Follow Us

Foto Pertama Proklamasi Indonesia Dijepret dengan Kamera yang Hancur di Tangan Penjajah Jepang Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 17 Agustus 2019 | 09:59
Foto karya Frans Mendur yang mengabadikan detik-detik proklamasi Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur

Foto karya Frans Mendur yang mengabadikan detik-detik proklamasi Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur

Fotokita.net - Pada 16 Agustus 1945 malam, Frans Mendur mendapat kabar proklamasi kemerdekaan akan dilangsungkan esok harinya.

Berbekal kamera Leica dan sebuah rol film, ia berangkat menuju kediaman Soekarno meski dipenuhi keraguan.

Baca Juga: Deretan Foto Merah Putih di Atap Dunia Ini Bikin Kita Bangga. Rupanya Merah Putih Jadi Panji Kebesaran Kerajaan Ini

Penaikan bendera pusaka sesudah dibatjakan teks proklamasi, 17 Agustus 1945.
Arsip KOMPAS

Penaikan bendera pusaka sesudah dibatjakan teks proklamasi, 17 Agustus 1945.

Sementara kakaknya, Alexius Impurung Mendur, yang juga mendengar kabar kemerdekaan berangkat menuju kediaman Soekarno dengan rute berbeda.

"Saya sendiri semula tak percaya," kata Frans, seperti dituliskan Hendri F Isnaeni dalam buku "17-8-1945: Fakta, Drama, Misteri".

Ia meyakinkan diri ketika melihat banyak orang berkumpul di depan kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.

Baca Juga: Di Ende Soekarno Jatuh Cinta Pada Rakyat Jelata dan Lakukan Olahraga Ini Setiap Pagi

Foto karya Frans Mendur yang mengabadikan Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pe

Foto karya Frans Mendur yang mengabadikan Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pe

Ada juga sejumlah tokoh nasional yang menuru Frans, terlihat berunding dengan Soekarno dan Hatta.

Jelang pukul 10.00 WIB, Soekarno-Hatta dan tokoh nasional lainnya keluar dari rumah dan hadirin diberi aba-aba untuk berdiri.

Baca Juga: Rupa-rupa Benda Perayaan Indonesia Merdeka. Mana yang Jadi Favorit Kita? Foto-foto Ini Jadi Buktinya

Pekikan "Hidup Indonesia!" dan "Indonesia Merdeka!" terdengar bergemuruh menyambut babak baru bagi Tanah Air.

Alex Mendur dan Frans Mendur
Sosok.ID

Alex Mendur dan Frans Mendur

Soekarno dengan didampingi Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, pekikan "Merdeka" semakin membahana.

Frans yang saat itu ikut merasakan suasana emosional sampai hampir lkemerdekupa mengabadikan momen bersejarah itu.

Baca Juga: Foto-foto Lomba Dayung Kemerdekaan Ini Buktikan Kali Ciliwung di Tengah Kota Bersih dari Sampah!

Selepas momen berserjarah itu, Mendur bersaudara belum bisa bernapas lega.

Mereka diburu tentara Jepang.

Melansir Kompas.com, Alex Mendur tertangkap dan hasil jepretannya dimusnahkan Jepang.

Foto Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Cikini, Jakarta.
Kompas.com

Foto Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Cikini, Jakarta.

Frans dalam sebuah wawancara dengan wartawan Soebagijo IN pada 1960-an, mengatakan ia melihat ketika tustel atau perangkat untuk memotret milik Alex dirampas tentara Jepang.

Untungnya Frans sempat mengubur negatif film di kebun kantornya dan berbohong pada tentara Jepang bahwa rol filmnya telah dirampas.

Baca Juga: Ibu Kota Pindah, Benarkah Pusat Pemerintahan Pakai Konsep Kota demi Lestarikan Hutan Kalimantan?

Proses mencetak foto itupun penuh perjuangan, dilakukan secara diam-diam.

Mendur bersaudara harus menyelinap saat malam hari, memanjat pohon, dan melompati pagar di samping kantor Domei demi mencetak foto di sebuah lab film.

Karena jika tertangkap, mereka bisa dijebloskan ke penjara atau menghadapi hukuman mati.

Jolly Rompas, pengelola Tugu Pers Mendur, berdiri di depan patung Mendur bersaudara, putra asli Minahasa.
Kompas.com/Aris Prasetyo

Jolly Rompas, pengelola Tugu Pers Mendur, berdiri di depan patung Mendur bersaudara, putra asli Minahasa.

Berkat kegigihan dan nasionalisme Mendur bersaudara, kita bisa turut 'menyaksikan' momen bersejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Melansir Kompas.com, kedua fotografer ini tutup usia dalam sepi.

Frans meninggal pada 1971 sedangkan Alex tutup usia pada 1984.

Hingga akhir hayatnya, Mendur bersaudara tercatat tak menerima penghargaan atas sumbangsih mereka pada negara.

Baca Juga: Kisah Kemerdekaan Indonesia, Apa Maksud Soekarno Bilang, 'Pelacur Adalah Mata-mata yang Paling Baik di Dunia'?

Bahkan konon dikabarkan mereka ditolak untuk dimakamkan di Taman Nasional Pahlawan, Kalibata.

Kemudian barulah pada 9 November 2009, Susilo Bambang Yudhoyono yang kala itu menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia menganugerahi kedua fotografer momen bersejarah Indonesia dengan penghargaan Bintang Jasa Utama. (Nieko Octavi Septiana)

Source : Kompas.com, Sosok.ID

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest