
Elkeson dibayar US$11 juta atau Rp153 miliar setahun di China.
Walau keduanya tidak pernah tinggal di China, mereka berhak membela timnas China karena punya garis keturunan China dari pihak ibu.
Kedua pemain tersebut mengutarakan kegirangan mereka setelah beberapa bulan bermain di negara itu.
"Ibu saya lahir di China. Akan menjadi kehormatan bagi keluarga saya jika saya bermain untuk China," kata Hou Saeter kepada media China pada April lalu.
Yennaris, di sisi lain, mengaku tahu bahwa dirinya punya "darah" China.
Dari keduanya, hanya Yennaris yang dipanggil bergabung dengan timnas dan dia telah bermain dalam laga persahabatan pada Juni lalu. Meski demikian, Hou Saeter masih punya harapan mengingat dia masih berusia 21 tahun.
- Berlatih di klub Eropa yang tersohor
Pasalnya, prioritas China saat ini adalah lolos ke putaran final Piala Dunia. Negara tersebut sejatinya pernah satu kali menembus kompetisi elite itu pada 2002, namun kalah tiga kali tanpa pernah mencetak gol.
Bahkan, pada Piala Dunia U-20, China gagal menembus kualifikasi sejak 2005.

President Xi adalah seorang penggemar sepak bola dan punya rencana ambisius untuk mengembangkan sepak bola di China.