Fotokita.net - Banyak orangtua yang gemar memamerkan foto-foto anak mereka untuk menarik “like” dan berbagai komentar.
Meski menggemaskan, mengunggah foto anak di media sosial mungkin kurang bijak dilakukan ketika menyangkut identitasnya.
Mengunggah foto atau video tingkah laku anak yang lucu menggemaskan bisa saja membantu meningkatkan mood orang lain.
Selain itu, hal ini juga bisa menjadi sarana untuk menghubungkan kita dengan orangtua lainnya supaya bisa saling berdiskusi dan berbagi informasi seputar perkembangan anak.
Baca Juga : Deretan foto Ikonik yang Bikin Kita Pangling Pada Putri Diana
Namun di sisi lain, posting foto anak di media sosial tidak pernah dilakukan atas dasar persetujuan si anak—meski si pengunggah adalah orangtua kandungnya sendiri, dan sekadar berniat untuk membanggakan tingkah polahnya. Ini sebenarnya sama saja “menelanjangi” anak dari hak privasinya.
Ya. Anak kecil sekalipun memiliki hak privasi, hanya saja mereka belum mengerti betapa pentingnya hal tersebut dan tidak bisa menolak keinginan orangtua untuk membagikan foto atau informasi seputar dirinya secara online.
Ingat bahwa segala informasi seputar anak, termasuk foto dirinya, bisa disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Terlebih, kita tidak bisa melacak siapa saja yang telah melihat dan mengakses foto si kecil yang baru saja di-share di akun media sosial. Kita juga tidak bisa mengetahui apa yang mereka lakukan dengan foto tersebut.
Misalnya, kita mengupload foto anak yang masih berseragam sekolah ke akun media sosial.