Masuk Bui, Foto Edy Mulyadi Pamer Kartu PWI Jadi Kontroversi, Ini Pesan Habib Rizieq yang Dikirim ke Sel Tersangka

Jumat, 04 Februari 2022 | 08:56
Facebook

Foto Edy Mulyadi yang menjadi tersangka kasus ujaran kebencian memamerkan kartu PWI jadi kontroversi. Habib Rizieq Shihab tulis pesan begini.

Fotokita.net - Politikus Edy Mulyadi ditetapkan polisi sebagaisebagai tersangka ujaran kebencian dalam kasus 'tempat jin buang anak'. Setelah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Edy kemudian dijebloskan ke bui. Foto Edy Mulyadi pamer kartu PWI sempat menjadi kontroversi. Kini, Habib Rizieq Shihab mengirim makanan buat tersangka.

Awalnya, Edy Mulyadi memenuhi panggilan kedua pada pukul 09.54 WIB. Kala itu, Edy Mulyadi diperiksa sebagai saksi. Saat berjalan menuju tempat pemeriksaan, Edy Mulyadi menunjukkan kartu Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kepada awak media yang sudah menunggunya. Foto Edy Mulyadi pamer kartu PWI menjadi kontroversi.

Pemeriksaan terhadap Edy Mulyadi berlangsung hingga sore hari. Keterangan Edy dicocokan dengan saksi-saksi lain yang sebelumnya sudah diperiksa.

"Setelah dilakukan pemeriksaan sebagai saksi dan memperhatikan dengan beberapa bukti pemeriksaan saksi dengan jumlah 55 orang terdiri dari 37 saksi dan 18 ahli," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Senin (31/1).

"Itu penyidik melakukan gelar perkara, hasil dari gelar perkara penyidik menetapkan status dari saksi menjadi tersangka," jelas Ahmad.

Lalu,Edy Mulyadi diperiksa sebagai tersangka dari pukul 16.30 hingga 18.30 WIB. Saat itu pula, Edy langsung ditahan.

"Untuk kepentingan penyidikan perkara dimaksud terhadap saudara EM penyidik melakukan penangkapan dan dilakukan penahanan," imbuh Ahmad.

Baca Juga: Dituding Bayar Saksi Penembakan Laskar FPI, Foto Edy Mulyadi Diburu Tokoh Adat Dayak, Kini Ingin Berlindung dengan Cara Ini

"Penahanan dilakukan dengan alasan subjektif dan alasan objektif. Alasan subjektif karena dikhawatirkan melarikan diri, dikhawatirkan menghilangkan barang bukti, dikhawatirkan mengulangi perbuatannya," lanjutnya.

Edy Mulyadi terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara. "Ancaman 10 tahun ya, masing-masing pasal ada. Tapi ancaman 10 tahun," kata Ahmad.

Polisi menetapkan Edy Mulyadi sebagai tersangka kasus ujaran kebencian SARA terkait pernyataannya soal Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur 'tempat jin buang anak'. Edy dijerat pasal berlapis.

"Penyidik menetapkan status dari saksi menjadi tersangka. Kemudian, hasil pemeriksaan penetapan tersangka mendasari penerapan Pasal 45 a ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang ITE," ucap Ramadhan kemudian.

Ramadhan mengatakan Edy juga dijerat Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 juncto Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 juncto Pasal 156 KUHP. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Edy Mulyadi langsung ditahan.

"Setelah diperiksa sebagai tersangka yang berlangsung dari 16.30 sampai 18.30 WIB, untuk kepentingan penyidikan perkara dimaksud terhadap EM penyidik melakukan penangkapan dan dilanjutkan penahanan," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Forum Pemred Online (FPO) Erwiyantoro menilai kasus Edy Mulyadi seharusnya disikapi oleh pimpinan pusat organisasi PWI, AJI, atau IJTI. "Mengapa statemen soal Edy Mulyadi yang mengaku wartawan dilakukan secara sporadis oleh PWI daerah, bukan orang pusat yang ngomong? Situasi ini jelas sudah 'overlapping'," kata Erwiyantoro di sekretariat FPO, Rawamangun, Jakarta, Selasa (1/2/2022) sore.

Baca Juga: Foto Anggota TNI Copoti Baliho Habib Rizieq Bikin Karier Moncer, Ini Profil Jenderal Dudung Abdurachman yang Pecahkan Rekor Usai Ditendang Tentara

Facebook

Foto Edy Mulyadi yang menjadi tersangka kasus ujaran kebencian memamerkan kartu PWI jadi kontroversi. Habib Rizieq Shihab tulis pesan begini.

Menurut Erwiyantoro, organisasi profesi jurnalis yang diakui oleh Dewan Pers (PWI, IJTI, AJI, dan lainnya) seharusnya memberikan pernyataan secara tegas atas kasus Edy Mulyadi. "Jangan sampai organisasi profesi dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi oknum pengurusnya, sehingga jadi bumerang bagi korps wartawan," kata Erwiyantoro.

Seperti diberitakan, sejumlah media kemarin mengutip statemen Ketua PWI Depok dan Ketua PWI di Kalimantan terkait profesi wartawan yang diklaim oleh aktivis media sosial Edy Mulyadi yang kini diamankan polisi.

Atas pemberitaan tersebut, Edy Mulyadi mengatakan di video viral sebagai hal yang lucu, "Saya baca berita yang ditulis di koran Republika tempat kerja wartawan Rusdy Nurdiansyah yang jadi Ketua PWI Depok. Kasihan saya sama dia," ujar Edy Mulyadi saat didampingi tim pengacaranya.

FPO menurut Erwiyantoro tidak dalam posisi untuk memberi pernyataan sikap terhadap kasus Edy Mulyadi. "FPO tidak memberikan pernyataan sikap karena tidak berada dalam ranah kasus Edy Mulyadi. Edy tidak sebagai wartawan tetapi politikus ketika melakukan hal yang dianggap masyarakat sebagai ujaran kebencian dan rasis terhadap masyarakat Kalimantan," tegas Erwiyantoro.

Setelah masuk bui,Edy Mulyadi dikirimi hantaran berupa makanan dan buah-buahan di hari pertama dirinya menghuni Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri. Hantaran itu datang dari Habib Rizieq Shihab, yang juga sama-sama menghuni rutan tersebut.

"Hari pertama langsung dapat bingkisan gitu dari Pak Habib Rizieq Shihab," kata Ketua Tim Kuasa Hukum Edy Mulyadi, Herman Kadir, kepada wartawan, Kamis (3/2/2022). Habib Rizieq mengirimkan bingkisan berisi makan malam kepada Edy. Herman menurutkan isi bingkisan juga buah-buahan.

"Karena kan walau tidak ketemu, bingkisan pokoknya makan malam, buah-buahan dari Habib Rizieq Shihab," sambung Herman.

Baca Juga: Kerap Pasang Foto Tampang Konyol, Komika McDanny Kini Disebut Ketakutan, Ahli Ungkap Gestur Asli Komika Usai Hina Habib Rizieq

Facebook

Foto Edy Mulyadi yang menjadi tersangka kasus ujaran kebencian memamerkan kartu PWI jadi kontroversi. Habib Rizieq Shihab tulis pesan begini.

Masih kata Herman, Edy sangat bersyukur dikirimi bingkisan oleh Rizieq. "Alhamdulillah bersyukur sekali beliau mendapat bingkisan dari Pak Habib Rizieq Shihab," ucapnya. Pengacara Edy Mulyadi lainnya, Juju Puwanto, menyebut Habib Rizieq menyertakan pesan di untuk Edy Mulyadi. Rizieq meminta Edy tabah dan sabar.

"Ada tulisannya. Ada di kertas kresek, kita sedih juga. Itu kebetulan bisa dipercaya yang membawanya. Nggak ada, cuma suruh tabah, suruh sabar gitu aja. Tulisan aja di plastik kreseknya," terang Juju. "Nggak jauh itu kamarnya kalau nggak salah, beda blok aja," sambungnya.

Juju juga menyebut kliennya telah mengenal lama Rizieq. Bahkan Juju mengungkapkan Edy Mulyadi salah satu pengagum Rizieq.

"Ya mungkin lebih (HRS) karena sudah cukup kenal lama dengan Pak Edy juga. Saya cuma tahu begitu, sudah kenal lama, sebagai pengagum umat beliau juga, begitu," ucapnya.

Sementara itu pengacara Rizieq, Aziz Yanuar, mengungkap alasan kliennya mengirimi bingkisan ke Edy Mulyadi. Rizieq, tambah Aziz, menilai Edy Mulyadi sebagai korban kezaliman.

"Memang Habib seperti itu orangnya. Baik, suka berbagi, dan bentuk empati Habib kepada korban kezaliman," kata Azis kepada wartawan hari ini.

Pengacara eks Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizeq Shihab (HRS), Aziz Yanuar membenarkan bahwa kliennya telah memberikan bingkisan kepada Edy Mulyadi.

Baca Juga: Foto Mantan Panglima FPI Bareng Tommy Soeharto Muncul, Ini Alasan Tangan Kanan Habib Rizieq Lolos dari Kasus Penganiayaan Muhammad Kece

Facebook

Foto Edy Mulyadi yang menjadi tersangka kasus ujaran kebencian memamerkan kartu PWI jadi kontroversi. Habib Rizieq Shihab tulis pesan begini.

Aziz mengatakan, pemberian bingkisan itu dilakukan ketika Edy pertama kali menginjakkan kaki di Rumah Tahanan Bareskrim Polri. Hal tersebut, kata dia, merupakan inisiatif dari HRS sendiri.

"Iya inisiatif Habib Rizieq Shihab," ujarnya ketika dikonfirmasi, Kamis (3/2/2022).

Aziz mengatakan, bingkisan yang diberikan kepada kliennya merupakan makanan, seperti buah-buahan dan makan malam.

Lebih lanjut, Aziz menuturkan, pemberian bingkisan tersebut sengaja dilakukan oleh HRS sebagai simbol dukungan terhadap Edy Mulyadi. Pasalnya, Edy dinilai memiliki kemiripan dengan HRS.

Kemiripan tersebut, kata dia, karena keduanya kerap mengkritik pemerintah meski berujung bui. "HRS mendukung perlawanan atas kezaliman," tuturnya.

Kendati demikian, Aziz mengatakan masih belum ada pertemuan secara langsung antara Rizieq Shihab dengan Edy Mulyadi.

Walaupun keduanya saat ini tengah berada di rutan Bareskrim Polri. "Belum ada pertemuan," pungkasnya.

Baca Juga: Foto Tangan Kanan Habib Rizieq Shihab Beredar, Ikut Bantu Jenderal Napoleon Bonaparte Hajar Muhammad Kece di Bui

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya