Follow Us

Balada Sampah Ekspor yang Tak Kunjung Mereda, Foto-Foto Ini Beri Kisahnya!

Mahmud Zulfikar - Jumat, 09 Agustus 2019 | 06:05
Sejumlah anak berlarian di tumpukan sampah plastik impor di Desa Bangun di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (19/6/2019). Berdasarkan data Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah Ecoton, masuknya sampah dengan merk dan lokasi jual di luar Indonesia, diduga akibat kebijakan China menghentikan imp
ANTARA FOTO

Sejumlah anak berlarian di tumpukan sampah plastik impor di Desa Bangun di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (19/6/2019). Berdasarkan data Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah Ecoton, masuknya sampah dengan merk dan lokasi jual di luar Indonesia, diduga akibat kebijakan China menghentikan imp

Fotokita.net - Selama bertahun-tahun China mengimpor sampah plastik dari seluruh dunia. Pada 2018, Pemerintah China menghentikan kebijakan itu demi membersihkan lingkungannya.

Kebijakan ini membuat negara-negara di Asia Tenggara menjadi target pembuangan sampah bagi negara-negara maju. Salah satu targetnya adalah Indonesia.

Pada Selasa (9/7/2019) sejumlah 49 kontainer di pelabuhan Batam akan dipulangkan ke Australia, Amerika serikat, Perancis, Jerman, dan Hong kong.

Sebenarnya, tujuan dari impor sampah ini adalah mendatangkan bahan baku untuk pembuatan kertas. Tapi, ketika sampahnya datang, ternyata ditemukan plastik-plastik yang bahkan mengandung limbah berbahaya dan beracun (B3).

Baca Juga: Pejabat Saling Lempar Tanggung Jawab, Sampah Kali Bahagia Bekasi Bikin Laut Jawa Kian Menderita. Mengapa Kita Masih Tega Kotori Lautan?

Petugas bea cukai memeriksa kontainer yang dipenuhi sampah asal Australia di sebuah pelabuhan di Surabaya, Selasa (9/7/2019). Indonesia menyatakan akan mengembalikan sampah dalam jumlah besar mencapai 210 ton ke negara asal pengirim, Australia.
AFP

Petugas bea cukai memeriksa kontainer yang dipenuhi sampah asal Australia di sebuah pelabuhan di Surabaya, Selasa (9/7/2019). Indonesia menyatakan akan mengembalikan sampah dalam jumlah besar mencapai 210 ton ke negara asal pengirim, Australia.

Impor sampah kertas ini membantu pabrik kertas tidak menggunakan pulp kayu yang akan mengancam keberlangsungan hutan Indonesia.

Melansir dari Kompas.com, Ecoton mencatat setidaknya ada 12 pabrik kertas di Jawa Timur yang menggunakan bahan baku kertas bekas impor.

Foto dirilis Selasa (6/8/2019), menunjukkan seorang warga memilah tumpukan sampah plastik impor sekitar rumahnya di Desa Bangun di Mojokerto, Jawa Timur. Indonesia diperkirakan setiap harinya menerima sedikitnya 300 kontainer sampah yang sebagian besar menuju ke Jawa Timur, diduga dampak kebijakan China yang menghentikan impor sampah plastik dari sejumlah negara di Uni Eropa dan Amerika.
ANTARA FOTO

Foto dirilis Selasa (6/8/2019), menunjukkan seorang warga memilah tumpukan sampah plastik impor sekitar rumahnya di Desa Bangun di Mojokerto, Jawa Timur. Indonesia diperkirakan setiap harinya menerima sedikitnya 300 kontainer sampah yang sebagian besar menuju ke Jawa Timur, diduga dampak kebijakan China yang menghentikan impor sampah plastik dari sejumlah negara di Uni Eropa dan Amerika.

Baca Juga: Ayo Hidup Hemat Sampah, Foto-foto Berikut Tunjukan Betapa Mengenaskannya Keadaan Sampah Kita

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menegaskan bahwa sampah plastik impor yang diseundupkan atas izin sampah kertas pasti statusnya ilegal.

Pendapat Menteri Siti Nurbaya senada dengan pendapat Basuki Suryanto, Kepala kantor Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur.

Tumpukan sampah kertas yang diimpor oleh sebuah perusahaan pabrik kertas sebagai bahan baku kertas di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (19/6/2019). Berdasarkan data Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah Ecoton, masuknya sampah dengan merk dan lokasi jual di luar Indonesia, diduga akibat kebij
ANTARA FOTO

Tumpukan sampah kertas yang diimpor oleh sebuah perusahaan pabrik kertas sebagai bahan baku kertas di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (19/6/2019). Berdasarkan data Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah Ecoton, masuknya sampah dengan merk dan lokasi jual di luar Indonesia, diduga akibat kebij

Basuki mengatakan delapan kontainer dengan berat 210 ton sampah yang tiba dari Australia bulan lalu seharusnya hanya berisikan kertas, tetapi ternyata juga berisi popok, botol plastik dan kemasan minyak bekas.

Tumpukan sampah kertas yang diimpor oleh sebuah perusahaan pabrik kertas sebagai bahan baku kertas di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (19/6/2019). Berdasarkan data Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah Ecoton, masuknya sampah dengan merk dan lokasi jual di luar Indonesia, diduga akibat kebij
ANTARA FOTO

Tumpukan sampah kertas yang diimpor oleh sebuah perusahaan pabrik kertas sebagai bahan baku kertas di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (19/6/2019). Berdasarkan data Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah Ecoton, masuknya sampah dengan merk dan lokasi jual di luar Indonesia, diduga akibat kebij

Source : Kompas.com

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest