Digeruduk Anak Buah Jenderal Dudung, Effendi Simbolon Pernah Disebut-sebut di Kasus Korupsi Migas, Foto Anggota DPR Sampai Dikulik

Rabu, 14 September 2022 | 18:49
Istimewa

Effendi Simbolon yang digeruduk anak buah Jenderal Dudung ternyata pernah disebut-sebut di kasus korupsi migas. Foto sosoknya dikulik.

Fotokita.net - Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon digeruduk para anak buah KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Pemicunya, pernyataan politikus PDI Perjuangan yang menyebut TNI seperti gerombolan.

Pernyataan Effendi Simbolon soal 'gerombolan TNI' itu terlontardalam rapat bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa 5 September 2022 lalu. Kini, pernyataan itu menuai banyak protes dari anak buah Jenderal Dudung.

Bukan cuma digeruduk anak buah Jenderal Dudung,Effendi Simbolon pun dilaporkan oleh Ketua Umum Gerakan Muda Penerus Perjuangan Kemerdekaan (GMPPK) Bernard D Kamang ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI. Dulu, Effendi Simbolon pernah disebut-sebut di kasus korupsi migas. Foto anggota DPR sampai dikulik.

Effendi Simbolon telah meminta maaf atas ucapan TNI seperti gerombolan. Effendi Simbolon meminta maaf kepada seluruh prajurit TNI di depan awak media pada Rabu (14/9/2022).

"Saya dari lubuk hati paling dalam, saya mohon maaf atas apa pun perkataan saya yang menyinggung, yang menyakiti, yang tidak nyaman, di hati para prajurit, siapa pun dia. Dari tamtama, bintara, sampai perwira, bahkan sampai sesepuh, para pihak yang tidak nyaman dengan perkataan diartikan lain," kata Effendi Simbolon.

Effendi Simbolon meminta maaf atas ucapan TNI seperti gerombolan ditemani oleh Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto. Effendi mengatakan tak bermaksud menyinggung TNI seperti gerombolan, apalagi organisasi kemasyarakatan atau ormas. "Saya tidak pernah stigmakan TNI gerombolan," ujarnya.

Rupanya Effendi Simbolon digeruduk anak buah Jenderal Dudung lantaran mendapatkan perintah dari KSAD. Itu sebabnya, prajurit TNI AD dari berbagai daerah ramai-ramai mengecam Effendi Simbolon.

Baca Juga: Jenderal Dudung Sentil Harga Diri TNI, Mantan Komandan Pasukan Elite Kostrad Buru-buru Lakukan Ini, Foto Sang Perwira Beredar

Tribunnews

Effendi Simbolon yang digeruduk anak buah Jenderal Dudung ternyata pernah disebut-sebut di kasus korupsi migas. Foto sosoknya dikulik.

Video arahan Jenderal Dudung kepada anak buahnya di jajaran TNI AD beredar di kalangan wartawan. Bahkan, video ini sudah menjadi konsumsi publik. Dalam video ini, terlihatDudung sedang memberikan arahan melalui layar TV. Dudung tampak melakukan video conference dengan jajarannya.

Saat memberi arahan, Dudung didampingi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Agus Subiyanto. Dudung meminta jajarannya tak jadi ayam sayur, yang hanya diam.

"Kita jadi petarung, jadi jagoan. Jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. Nanti lihat tanggal 26, saya buktikan pada kalian... (ucapan tidak jelas)," ujar Dudung dalam video tersebut.

Dudung lalu meminta jajarannya tidak diam. Dudung menyebut sosok 'dia' yang dinilai Dudung tak memiliki pengaruh. Namun tak dijelaskan secara rinci pengaruh seperti apa yang dimaksud Dudung. "Jangan kita diam saja. Dia itu siapa? Nggak berpengaruh, nggak berpengaruh," ucap Dudung.

Dudung lalu menyebut-nyebut harga diri dan kehormatan TNI AD telah diinjak. "Harga diri, kehormatan kita, kok diinjak-injak sama dia. Karena saya tahu juga dia dapat 'angin' masalahnya, sehingga kita duduk semua, diam," tutur Dudung.

Dudung lalu bicara soal pernyataan kepada media massa. Dia juga menyinggung soal prajurit ngamuk. "Ke depan nggak ada lagi orang-orang seperti itu. Saya sudah diajarkan apa yang harus kita sampaikan di media, jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk, prajurit kita," kata Dudung.

"Prajurit kita ini sedang di grup, di kelompok, di grup tamtama sudah panas. Kelompok bintara sudah marah. Kok kita kelompok perwira santai-santai saja gitu loh? Apa takut jabatannya dilepas atau gimana?" imbuh Dudung.

Dudung lalu menegur para danrem dan dandim. Dia meminta para komandan itu tak 'meninabobokan' jabatan. Dudung lalu mempersilakan jajarannya bergerak merespons hal yang dinilainya menginjak harga diri TNI AD. Dudung juga meminta jajarannya memberdayakan organisasi-organisasi di luar TNI AD memprotes Effendi Simbolon secara masif.

Baca Juga: Pantas Prajurit TNI Satu Indonesia Geruduk Effendi Simbolon, Ternyata Jenderal Bintang 4 Ini Minta Anggotanya Jangan Jadi Ayam Sayur, Foto Sosoknya Muncul

Tribunnews

Effendi Simbolon yang digeruduk anak buah Jenderal Dudung ternyata pernah disebut-sebut di kasus korupsi migas. Foto sosoknya dikulik.

