Fotokita - Berita Foto Dengan Fakta Sebenarnya

Ikut Dilarang Masuk Singapura, Anak Ustaz Abdul Somad Baru Selesai Jalani Ritual Ini, Foto Buah Hati Sang Ulama Dibanjiri Doa

Rabu, 18 Mei 2022 | 09:20
Sebelum ditolak masuk Singapura, UAS baru selesai menggelar ritual orang Melayu untuk anaknya yang baru lahir pada 17 Februari 2022.
Instagram

Sebelum ditolak masuk Singapura, UAS baru selesai menggelar ritual orang Melayu untuk anaknya yang baru lahir pada 17 Februari 2022.

Fotokita.net - Ustaz Abdul Somad masih menjadi perbincangan hangat di media sosial usai ditolak masuk Singapura. Pada Senin (16/5/2022) Ustaz Abdul Somad (UAS) datang bersama rombongan keluarga, termasuk anaknya yang baru berusia 4 bulan. Keluarga sang ustaz ikut dilarang masuk Singapura. Ternyata anak UAS baru selesai jalani ritual ini. Foto buah hati sang ulama dibanjiri doa.

Rombongan keluarga Ustaz Abdul Somad bertolak menuju Singapura melalui terminal ferry di Batam, Kepulauan Riau. Tentu saja, bagi UAS menjangkau pelabuhan penyeberangan Batam bukanlah hal yang sulit. Maklum, ustaz yang pernah menjadi dosen ini tinggal di Pekanbaru, Riau.

Dari Batam, keluarga UAS menuju terminal ferry di Tanah Merah, Singapura. Setelah mengarungi lautan kurang dari satu jam, Ustaz Somad dibikin terkejut. Ketika tiba di negeri singa, dia ditolak masuk oleh pihak imigrasi setempat.

Atas keputusan pihak imigrasi Singapura itu, UAS mengunggah foto dirinya berada di dalam ruangan sempit sebelum diminta kembali ke Batam.

Foto Ustaz Abdul Somad yang berada di ruangan sempit dengan keterangan "sebelum dideportasi Singapura" viral di media sosial. Publik syok melihat foto unggahan itu. Ketika foto itu viral, UAS belum memberikan kronlogi secara lengkap. Dia hanya menyebutkan, dirinya akan dideportasi Singapura."

Penolakan UAS masuk Singapura sudah memicu beragam reaksi para tokoh di Tanah Air. Buntut dari penolakan Ustaz Abdul Somad masuk Singapura, KBRI mengirim nota diplomatik ke Kemlu Singapura untuk menanyakan alasan penolakan UAS.Hal tersebut disampaikan KBRI Singapura melalui situs Kemlu RI. Dalam penjelasannya, KBRI Singapura menyampaikan informasi dari Immigration and Checkpoints Authority (ICA) Singapura atas penolakan UAS.

Baca Juga: Kartu Nama Tulisan Arab Keluar dari Dompet, Ustaz Abdul Somad Langsung Digiring Keluar dari Negara Ini, Foto Sang Ulama Ramai Dibahas

"Penolakan (refusal of entry) didasarkan alasan 'tidak eligible untuk mendapatkan izin masuk berdasarkan kebijakan imigrasi' (being ineligible for the issue of a pass under current immigration policies). Penolakan dilakukan kepada ASB dan 6 anggota rombongannya," demikian keterangan tertulis, seperti dilihat di situs Kemlu RI, Selasa (17/5/2022).KBRI telah mengirimkan nota diplomatik ke Kemlu Singapura. KBRI menanti penjelasan dari Kemlu Singapura. "KBRI juga telah mengirimkan Nota Diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Singapura, guna menanyakan lebih lanjut alasan penolakan tersebut," lanjut keterangan KBRI.

Sebelum pemerintah Singapura menjelaskan alasan mereka menolak UAS. Sejumlah pakar hukum dan tokoh turut bicara terkait penolakan itu. Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas ikut meminta pemerintah Singapura menjelaskan penolakan terhadap Ustad Abdul Somad. Anwar Abbas tak mau kasus ini merusak hubungan baik antara Indonesia dan Singapura."Muhammadiyah sangat menyesalkan tindakan pemerintah Singapura yang telah melarang Ustad Abdul Somad untuk masuk ke negara tersebut," kata Anwar Abbas dalam keterangannya."Untuk itu, Muhammadiyah meminta pemerintah Singapura agar bisa menjelaskan dengan sejelas-jelasnya kepada rakyat Indonesia tentang apa yang telah menjadi penyebab sehingga pemerintah Singapura menetapkan not to land atau tidak boleh mendarat kepada UAS dan mendeportasinya," katanya.Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini meminta Dubes Singapura memberikan penjelasan soal UAS ditolak masuk Singapura. Menurutnya, harus ada alasan yang jelas mengapa UAS dideportasi."Tentunya harus ada alasan jelas mengapa seseorang dilarang masuk atau 'dideportasi' dari suatu negara. Apalagi UAS seorang ulama dan intelektual terhormat di Indonesia," kata Jazuli melalui keterangan tertulis, Selasa (17/5/2022). "Jangan sampai ada alasan yang tidak mendasar, like and dislike, dan praduga yang tidak jelas atau tidak ada buktinya," sambungnya.

Baca Juga: Bukan Cuma Dideportasi Singapura, Ustaz Abdul Somad Ternyata Pernah Diusir dari Negara Ini, Foto Kondisi Sang Ulama Viral

Instagram

Sebelum ditolak masuk Singapura, UAS baru selesai menggelar ritual orang Melayu untuk anaknya yang baru lahir pada 17 Februari 2022.

Pakar hukum Yusril Ihza Mahendra turut bicara soal Ustaz Abdul Somad ditolak masuk Singapura. Demi hubungan baik Melayu-Islam di Asia Tenggara, menurut Yusril Singapura harus memberikan penjelasan terkait tindakan terhadap UAS. "Pemerintah Singapura harus jelaskan pencegahan terhadap UAS," kata Yusril dalam keterangan pers tertulis, Selasa (17/5).Mantan Menteri Hukum dan HAM ini menilai UAS sebagai pemuka agama Islam yang dihormati masyarakat Indonesia. UAS disebutnya sebagai ulama garis lurus yang tidak aktif berurusan dengan kekuasaan dan hubungan antarnegara."Dalam konteks ASEAN Community yang hubungan erat antarwarga, penolakan terhadap kehadiran UAS dapat menimbulkan tanda tanya dalam hubungan baik antar-etnik Melayu dan Islam di Asia Tenggara," kata Yusril.Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Singapura buka suara soal alasan menolak Ustaz Abdul Somad. Kemendagri Singapura mengungkap pandangannya soal sosok UAS. Pernyataan Kemendagri Singapura itu dirilis melalui situs resminya. Singapura awalnya menjelaskan soal kedatangan UAS di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei."Kementerian Dalam Negeri (MHA) memastikan bahwa Ustadz Abdul Somad Batubara (Somad) tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei 2022 dari Batam dengan enam pendamping perjalanan. Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam pada hari yang sama," demikian pernyataan Kemendagri Singapura, Selasa (17/5/2022).Kemendagri Singapura kemudian menjelaskan alasan menolak UAS. Khotbah UAS soal bom bunuh diri dalam konteks konflik Israel-Palestina diungkit. "Somad dikenal sebagai penceramah ekstremis dan mengajarkan segregasi, yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'syahid'," tulis Kemendagri Singapura."Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal 'jin (roh/setan) kafir'. Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai 'kafir' (kafir)," lanjut pernyataan tersebut.Kemendagri Singapura mengatakan UAS masuk Singapura berpura-pura untuk kunjungan sosial. Melalui keterangannya, Kemendagri Singapura memantau detail setiap warga negera asing yang ingin masuk Negeri Singa.

Baca Juga: Picu Kontroversi, Ini Foto Pernikahan Wanita Berhijab dengan Pria Katolik di Gereja, Ustaz Abdul Somad Sampai Buka Suara

Instagram

Sebelum ditolak masuk Singapura, UAS baru selesai menggelar ritual orang Melayu untuk anaknya yang baru lahir pada 17 Februari 2022.

"Masuknya seorang pengunjung ke Singapura bukanlah otomatis atau hak. Setiap kasus dinilai. Sementara Somad berusaha memasuki Singapura dengan pura-pura untuk kunjungan sosial. Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi. Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura," tulis Kemendagri Singapura.

Terlepas dari peristiwa penolakan Singapura, UAS sebetulnya sedang berbahagia. Dia telah dikaruniai seorang anak laki-laki dari pernikahannya dengan Fatimah Az Zahra. Anak keduanya ini lahir pada Kamis, 17 Februari 2022. Namanya, Samy Ahmad Mesbahy Ibadillah.

Dalam akun YouTube Supir Ustadz, arti nama anak Ustaz Abdul Somad dijelaskan dengan gamblang. Samy bermakna agung dan mulia. Kemudian Mesbahy diambil dari Ahmad Mesbahy, nama Qori dan Hafizh cilik dari Yaman, yang diberikan Jiddah (nenek) sebagai doa.Lalu, Abdillah artinya hamba Allah, cucu-cucu Omak selalu diberi nama Abdillah: Mawlana Habibi Abdillah dan Mizyan Hadziq Abdillah. "KH. Hasan Abdullah Sahal dan Bu Nyai memberi dalam bentuk jama', Abdillah jadi Ibadillah. Maka jadilah nama: Samy Ahmad Mesbahy 'Ibadillah," tulis akun tersebut.

Meski usianya masih hitungan hari, anak Ustaz Abdul Somad sudah menjalani prosesi ritual khitan atau sunat. Samy Ahmad dikhitan pada hari ke-8 ia lahir ke dunia. Hal ini disampaikan melalui akun YouTube Supir Ustadz, yang memang mengunggah update keseharian dan aktivitas dakwah sang ustaz.Melalui akun tersebut, diketahui bahwa anak kedua Ustaz menjalani aqiqahnya pada hari Jumat (25/2/2022), saat berusia 7 hari. Kemudian, ia disunat pada hari Sabtu (26/2/2022)."Alhamdulillah Samy Ahmad Mesbahy Ibadillah, anak UAS, sudah khitan di hari ke delapan kelahirannya. Hari ke 7 aqiqah dan cukur rambut, besoknya khitan," tulis akun Supir UAS dalam unggahan di YouTube.Akun tersebut tak sekadar menginformasikan kabar sunat anak kedua UAS. Namun, turut menyertakan alasan anak kedua UAS disunat di usia yang dini. Alasannya tak lain untuk kesehatan anaknya.

Baca Juga: Foto Ustaz Abdul Somad Bersantai di Kebun Teh Banjir Doa, Muhammad Kece Disebut Seret UAS dalam Kasus Penistaan Agama, Ini Fakta Sebenarnya

Instagram

Sebelum ditolak masuk Singapura, UAS baru selesai menggelar ritual orang Melayu untuk anaknya yang baru lahir pada 17 Februari 2022.

"Khitan di usia dini amat sangat baik. Karena 80 persen bayi mengalami phymosis. Ujung kulupnya kuncup, sehingga susah buang air. Karena ada smegma (tai balat) atau ampas kencing yang merupakan akumulasi sisa kencing dan kuman baik," tulis akun tersebut. "Kalau tidak segera dibersihkan bisa menyebabkan infeksi saluran kencing. Maka banyak anak kecil yang demam, dikarenakan peradangan dari smegma ini."

Saat momen aqiqah yang berlangsung pada Jumat (25/2/2022). Akun Supir Ustadz juga membagikan kabar beserta foto ketika UAS dan istri melakukan aqiqah untuk anak tercinta. Dalam unggahannya, terselip pula dakwah yang berisi tujuan aqiqah dalam Islam.

Sebelum ikiut dilarang masuk Singapura, anak Ustaz Abdul Somad ternyata baru selesai menjalani ritual ini. Pada seminggu lalu, anak UAS menjalani ritual orang Melayu, Mengayun Anak.

Ritual anak Ustaz Abdul Somad itu digelar di rumahnya di Pekanbaru." Isinya, pembacaan ayat suci al-Qur'an, membaca syair Mawlid al-Barzanji (disusun Imam Abu Ja'far al-Barzanji dari kota al-Madinah al-Munawwarah), Marhaban dan do'a," tulis UAS dalam keterangan foto ritual anaknya melalui akun Instagram pribadi. Di foto itu, UAS dan Fatimah terlihat begitu bahagia. Mereka menjalankan ritual mengayun anak bersama keluarga besar Ustaz Abdul Somad.

Bayi bernama Samy itu juga menjadi kebahagiaan baru untuk putra UAS dari pernikahan dengan Mellya Juniarti, Mizyan Hadziq Abdillah. Bocah berusia 8 tahun itu menyambut kelahiran adik barunya dengan penuh sukacita. Momen pertemuan Hadziq dengan sang adik diabadikan dalam sebuah foto yang diunggah akun Instagram @supirustadz.

Akun itu menampilkan potret Hadziq yang sedang menggendong putra UAS dan Fatimah Az Zahra. Hadziq terlihat mengenakan baju koko berwarna biru. Sedangkan adiknya diselimuti oleh kain berwarna abu-abu.Hadziq tak henti menatap Samy yang terlihat sangat mungil dalam pelukannya itu, Bunda. Ia juga menampilkan senyum bahagia ketika berpose ke arah kamera."MasyaAllah. Bg hadziq gendong adek Samy Ahmad Mesbahy Abdillah," tulis akun @supirustadz dalam keterangan fotonya.

Asal tahu saja, Ustaz Abdul Somad dan Mellya Juniarti telah resmi bercerai pada 3 Desember 2019 lalu. Meski kedua orang tuanya sudah berpisah, Hadziq masih sangat dekat dengan sang Ayah. Ia bahkan ikut berbahagia ketika menyambut bayi Samy. Hadziq tampak menikmati momen sebagai seorang kakak.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, Ustaz Abdul Somad Minta Doa Jamaah Lewat Foto Duka, Mantan Anak Band Ini Singgung Cinta Sampai Mati

Instagram

Sebelum ditolak masuk Singapura, UAS baru selesai menggelar ritual orang Melayu untuk anaknya yang baru lahir pada 17 Februari 2022.

(*)

Tag

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma