang Gedung DPR/MPR, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pelajar melakukan Aksi Tolak RUKHP di Belakang Gedung DPR/MPR, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).

Selain itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) periode 2014 – 2017 ini juga mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan dinas pendidikan daerah untuk segera memverifikasi ke pihak sekolah tempat para pelajar yang berunjuk rasa dan bertindak anarkis, mengenyam pendidikan.

“Lakukan langkah preventif dan antisipatif untuk menyelamatkan para pelajar, di duga ada oknum yang melakukan provokasi dan eksploitasi,” katanya.

Baca Juga: Jumlah Pengunjung Negeri Di Atas Awan Gunung Luhur Capai Rekor Baru, Warga Desa Citorek Justru Rasakan Manfaat Positif: Dapur Jadi Ngebul Terus!

Pelajar melakukan Aksi Tolak RUKHP di Belakang Gedung DPR/MPR, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pelajar melakukan Aksi Tolak RUKHP di Belakang Gedung DPR/MPR, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).

Source : Kompas.id

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular