Follow Us

Nasib Tragis Satwa Percobaan, Jadi Martir Demi Penelitian Kehidupan di Luar Angkasa

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 05 September 2019 | 06:25
Tokek dikirim ke luar angkasa sebagai bagian dari penelitian.
iStockphoto

Tokek dikirim ke luar angkasa sebagai bagian dari penelitian.

Baca Juga: Berbekal Senjata Ini, Sekelompok Anak-anak Muda Ingin Bikin Maju Pelosok Papua. Foto-foto Aksi Mereka Bikin Kita Bangga

Terakhir pada 1980-an, Uni Soviet meluncurkan satelit Bion membawa sepasang monyet ke orbit.

Serangkaian satelit ini berlanjut hinggi Bion 11 diluncurkan 1996.

Membawa monyet Lapik dan Multik. Namun 14 hari kemudian Multik terbunuh.

Kematian monyet ini akhirnya membuat orang sadar akan masalah etika menggunakan hewan untuk penelitian, dan pecinta hewan di seluruh dunia mulai menyerukan orang untuk menghentikan perilaku ini.

Kisah "Space Monkey" tidak muncul untuk waktu yang lama, tentu saja, terutama karena teknologi ini semakin matang dan tidak memerlukan monyet.

Salah satu monyet sebelum dikirim ke ruang angkasa.
Geeks

Salah satu monyet sebelum dikirim ke ruang angkasa.

Namun, pada 2011, setelah bereksperimen dengan tikus, kura-kura dan cacing, Iran mulai bereksperimen dengan mengirim monyet ke luar angkasa.

Pada 2013, seekor monyet bernama Fargam dikirim ke Iran sejauh 120 kilometer.

Untungnya, nasib monyet Iran ini tidak begitu tragis. Dia aman kembali ke Bumi, dan manusia akhirnya mengakhiri kisah monyet yang pergi luar angkasa. (Afif Khoirul M/Intisari Online)

Sampah di Luar Angkasa
foto : kompas.com

Sampah di Luar Angkasa

Source : Geek.com

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest