Fotokita.net - Kepergian Presiden ke-3 RI BJ Habibie ke peristirahatan abadinya membuat publik mendaraskan doa. Maklum, Habibie memang dikenal sebagai teknokrat kelas wahid dalam bidang kedirgantaraan yang bikin bangga Indonesia.
Bahkan, ada yang istimewa di makam BJ Habibie, Kamis (12/9/2019) jelang sore, usai pemakaman yang berlangsung siang tadi. Selain taburan kembang yang tebal, di atas pusara Presiden ke-3 RI itu terparkir dua pesawat terbang.
Dua pesawat itu merupakan hasil origami atau lipatan kertas yang dipersembahkan peziarah pada petang ini. Habibie memang dikenal sebagai teknokrat kelas wahid dalam bidang kedirgantaraan.
"Selamat jalan, Mister Crack. Selamat jalan, sang pionir, kami akan selalu ingat pesanmu," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberi sambutan di acara pemakaman di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
Jokowi pun lalu mengutip salah satu pesan inspiratif dari Habibie.
"Jangan terlalu banyak diskusi, jangan cengeng, tapi terjunkan ke proses nilai tambah secara konsisten, pasti Indonesia akan terkemuka di Asia Tenggara dan dunia," kata Jokowi.
Jokowi mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mengucapkan terima kasih dan memberi penghromatan yang tinggi atas darma bakti almarhum. Ia juga mengajak untuk mendoakan almarhum BJ Habibie.
"Semoga almarhum diterima dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah dan husnul khatimah," kata Jokowi.
Kenangan kepada BJ Habibie juga melekat dalam ingatan tukang foto kawakan Darwis Triadi. Darwis Triadi pernah bercerita tentang diskusi fotografi dengan Habibie di kediamannya di Kuningan, Jakarta.
Diskusi yang begitu hangat itu sempat diabadikan oleh Darwis Triadi. Kenangan itulah yang Darwis bagikan melalui akun Instagram pribadinya.
Pada 2012, Darwis dan tim Olympus bertandang ke kediaman Habibie. Mereka diterima dengan hangat oleh pencipta pesawat CN 235 dan N 250 itu. Dari situlah diskusi fotografi bermula.
Baca Juga: Akui Ada Dualisme dalam Kewenangan, BJ Habibie Pernah Setujui Batam Jadi Pusat Kasino. Asalkan...
Hasil diskusi rupanya mengejutkan. "Saya berhasil mempengaruhi Pak Habibie untuk mengganti kamera Leica dengan Olympus," kenang Darwis.
Mengganti sistem kamera memang bukan perkara mudah. Terlebih lagi bagi Habibie yang punya otak gemilang, tentu ia sudah mengkalkulasi teknis pengambilan gambar dengan sistem kamera yang baru. Maklum, seperti kata Arbain Rambey, Habibie begitu disiplin terhadap kalkulasi teknis pengambilan foto. Begitulah orang jenius membuat karya foto.
Selamat jalan Pak Habibie, karyamu akan selalu kami kenang sepanjang masa.