Pantas Prajurit TNI Satu Indonesia Geruduk Effendi Simbolon, Ternyata Jenderal Bintang 4 Ini Minta Anggotanya Jangan Jadi Ayam Sayur, Foto Sosoknya Muncul

Rabu, 14 September 2022 | 13:19
Istimewa

KSAD Jenderal Dudung meminta anggotanya jangan jadi ayam sayur. Pantas prajurit TNI satu Indonesia geruduk Effendi Simbolon.

Fotokita.net - Prajurit TNI satu Indonesia terus menggeruduk Anggota DPR Effendi Simbolon untuk meminta maaf atas pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan. Effendi Simbolon yang juga politikus PDI Perjuangan akhirnya meminta maaf secara terbuka.

Pernyataan Effendi Simbolon yang membuat murka prajurit TNI satu Indonesia itu terlontar saat rapat bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada5 September 2022. Mulanya, Effendi menyinggung ketidakhadiranKSAD Jenderal Dudung Abdurachman hingga memunculkan isu disharmoni di tubuh TNI.

Saat melontarkan pernyataan ternyata anggota Komisi I DPR itu menyelipkan kata "gerombolan" yang melukai hati TNI. Pantas prajurit TNI satu Indonesia menggeruduk Effendi Simbolon, ternyata jenderal bintang 4 ini yang minta anggotanya jangan menjadi ayam sayur. Foto sosoknya muncul di media massa.

Awalnya Effendi meminta rapat tersebut digelar terbuka termasuk soal isu-isu aktual. Menurutnya, isu-isu terkait TNI yang diterimanya harus diluruskan. Dia lalu mengatakan TNI seperti gerombolan.

"Tapi ada apa di TNI ini perlu, gitu. Kalau perlu, setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam ya, kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, kepala staf, untuk membahas, kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan," papar Efendi pada Senin (5/9/2022).

Pernyataan Effendi yang menggunakan kata gerombolan ternyata mendapatkan respons dari prajurit Korem 073/Makutarama Salatiga. Mereka menilai pernyataan itu sebagai bentuk penghinaan.

Komandan Korem 074/Makutarama Salatiga Kolonel Inf Purnomosidi mengatakan, ucapan itu tidak pantas keluar dari seorang anggota dewan.

"Apakah pantas seorang anggota DPR yang merupakan lembaga terhormat, yang mewakili rakyat, mengatakan bahwa TNI adalah gerombolan atau ormas? Perkataan itu sangat menyakiti hati prajurit TNI. Siapa pun kalau harga dirinya diinjak-injak pasti akan marah," terangnya kepada wartawan pada Selasa (13/9/2022).

Baca Juga: Murka Anak Bungsunya Dicoret dari Seleksi Akmil, Jenderal Dudung Ternyata Punya Menantu Berprestasi Mentereng di Kopassus, Foto Sosoknya Beredar

Istimewa

KSAD Jenderal Dudung meminta anggotanya jangan jadi ayam sayur. Pantas prajurit TNI satu Indonesia geruduk Effendi Simbolon.

Purnomosidi menegaskan, seluruh prajurit TNI merupakan orang-orang yang patuh hukum dan sangat mencintai NKRI.

"Saya tersinggung dengan perkataan anggota DPR Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan. TNI adalah tentara nasional, tentara pejuang, tentara rakyat, tentara profesional, dan dilatih tunduk kepada hukum," tegasnya.

Ia juga menegaskan TNI selalu bersama rakyat, sehingga pihaknya merasa tidak perlu meminta klarifikasi dari Effendi Simbolon. "Gerakan bela TNI yang muncul dari rakyat membuktikan bahwa TNI dicintai dan dekat dengan rakyat," tandasnya.

Belum cukup itu. Dandim 1022 Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel) Letkol Inf Aldin Hadi turut buka suara terkait pernyataan anggota DPR Effendi Simbolon bahwa TNI mirip gerombolan. Dia mengaku kecewa dengan pernyataan Effendi.

