Jenderal Dudung Sentil Harga Diri TNI, Mantan Komandan Pasukan Elite Kostrad Buru-buru Lakukan Ini, Foto Sang Perwira Beredar

Rabu, 14 September 2022 | 16:21
Kolase

Jenderal Dudung sentil harga diri TNI, mantan komandan pasukan elite Raider Kostrad buru-buru lakukan ini. Foto sang perwira beredar.

Fotokita.net - KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menyentil harga diri TNI, khususnya TNI AD, saat menanggapi permintaan maaf anggota DPR Effendi Simbolon terkait pemakaian kata 'gerombolan'.

Effendi Simbolon meminta maaf secara terbuka setelah pernyataannya yang memakai kata gerombolan sudah menyakiti hati prajurit TNI. Effendi meminta maaf secara terbuka di depan awak media di kompleks DPR, Senayan, Rabu (14/9/2022).

Jenderal Dudung Abdurachman sentil harga diri TNI, mantan komandan pasukan elite Raider Kostrad buru-buru lakukan ini. Foto sang perwira beredar di media massa.

Jenderal Dudung Abdurachman merespons permintaan maaf Effendi Simbolon setelah menyebut TNI seperti gerombolan. Dudung menegaskan TNI memiliki harga diri yang harus dipertahankan.

"Saya dengar hari ini Pak Effendi Simbolon akan press conference dan meminta maaf. Ya artinya menurut saya memang beliau punya hak konstitusional sebagai anggota dewan. Tetapi kami, TNI, khususnya TNI AD, punya kehormatan dan harga diri," ujar Dudung saat acara Launching Ketahanan Pangan di Bengkalis, Riau kepada wartawan pada Rabu (14/9/2022).

Dudung menekankan kehormatan dan harga diri itulah yang tak boleh diganggu oleh siapa pun. Sebab, katanya, TNI AD memiliki tugas utama membantu rakyat di seluruh wilayah operasi, sehingga kasihan prajurit bila masalah itu terus-menerus dikembangkan.

Dudung yakin apa yang disampaikan Effendi Simbolon terkait TNI gerombolan tidak mewakili anggota dewan. Apalagi mewakili PDI Perjuangan.

Baca Juga: Pantas Prajurit TNI Satu Indonesia Geruduk Effendi Simbolon, Ternyata Jenderal Bintang 4 Ini Minta Anggotanya Jangan Jadi Ayam Sayur, Foto Sosoknya Muncul

Istimewa

Jenderal Dudung sentil harga diri TNI, mantan komandan pasukan elite Raider Kostrad buru-buru lakukan ini. Foto sang perwira beredar.

"Saya yakin bahwa yang disampaikan Pak Effendi Simbolon tidak mewakili anggota dewan. Apalagi mewakili partainya, setahu saya PDI Perjuangan itu betul-betul sangat dekat dengan TNI AD, selalu perhatian kepada wong cilik," urai Dudung denga nada tegas.

"Tidak mungkin mewakili partai maupun mewakili anggota dewan. Anggota Komisi I semuanya baik, semua baik, setahu saya baik. Karena selama ini kami mengikuti RDP itu hal-hal baik yang disampaikan," tukas Dudung.

Jenderal Dudung sentil harga diri TNI, mantan komandan pasukan elite Raider Kostrad buru-buru lakukan ini.

Baru-baru ini, Letkol Inf Ari Widyo Prasetyo murka atas komentar yang disampaikan Effendi Simbolon.Bahkan video Dandim 0623 Cilegon murka itu beredar di media sosial.

Letkol Inf Ari Widyo Prasetyo meminta agar Effendi Simbolon meminta maaf kepada jajaran TNI.

Perkara ini berawal dari Effendi Simbolon, Komisi I DPR itu menyebut TNI seperti gerombolan.Effendi Simbolon juga menyebut hubungan Pangalima TNI Andika Perkasa dan KSAD Dudung Abdurrahman tidak harmonis.

Karena pernyataan itu, Letkol Inf Ari Widyo Prasetyo mengaku sakit hati.

Letkol Inf Ari Widyo Prasetyo atau Dandim 0623 Cilegon itu menilai pernyataan Effendi Simbolon mengadu domba petinggi TNI dan memecah belah tubuh TNI.

Baca Juga: Murka Anak Bungsunya Dicoret dari Seleksi Akmil, Jenderal Dudung Ternyata Punya Menantu Berprestasi Mentereng di Kopassus, Foto Sosoknya Beredar

Istimewa

Jenderal Dudung sentil harga diri TNI, mantan komandan pasukan elite Raider Kostrad buru-buru lakukan ini. Foto sang perwira beredar.

“Kami tidak terima, darah kami mendidih, kau Effendi Simbolon melukai kami prajurit TNI.Kami seluruh prajurit Kodim 0623 Cilegon sakit hati,”

“Kami sudah mengabdikan diri kami untuk NKRI bekerja 24 jam 7 hari untuk NKRI ini, kau bilang gerombolan, sungguh menyakitkan,” ujar Letkol Inf Ari Widyo Prasetyo murka.

Kini, aksi Letkol Inf Ari Widyo Prasetyo, Dandim 0623 Cilegon tersebut menjadi sorotan.Tak sedikit netizen yang penasaran siapa sosok Ari Widyo Prasetyo, Dandim 0623 Cilegon tersebut.

Diketahui Ari Widyo Prasetyo merupakan seorang Letnan Kolonel Infanteri.Ari Widyo Prasetyo terbilang baru menjabat sebagai Komando Distrik Militer atau Kodim 0623 Cilegon.

Ia menggantikan Letkol Inf Ageng Wahyu Ramadhon.Letkol Inf Ari Widyo Prasetyo memiliki rekam jejak tak sembarangan di TNI.

Sebelumnya, Ari Widyo Prasetyo merupakan komandan di Batalyon Infanteri (Yoni) Para Raider 305/Tengkorak.Pasukan ini termasuk pasukan elite lintas udara Kostrad.

Ia memiliki rekam jejak operasi lintas udara yang kemampuanya telah diakui.

Saat itu ia memimpin pasukannya melakukan penyerbuan ke Baturaja lewat jalur udara di puncah latihan Kartika Yudha 2021.

Dengan menggunakan empat pesawat angkut Hercules dan CN-295, Letkol Inf Ari memimpin 650 prajurit Yonif PR 305/Tengkorak Kostrad terjun dari langit dan melakukan penyerbuan cepat.

Dalam aksinya, pasukannya berhasil menguasai daerah yang disimulasikan sebagai basis musuh.

Hanya dalam waktu 45 menit, Letkol Inf Ari Widyo Prasetyo melaksanakan operasi lintas udaranya di Baturaja.

Ia menjadi komanda pasukan Tengkorak yang merupakan bagian dari pasukan pemukul reaksi cepat TNI.

Letkol Inf Ari Widyo Prasetyo menjadi pemimpin pasukan elite.Pasalnya pasukan Tengkorak dalam sejarahnya terus menorehkan prestasi yang membanggakan Prajurit dan rakyat Indonesia.

Mereka memiliki dua semboyan jiwa dan aksi.

Bunyi semboyan pertama pasukan Tengkorak ini adalah 'Daripada menyerah lebih baik mati bercermin sebagai tengkorak'.

Semboyan tersebut tak main-main, pasukan Tengkorak memegang prinsip selalu semangat dan pantang menyerah atau pantang menerima kegagalan dalam melaksanakan segala penugasan yang diemban dari Komando Atas.

Adapun bunyi semboyan kedua yaitu 'cepat-rahasia-berhasil'.Semboyan tersebut sebagai prinsip pasukan Tengkorak dalam beraksinya.

Dalam aksi itu, pasukannya berhasil menguasai daerah yang disimulasikan sebagai basis musuh, hanya dalam waktu 45 menit saja. Letkol Inf Ari melaksanakan operasi lintas udara di Baturaja untuk mengasah kemampuan tempur, karena Yonif PR 305/Tengkorak merupakan bagian dari Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma