Fotokita.net - Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo meninggal dunia. Semasa hidupnya, politikus PDI Perjuangan yang sudah dua kali duduk dalam kabinet Presiden Jokowi ini punya hobi berburu benda gaib ini. Foto menteri Jokowi dibanjiri belasungkawa.
Selama hidupnya, Tjahjo dikenal sebagai sosok politikus yang juga menteri di dua kabinet era Presiden Jokowi. Kini, sang menteri telah tiada. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang. "Iya (meninggal dunia)," kata Junimart saat dihubungi, Jumat (1/7/2022).
Junimart mengatakan mendapat informasi dari Kepala BKN. Dia menyebut Tjahjo Kumolo meninggal pukul 11.10 WIB. "Dapat info dari Ka-BKN td berpulang jam 11.10 WIB," ucapnya. Foto menteri Jokowi ini dibanjiri belasungkawa. Simak biodata Tjahjo Kumolo yang hobi berburu benda gaib ini.
Semasa hidupnya, Tjahjo Kumolo dikenal sebagai politikus sekaligus menteri di kabinet Presiden Jokowi. Dikutip dari situs pribadinya, tangan kanan Megawati Soekarnoputri ini diketahui lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 1 Desember 1957.
Tjahjo selama ini dikenal sebagai seorang politikus yang juga menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia sejak 23 Oktober 2019, pada Kabinet Indonesia Maju.
Tjahjo sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia yang menjabat dari 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019 pada Kabinet Kerja.
Tjahjo terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia periode 2009-2014 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan wilayah pemilihan Jawa Tengah I. Ia juga pernah menjadi Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI dan juga menjadi anggota Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi di DPR RI.
Tjahjo Kumolo secara mengejutkan dipilih oleh Megawati Soekarnoputri sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2010-2015 yang pada periode sebelumnya duduk sebagai Ketua DPP Bidang Politik PDI-P. Tjahjo Kumolo sebelumnya juga pernah tercatat sebagai Ketua Umum KNPI dan anggota Partai Golongan Karya.
Biodata Tjahjo Kumolo yang meninggal dunia pada Jumat (1/7/2022) banyak dicari. Foto menteri Jokowi ini juga dibanjiri ungakapan belasungkawa. Ternyata politikus PDI Perjuangan punya hobi berburu benda gaib ini.
Dua bilah keris menjadi penghias meja kerja Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo. Keris berukiran huruf Arab itu cuma sebagian dari koleksi keris dan berbagai senjata dari berbagai daerah di Nusantara.
Semua diperoleh Tjahjo tanpa membeli. Ia mengaku sebagian koleksi yang didapat sejak masih mahasiswa di Semarang, selain merupakan pemberian orang lain, percaya atau tidak, ada yang muncul begitu saja secara gaib.
"Saya suka berburu di tempat-tempat keramat. Semua makam para sunan (Walisongo) sudah semua (dikunjungi dan menjadi tempat semedi). Paling banyak ya di makam Sunan Kalijaga (di Kelurahan Kadilangu, Kabupaten Demak) karena saya masih trahnya," tutur Tjahjo saat berbincang dengan detikcom, Senin (8/6/2020).
Koleksi keris di kediamannya ada lebih dari seratus buah yang berasal dari Kerajaan Kediri, Singosari, Mataraman (Yogyakarta dan Solo), hingga Madura dan Bali. "Yang punya lengkap itu teman saya, Pak Fadli Zon. Dia punya keris Minangkabau dan daerah lain di Sumatera. Saya punya juga keris (dari) Makassar," ungkap mantan Sekjen PDI Perjuangan itu.
Sebelum resmi menjadi koleksi pribadinya, pada 4 Juni 2018, Tjahjo Kumolo pernah melaporkan keris komando bertakhta intan dari masa Majapahit di abad ke-14 yang diterimanya ke KPK. Bersama koleganya sesama kolektor, setiap 1 Suro dia biasa menggelar acara khusus untuk membersihkan keris. "Saking banyaknya ya nggak mungkin kan saya membersihkannya sendiri," ujar Tjahjo.
Berikut biodata Tjahjo Kumolo yang punya hobi berburu benda gaib ini. Foto menteri Jokowi dibanjiri ucapan belasungkawa.
Selain keris, yang menjadi koleksi di rumahnya di kawasan Jalan Potlot, Kalibata, adalah foto-foto jadul, lukisan, dan ribuan buku. Sebagian buku terlihat menumpuk di rak dan meja di ruang kerjanya. "Ini koleksi selama menjadi Mendagri. Kalau tertarik silakan ambil saja," ujarnya sambil menunjuk tumpukan buku di depan meja kerjanya.
Keris atau disebut “Duwung” adalah budaya seni sekaligus mistik Indonesia, bukan bagian budaya dari agama-agama import yang diakui di Indonesia. Keris dari kata “KEkeran aRIS” yang berarti “pagar kebijaksaan”.
Berdasarkan kesimpulan, Empu pembuat Keris adalah pakar juga dalam ilmu sugesti atau daya saran tersebut. Sehingga bisa menciptakan keris dengan memasukkan daya saran yang dinakmakan “Postipnotis”.
Kekuatan magis pada Keris adalah bukan Jin/ Demit/ Peri, atau hantu dll, akan tetapi Yoni yaitu Khodam atau enerji khusus yang dianugerahkan Tuhan atas permintaan dan tirakat sang empu.
Walau secara kulit banyak yang ikut trend KeBaratan atau Ke-Araban dalam penampilan diri, tapi peradaban leluhur jiwa budaya Indonesia yang sudah demikan lama sulit untuk dihilangkan dari jiwa bangsa Indonesia, yang mungkin bisa terjadi adalah proses “Alkuturasi” percampuran budaya. Para pemimpin tinggi Negara dan Partai Politik hampir pasti semua memiliki “keris andalan”
Wakil Ketua DPR Fadli Zon memamerkan puluhan keris Bali dan Lombok miliknya. Salah satu keris yang dipamerkannya itu adalah keris yang biasa dimiliki oleh raja pada masa kerajaan dulu. Fadli juga merupakan kolektor keris.
Tidak tanggung-tanggung, sampai kini di lantai 2 rumahnya tersimpan 800 keris. Mulai keris sepuh (tua) sampai tangguh (masa pembuatan) kamardikan. Keris kamardikan adalah keris yang diciptakan oleh para empu setelah Indonesia merdeka pada 1945.
Berikut biodata Tjahjo Kumolo yang punya hobi berburu benda gaib ini. Foto menteri Jokowi dibanjiri ucapan belasungkawa.
Seorang ahli keris mensinyalir koleksi Keris Wiranto sebanyak 350 dan dan Prabowo sekitar 250 keris.
H.Subur Al-Moch.Syukron terus ‘mengembara’ melanjutkan lelakunya. Dalam perjalanan, Warga Desa Titik, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, itu banyak berburu keris dan benda bertuah lainnya dengan ritual khusus yang diperolehnya selama sowan dibeberapa kyai dan ulama besar.
Banyak orang penting maupun kolektor benda antik menawar pusakanya hingga ratusan milyar. Subur pun tak silau harta untuk tetap mempertahankan niatnya menguri-nguri budaya jawa.
DPR menggelar pameran keris nusantara untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan. Acara dimulai dengan pemutaran film dokumenter tentang keris nusantara yang kebanyakan sudah memiliki usia berabad-abad.
Lewat pameran itu, diketahui beberapa koleksi pusaka para politikus Indonesia. Senjata yang biasa dipakai raja-raja nusantara tersebut mereka lestarikan dan pelihara dengan baik.
Pada tahun 2017 koleksi pusaka yang membuat gempar pameran, di antaranya milik Mendagri Tjahjo Kumolo. Salah satu koleksi kebanggaan yang dipamerkan oleh mantan Sekjen PDIP itu berupa Golok Tanduk Domba. Golok itu memiliki panjang sekitar 1,5 meter. Senjata itu juga memiliki gagang berbentuk tanduk domba dan diukir dengan kaligrafi Arab di tiap bagiannya.
Pusaka Cahya Buwana dengan dapur Pasopati yang dipersembahkan untuk Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) dari paguyuban Tosan aji Bowo Roso Surakarta menjadi satu pertanda, bahwa akan terjadi nunggak semi (tumbuh dari sebuah pertanda) kepemimpinan bangsa ini ke depan.
Keris Pusaka Cahya Buwana bukanlah sembarang keris biasa, namun munculnya keris Cahya Buwana semata mata berdasarkan wisik yang diterima para tokoh spiritual, empu dan budayawan yang tergabung dalam Paguyuban Bowo Roso. Mereka saat itu tengah menggelar laku spiritual pada saat pencalonan Jokowi menjadi Gubernur DKI.
“Ketika itu beberapa orang yang tergabung dalam Bowo Roso memperoleh pertanda ghaib, saat mereka tengah menjalani laku ritual di Pertapaan Pringgondani, Gunung Lawu,” kata Djoko Suyanto, ketua paguyuban Bowo Roso.
Lebih lanjut mantan Camat Ngargoyoso tersebut menceritakan, berbagai keanehan ghaib terjadi saat rombongan pelaku ritual menempuh perjalanan dari desa Blumbang ke Pringgondani.
Keanehan ini seakan akan menjadi satu pertanda, bahwa kelak salah satu putra terbaiknya dari Solo, akan menjadi orang yang terpilih untuk memimpin bangsa ini ke depan.
Terbukti, ketika para pelaku ritual tiba di pos satu Pringgondani, empat ekor lutung (kera) entah darimana datangnya tiba tiba berada di dalam barisan pembawa sesaji, turut serta mengikuti prosesi kirab sesaji di Pertapaan Pringgondani.
(*)