"Pernyataan Effendi Simbolon telah melukai hati dan prajurit," kata Letkol Aldin dalam keterangan resmi yang disebarkan kepada wartawan pada Selasa (13/9/2022).

Istimewa

KSAD Jenderal Dudung meminta anggotanya jangan jadi ayam sayur. Pantas prajurit TNI satu Indonesia geruduk Effendi Simbolon.

Letkol Aldin mengatakan Effendi Simbolon tak sepantasnya mengeluarkan pernyataan yang memecah belah, terlebih karena penyataan tersebut dikeluarkan di gedung DPR. Letkol Aldin juga menganggap pernyataan tersebut sangat tendensius dan keluar dari pokok pembahasan rapat dengar pendapat antara Komisi I DPR dengan TNI.

"Effendi Simbolon seharusnya bisa memberikan contoh dan tauladan yang baik kepada masyarakat bagaimana bersikap maupun menyampaikan pendapat terlebih di tempat yang terhormat dan menjadi konsumsi publik," katanya.

"Seperti prinsip hidup apabila kita mau dihargai tentunya harus mau menghargai orang lain juga, jangan jarkoni, iso ngajar ora iso ngelakoni," imbuhnya.

Terkini, Effendi Simbolon meminta maaf atas pernyataannya yang menyebut TNI 'gerombolan'. "Saya dari lubuk hati paling dalam, saya mohon maaf atas apapun perkataan saya yang menyinggung yang menyakiti, yang tidak nyaman, di hati para prajurit, siapapun dia. Dari tamtama, bintara, sampai perwira, bahkan sampai sesepuh, para pihak yang tidak nyaman dengan perkataan diartikan lain," terang Effendi Simbolon.

Baca Juga: Anak Jenderal Dudung Masuk Akmil Jadi Sorotan, Putra Kapolri Listyo Sigit Ternyata 3 Kali Gagal Lolos Akpol, Foto Sosoknya Disimpan Rapat

Istimewa

KSAD Jenderal Dudung meminta anggotanya jangan jadi ayam sayur. Pantas prajurit TNI satu Indonesia geruduk Effendi Simbolon.

Effendi Simbolon menggelar jumpa pers di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (14/9/2022).

Dalam jumpa pers itu, Effendi Simbolon ditemani oleh Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto. Setelah meminta maaf, Effendi mengatakan tak bermaksud menyinggung TNI seperti gerombolan apalagi organisasi kemasyarakatan atau ormas. "Saya tidak pernah stigmakan TNI gerombolan," sebut Effendi.

Pantas prajurit TNI satu Indonesia menggeruduk Effendi Simbolon, ternyata jenderal bintang 4 ini sengaja meminta anggotanya jangan jadi ayam sayur. Foto sosoknya muncul di media sosial.

Para prajurit TNI AD di berbagai daerah itu ternyata mendapatkan perintah dariKepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman. Hal ini diketahui dari video yang didapat wartawan detik darisalah seorang anggota DPR pada Rabu (14/9/2022). Dalam video itu tampak perekam merekam arahan Dudung di layar TV. Dudung terlihat melakukan video conference dengan jajarannya.

Saat memberi arahan, Dudung didampingi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Agus Subiyanto. Dudung meminta jajarannya tak jadi ayam sayur, yang hanya diam.

"Kita jadi petarung, jadi jagoan. Jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. Nanti lihat tanggal 26, saya buktikan pada kalian... (ucapan tidak jelas)," ujar Dudung dalam video tersebut.

Dudung lalu meminta jajarannya tidak diam. Dudung menyebut sosok 'dia' yang dinilai Dudung tak memiliki pengaruh. Namun tak dijelaskan secara rinci pengaruh seperti apa yang dimaksud Dudung. "Jangan kita diam saja. Dia itu siapa? Nggak berpengaruh, nggak berpengaruh," ucap Dudung.

Dudung lalu menyebut-nyebut harga diri dan kehormatan TNI AD telah diinjak. "Harga diri, kehormatan kita, kok diinjak-injak sama dia. Karena saya tahu juga dia dapat 'angin' masalahnya, sehingga kita duduk semua, diam," tutur Dudung.

Dudung lalu bicara soal pernyataan kepada media massa. Dia juga menyinggung soal prajurit ngamuk. "Ke depan nggak ada lagi orang-orang seperti itu. Saya sudah diajarkan apa yang harus kita sampaikan di media, jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk, prajurit kita," papar Dudung.

Baca Juga: Isu Konflik Jenderal Dudung Dibantah, Ucapan Panglima TNI Ini Bisa Bahayakan KSAD, Foto Petinggi Militer Dibahas

Istimewa

KSAD Jenderal Dudung meminta anggotanya jangan jadi ayam sayur. Pantas prajurit TNI satu Indonesia geruduk Effendi Simbolon.

"Prajurit kita ini sedang di grup, di kelompok, di grup tamtama sudah panas. Kelompok bintara sudah marah. Kok kita kelompok perwira santai-santai saja gitu loh? Apa takut jabatannya dilepas atau gimana?" tambah Dudung.

Dudung lantas menegur para danrem dan dandim. Dia meminta para komandan itu tak 'meninabobokan' jabatan. "Danrem-dandim juga saya lihat santai saja, meninabobokan jabatannya. Jangan terbiasa seperti itu saya minta, ya?" tutur Dudung.

Dudung lalu mempersilakan jajarannya bergerak merespons hal yang dinilainya menginjak harga diri TNI AD. Dudung juga meminta jajarannya memberdayakan organisasi-organisasi di luar TNI AD memprotes Effendi Simbolon secara masif.

"Silakan kalian bergerak, berdayakan FKPPI dan segala macam untuk tidak menerima penyampaian Effendi Simbolon, masif, lakukan. Nggak usah ada yang takut ya. Nggak usah takut kalian dicopot segala macam, saya tanggung jawab," tegas Dudung.

"Nah, saya minta ini buktikan ya, jangan kemudian diam saja, takut pangkat dan jabatannya dicopot. Kalian sudah bisa buktikan apa yang saya lakukan... (suara kurang jelas). Pangkat dan jabatan itu Gusti Allah, Tuhan yang ngatur. Bukan siapa pun ya, bukan siapa pun. Jadi nggak usah takut kalau harga diri dan kehormatan diinjak-injak, kok kita diam saja gitu," sambung Dudung.

Dudung mempertanyakan para perwira yang tak bergejolak terhadap pernyataan Effendi Simbolon. "Saya tidak lihat ada letkol, kolonel, ngomong, bintang 1, bintang 2 ngomong, bergejolak gitu loh. Tidak ada yang saya lihat itu. Diam-diam saja, dan dia pun akhirnya merasa menang ya. Saya tekankan lagi, tidak ada lagi pengondisian Effendi Simbolon untuk minta-minta ke wilayah. Nggak usah takut kita, kalian nggak usah takut," tegas Dudung lagi.

"Tidak berpengaruh, Komisi I itu tidak berpengaruh ya. Dia kerjanya hanya minta. Komisi I tuh banyak yang bagus, semuanya bagus kecuali dia, Effendi Simbolon, yang lain tidak ada," pungkas Dudung.

Pihak wartawan sudahmencoba mengonfirmasi perihal video arahan Dudung kepada jajaran tentang protes Effendi Simbolon kepada Kepala Dinas Penerangan AD (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari. Namun Hamim belum mengonfirmasi soal video tersebut lantaran masih dalam acara di Riau. "Sebentar, saya masih ada acara di Riau," jawab Hamim.

Baca Juga: Jadi Kebanggaan Jenderal Dudung, Anak KSAD Dicoret Panglima TNI dari Seleksi Akmil Karena Syarat Ini, Foto Sosoknya Sampai Ditelusuri

Istimewa

KSAD Jenderal Dudung meminta anggotanya jangan jadi ayam sayur. Pantas prajurit TNI satu Indonesia geruduk Effendi Simbolon.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya