Usai Komunikasi dengan Nyai Roro Kidul, Sri Sultan Hamengkubuwono IX Telah Ramalkan Ada Peristiwa G30S/PKI

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 07 September 2019 | 06:09
 
Foto dirilis Kamis (16/5/2019), menunjukkan foto hasil reproduksi empat tahanan politik saat melakukan panen padi di Pulau Buru, Maluku. Pulau Buru menjadi lokasi tempat pemanfaatan (Tefaat) yang kemudian berubah menjadi Inrehab (Instalasi Rehabilitas) para tahanan politik yang ditangkap pasca-G30S/
ANTARA FOTO
ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A

Foto dirilis Kamis (16/5/2019), menunjukkan foto hasil reproduksi empat tahanan politik saat melakukan panen padi di Pulau Buru, Maluku. Pulau Buru menjadi lokasi tempat pemanfaatan (Tefaat) yang kemudian berubah menjadi Inrehab (Instalasi Rehabilitas) para tahanan politik yang ditangkap pasca-G30S/

Brackman berani menduga Sultan HB IX sedang melakukan komunikasi dengan Nyai Roro Kidul, karena pada wawancara yang pernah dilakukan dengan Sultan HB IX, yang juga raja Keraton Yogyakarta itu, Sultan mengaku pernah berjumpa dengan Nyai Roro Kidul secara gaib.

Melihat kedatangan Brackman, Sultan HB IX menoleh dan berkata.

“Saat-saat yang penuh bahaya dan kesukaran berada di depan kita,” ujar Sultan HB IX seperti terulis dalam buku bertajukTahta Untuk Rakyat Celah-Celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX.

Yang dimaksud Sultan adalah tidak lama lagi akan terjadi “persekutuan” antara Soekarno dan PKI.

Persekutuan itu menurut Sultan merupakan pertanda bencana bagi Indonesia.

Sebagai salah satu tokoh yang berperan dalam penumpasan pemberontakan PKI di Madiun (1948), Sultan HB IX jelas-jelas menentang PKI.

Maka ketika Mayjen Soeharto sebagai Pangkostrad berinisiatif melakukan penumpasan G30S/PKI, Sultan HB IX termasuk yang turut memberi dukungan.

Baca Juga: Tak Terima Pendukung Harimau Malaya Disakiti Oleh Suporter Timnas Garuda, Menpora Malaysia Akan Lakukan Hal Ini. Akankah Hubungan Jadi Tegang?

Apalagi baik Soeharto dan Sultan HB IX sudah sering bertemu di Keraton Yogyakarta dalam rangka mengkoordinir Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta dan kemudian berhasil secara gemilang.

Ketika Presiden Soeharto menjadi Presiden RI yang ke-2, Sultan HB IX pun dengan senang hati menjabat Wakil Presiden (1973-1978).

Niat Sultan HB IX itu adalah sebagai wujud dukungan penuh kepada Soeharto yang sudah sangat dikenalnya dan secara militer pernah sukses menumpas G30S/PKI.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular