Salah satu gembala kerbau di Danau Panggang bernama Jawad. Tiap pagi sekitar pukul 07.00 Wita, dia datang dengan perahu motor kecil ke kandang milik Haji Fahri.
Tugas Jawad tiap hari adalah menggiring kerbau-kerbau dewasa ke area-area danau yang mengandung aneka tanaman air untuk dimakan para kerbau. Kemudian Jawad kembali ke kandang untuk memberikan makanan kerbau-kerbau yang masih anak-anak itu.
Di kandang-kandang itu kerbau-kerbau juga berkembang biak sehingga anak-anak kerbau selalu terlihat di kandang-kandang itu.
Anak-anak kerbau itu umumnya belum bisa mencari makan sendiri. Itulah tugas para gembala kerbau seperti Jawad untuk merawatnya sampai mampu mencari makan sendiri.
”Kerbau yang belum dewasa tidak tahan berenang lama. Kalau kelelahan bisa tenggelam dan mati. Mereka harus diperlakukan berbeda,” kata Jawad.
Setelah berenang seharian mencari makan, kerbau-kerbau itu akan kembali ke kandang asalnya menjelang senja. Seperti mempunyai jam pribadi, kerbau-kerbau itu dengan tertib menuju kandang masing-masing, menaikinya, dan beristirahat di malam hari.
”Dalam pengalaman saya, belum pernah ada kerbau yang kembali ke kandang lain,” kata Jawad.
Kerbau rawa di Danau Panggang adalah sebuah obyek wisata yang sangat menarik. Hampir setiap hari ada belasan perahu yang dinaiki para wisatawan untuk menyaksikannya.