"Silakan kalian bergerak, berdayakan FKPPI dan segala macam untuk tidak menerima penyampaian Effendi Simbolon, masif, lakukan. Nggak usah ada yang takut ya. Nggak usah takut kalian dicopot segala macam, saya tanggung jawab," tegas Dudung.

Dalam video itu, Dudung mempertanyakan para perwira yang tak bergejolak terhadap pernyataan Effendi Simbolon. "Saya tidak lihat ada letkol, kolonel, ngomong, bintang 1, bintang 2 ngomong, bergejolak gitu loh. Tidak ada yang saya lihat itu. Diam-diam saja, dan dia pun akhirnya merasa menang ya. Saya tekankan lagi, tidak ada lagi pengondisian Effendi Simbolon untuk minta-minta ke wilayah. Nggak usah takut kita, kalian nggak usah takut," tegas Dudung lagi.

"Tidak berpengaruh, Komisi I itu tidak berpengaruh ya. Dia kerjanya hanya minta. Komisi I tuh banyak yang bagus, semuanya bagus kecuali dia, Effendi Simbolon, yang lain tidak ada," sambung Dudung.

Digeruduk anak buah Jenderal Dudung gegara pernyataan 'gerombolan TNI', Effendi Simbolon ternyata pernah disebut-sebut di kasus korupsi migas. Foto anggota DPR ini sampai dikulik di media sosial.

Effendi Simbolon berhasil melenggang ke Senayan lantaran berhasil memenangkan suara dariDapil Jakarta III Fraksi PDIP. Nama lengkapnya adalah Effendi Muara Sakti Simbolon.

Sekarang dia bergabung dengan Komisi I yang membidangi masalah pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika serta intelijen. Sebelum di Komisi I, politikus kelahiran Banjarmasin, 12 Januari 1964 ini adalah Wakil Ketua Komisi VII DPR RI periode 2014-2019 yang membidangi masalah energi sumber daya mineral, riset, teknologi dan lingkungan hidup.

Sebagai politikus, Effendi sering tampil di televisi dan diundang menjadi narasumber di berbagai acara talkshow politik. Di PDIP, dia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Sumber Daya dan Dana.

Baca Juga: Anak Jenderal Dudung Masuk Akmil Jadi Sorotan, Putra Kapolri Listyo Sigit Ternyata 3 Kali Gagal Lolos Akpol, Foto Sosoknya Disimpan Rapat

Kompastv

Effendi Simbolon yang digeruduk anak buah Jenderal Dudung ternyata pernah disebut-sebut di kasus korupsi migas. Foto sosoknya dikulik.

Effendi sempat diusung menjadi bakal calon sekretaris jenderal PDIP periode 2010-2015. Namun, kala itu, Megawati lebih memilih almarhum Tjahjo Kumolo sebagai Sekjen PDIP. Di kabinet Jokowi, Tjahjo adalah mantan Menpan RB dan Mendagri.

Effendi juga pernah bertarung dalam pemilihan Calon Gubernur Sumatera Utara periode 2013-2018 yang digelar pada 7 Maret 2013. Kala itu dia bertarung dengan Gatot Pujo Nugroho yang didukung PKS dan Gus Irawan Pasaribu yang didukung Gerindra. Kemudian, Amri Tambunan didukung Demokrat dan Chairuman Harahap yang diusung Golkar. Namun, Pilkada tersebut dimenangkan oleh Gatot Pujo Nugroho.

Ketika di Komisi VII, pada Februari 2014, nama Effendi Simbolon sempat dikaitkan dalam kasus mafia di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan gas Bumi (SKK Migas). Ketika itu, mantan kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini ditangkap dan ditetapkan tersangka oleh KPK.

Effendi Simbolon sendiri mengaku kenal dengan saksi dalam kasus suap SKK Migas, Direktur Utama PT Parna Raya Artha Meris Simbolon. Artha Meris diduga sebagai pemberi suap pada mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.

"Itu saudara, saudara Simbolon. Ini sudah terbuka, kalau terbukti apa, kalau nggak terbukti apa," ujar Effendi kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta pada Rabu (12/2/2014).

Politisi PDI Perjuangan itu pun menyerahkan sepenuhnya kasus SKK Migas kepada KPK. Ia pun tak takut untuk diperiksa lembaga antirasuah itu. "Biarkan saja, silakan," tegasnya.

Ia membantah telah berperan dalam penghapusan BP Migas oleh MK dan dimunculkannya kembali SKK Migas. "Bohong tuh, ngaco. Telusuri saja siapa. Saya nggak ada ngelobi," tandas Effendi.

Artha Meris Simbolon sempat beberapa kali memenuhi panggilan KPK dalam kapasitasnya sebagai saksi. Artha disebut memberikan suap kepada Rudi melalui pelatih golfnya Deviardi.

Bahkan Artha juga sempat hadir sebagai saksi atas terdakwa Rudi Ribuandini di Tipikor. Dalam kesempatan itu, Artha membantah telah memberikan suap agar perusahaannya menang tender di SKK Migas.

Baca Juga: Murka Anak Bungsunya Dicoret dari Seleksi Akmil, Jenderal Dudung Ternyata Punya Menantu Berprestasi Mentereng di Kopassus, Foto Sosoknya Beredar

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya