Sejak viral di media sosial Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten dipadati pengunjung hingga mencapai rekor 30 ribu wisatawan.
Kondisi ini membuat banyak wisatawan yang gagal menuju puncak di ketinggian. Mereka yang awalnya ingin menikmati hamparan awan harus gigit jari bahkan putar balik kendaraan.
Satu di antara pengunjung yang gagal melihat hamparan awan adalah keluarga Dadan Bernadi, wisatawan asal Kota Bogor. Mereka sengaja berangkat dari Bogor pukul 04.00 WIB supaya bisa datang ke Gunung Luhur tiga jam kemudian. Namun tidak terwujud.
"Saya tiba di Citorek sebelum pukul 07.00 WIB, tapi lima kilometer menuju ke puncak terjebak macet, hingga dua jam cuma gerak 500 meter, akhirnya pilih putar balik saja," kata Dadan di Citorek, Minggu (22/9/2019).
Padahal niat Dadan tadinya ingin melihat awan di detik - detik terakhir sebelum awan menghilang. Dirinya mendapat informasi jika awan hanya muncul hingga pukul 08.00 WIB saja.
"Kalau di jam-jam terakhir harapannya kan sudah sepi pengunjung, tapi ekspektasi saya salah, sepertinya karena viral ini," kata dia.
Cerita soal gagal menggapai puncak Gunung Luhur juga diutarakan wisatawan lainnya, Dhani yang datang dari Rangkasbitung. Menurut dia, macet sudah terjadi sejak pukul 01.00 WIB dini hari.
Dhani yang datang menggunakan mobil pribadi bersama teman-temannya, tidak sampai ke Gunung Luhur. Dia terhenti di tiga kilometer menuju puncak lantaran kendaraannya terjebak, tidak bisa maju atau mundur.
"Kami akhirnya gelar tikar bersama pengendara lain, sudah stuck tidak bisa ke mana - mana, dengar kabar di atas juga demikian, tidak ada tempat untuk parkir," kata Dhani.