Follow Us

Burung Purba ini Bisa Hidup Puluhan tahun, Saat Ini Jumlahnya Hanya Hitungan Jari. Foto-Foto Ini Kisahkan Hidupnya

Mahmud Zulfikar - Jumat, 06 September 2019 | 07:05
Rangkong gading pada tahun 2015 akhir statusnya ditetapkan Kritis akibat perburuan yang tinggi
Yokyok Hadiprakarsa/Rangkong Indonesia

Rangkong gading pada tahun 2015 akhir statusnya ditetapkan Kritis akibat perburuan yang tinggi

Fotokita.net –Burung ini disebut burung purba karena hanya bisa berkembang biak pada sarang alami berupa lubang pohon yang ada pada pohon hutan hujan purba di ketinggian 50 meter atau lebih.

Jenis pohon yang menjadi rumah bagi rangkong gading biasanya memiliki diameter satu meter atau lebih.

Hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi rangkong, karena jenis pohon tersebut sudah termasuk langka.

Artinya, keberlanjutan nasib generasi burung ini sangat bergantung pada ekosistem hutan. Sebagaimana hutan ini membutuhkan burung ini.

Mengapa hutan sangat membutuhkan burung rangkong gading? Karena burung ini memakan buah-buahan namun tidak dengan bijinya.

Baca Juga: Dari Aceh Foto-foto Buktikan Tindakan Keji Terhadap Burung Langka Ini Sudah Sejak Lama!

Yok Yok Hadiprakasa dari Rangkong Indonesia menyebut burung ini sebagai “petani hutan sejati”. Alasannya, rangkong gading yang memakan buah, tetapi tidak mencerna biji, bisa membawa dan menyebarkan biji tanaman sejauh 100 kilometer.

“Jadi, mereka yang menanam pohon-pohon secara alami,” ujarnya dalam acara konferensi pers penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Konservasi (SRAK) Rangkong Gading di Jakarta, Kamis (23/11/2017) mengutip dari Kompas.com.

rangkong badak
Asep Ayat/Mongabay

rangkong badak

Tapi sedihnya burung ini berstatus terancam punah. Satu langkah lagi menuju kepunahan.

Hal ini disebabkan oleh tingginya perburuan liar, dan pembalakan liar.

Baca Juga: Foto-foto Kawanan Burung Kuntul Ini Bikin Kita Kesal dengan Sampah

Ditambah lagi dengan masa berkembang biak rangkong gading membutuhkan waktu yang cukup lama.

Rangkong gading membutuhkan waktu relatif lebih lama daripada rangkong jenis lainnya di Asia, yakni sekitar 180 hari atau enam bulan untuk menghasilkan satu anak.

sepasang Rangkong Gading sedang mengecek sarangnya. Foto ini berhasil diabadikan Tim Laman Wildlife Photojournalist saat mendokumentasikan Rangkong Gading di habitatnya bersama Indonesia Nature Film Society-Rangkong Indonesia
INFIS/FB

sepasang Rangkong Gading sedang mengecek sarangnya. Foto ini berhasil diabadikan Tim Laman Wildlife Photojournalist saat mendokumentasikan Rangkong Gading di habitatnya bersama Indonesia Nature Film Society-Rangkong Indonesia

Oleh karena itu, Ir Bambang Dahono Adji, MM, Msi selaku Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati meminta masyarakat untuk turut menjaga dan mengawasi kelangsungan burung rangkong.

Baca Juga: 5 Bukti Visual Ritual Aneh dalam Peradaban Suku Maya yang Bikin Kita Bergidik Ngeri

Salah satu caranya adalah tidak melakukan atau membantu perburuan liar burung purba ini.

Source : Kompas.com

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest