Punya Darah Pejuang, Foto Haji Lulung di Makam Ayah Jadi Sorotan, Ini Alasan Ahok Enggan Minta Maaf ke Tokoh Tanah Abang

Selasa, 14 Desember 2021 | 19:19
Facebook

Foto Haji Lulung yang tergolek lemah di ranjang rumah sakit sudah membuat netizen syok. Ahok beri komentar ini.

Fotokita.net - Politikus Abraham Lunggana atau Haji Lulung ternyata memiliki darah pejuang kemerdekaan. Itu sebabnya, foto Haji Lulung di makam ayah menjadi sorotan netizen di media sosial. Namun, mantan seteru politiknya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok enggan minta maaf kepada tokoh Tanah Abang itu.

Pada Selasa (14/12/2021) warga Betawi berduka. Mereka kehilangan salah satu tokoh yang selama ini dianggap panutan, Haji Lulung. Tokoh Tanah Abang yang jugaKetua DPW PPP DKI Jakarta telah meninggal dunia. Kabar duka ini diumumkan oleh Sekjen PPP Arwani Thomafi.

"Innalillahi wa innailaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah Haji Lulung Lunggana meninggal dunia hari ini Selasa 14 Desember 2021 jam 10.51 WIB di RS Harapan Kita Jakarta. Mohon doanya agar beliau di terima amal ibadahnya. Husnul Khotimah," kata Arwani.

Sebelum tutup usia, Haji Lulung sempat menjalani perawatan di RS Harapan Kita selama beberapa lama. Bahkan, dia sempat mengalami kritis usai mendapatkan serangan jantung.

Dari profil yang banyak beredar, Haji Lulung rupanya memiliki ayah yang menjadi salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia. Itu sebabnya, foto Haji Lulung di makam ayah menjadi sorotan. Ayah Haji Lulung dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta bersama banyak pejuang kemerdekaan lainnya.

Baca Juga: Innalillahi, Haji Lulung Meninggal Dunia, Foto Bareng Ahok Tinggal Kenangan, Akhirnya Akui Kehebatan Suami Puput Nastiti

Haji Lulung sempat mengunggah foto dia saat mengunjungi makam sang ayah. Dalam foto yang diunggah di akun Instagram miliknya, Haji Lulung menerangkan sedikit latar belakang ayahnya ikut berjuang dalam kemerdekaan bangsa ini.

Foto Haji Lulung di makam ayahnya sengaja diunggah untuk sekaligus memperingati Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November. "Di usia 48 Tahun Almarhum Ayahanda TB Abdul Rachim Bin TB Tjilang wafat tepatnya pada tanggal 5 Februari 1975 dan di makamkan di taman makam pahlawan Kalibata," tulis Haji Lulung di akun Instagram miliknya seperti dikutip Fotokita.net.

Dia lalu melanjutkan cerita, "Alm ayahanda ikut berjuang dalam kemerdekaan RI beliau bergabung di kesatuan angkatan darat dengan pangkat terakhir pembantu letnan satu / peltu. Insya Allah kami sekeluarga akan meneruskan perjuangan alm ayahanda dalam meneruskan cita cita proklamasi bangsa Indonesia. Selamat Hari Pahlawan. 10 November 1945-2019."

Ayah Haji Lulung bergabung dalamBKR, Badan Kemanan Rakyat, cikal bakalnya TNI( Tentara Nasional Indonesia) sekarang ini. Selain memiliki darah pejuang, ternyata Haji Lulung juga masihanak keturunan, dari garis Ibu, KH Abdullah Syafi'i, pendiri Perguruan Islam Asyafiiyah. Perguruan ini sudah punya nama besar di Tanah Air.

Baca Juga: Foto Haji Lulung Dibuat Koma Sudah Dibantah, Ahok Beri Komentar Begini

Instagram

Foto Haji Lulung di makam ayahnya sengaja diunggah untuk sekaligus memperingati Hari Pahlawan.

Uniknya nama Abraham Lunggana, diambil dari nama presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln, seorang presiden yang diidolakan oleh Bapaknya Lulung, seorang presiden yang membebaskan perbudakan di Amerika Serikat. Dan salah seorang dari empat presiden Amerika Serikat terbesar, setelah George Washington, Thomas Jefferson, Theodoore Rooselvelt dan Abraham Lincoln. Empat presiden ini diabadikan berupa pahatan di gunung Rushmore di Black Hill National Forest. Dan empat orang presiden ini juga diabadikan pada mata uang dollar AS.

Jadi tak mustahil, Lulung Lunggana, yang anak tentara, mengidolakan salah satu presiden AS tersebut. Dengan demikian jangkauan pengetahuan Bapaknya Lulung tidak ketinggalan pada masanya. Dan jangan lupa Abraham Lulunggana lahir hanya beda satu hari sebelum Dekrit Presiden Sukarno, 5 Juli 1959.

Jadi tepatnya Lulung lahir pada tanggal 4 Juli 1959, dan ini juga punya hubungan dengan Amerika Serikat lagi, karena pada tanggal 4 Juli tersebut adalah Hari Kemerdekaannnya Amerika Serikat, saat itu Lulung lahir. Jadi Lulung seperti "anak sejarah" yang baru dilahirkan.

Itu sebabnya, Haji Lulung yang anak tentara ini, mengidolakan salah satu dari Presiden Amerika Serikat. Dan janga lupa, nama anak adalah doa dari orang tuanya, jangan-jangan orang tua Lulung mendoakan anaknya menjadi Presiden! Paling tidak menjadi seorang pemimpin, di manapun adanya. Lihat saja dari 11 orang anak, di mana lulung dilahirkan menjadi anak ke 7, tidak mudah menyerah dan kalah.

Baca Juga: Foto Haji Lulung yang Dipasangi Selang Oksigen Bikin Syok, Dulu Komentari Ahok yang Terpilih Sebagai Komut Pertamina

Instagram

Selain dikenal sebagai politikus, Haji Lulung juga dikenal sebagai tokoh Tanah Abang yang merintis usaha dari nol.

Selain dikenal sebagai politikus, Haji Lulung juga dikenal sebagai tokoh Tanah Abang yang merintis usaha dari nol. Dikutip dari laman Jakarta.go.id, sebelum menjadi politikus, nama Haji Lulung sudah terkenal di seantero Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sejak kecil, ia sudah menghadapi pahitnya kehidupan karena pada tahun 1975, saat ia berusia 16 tahun, ia ditinggal wafat bapaknya yang seorang tentara berpangkat Peltu. Ibunya yang menjadi single parent masih memiliki keturunan dari KH. Abdullah Syafiie, pendiri Perguruan Islam Asy-Syafiiyyah.

Ia membantu mencari nafkah untuk ibu dan saudara-saudaranya dengan mengumpulkan sampah pasar berupa plastik, karung, kardus, dan per untuk ngebal. Dikarenakan ia tinggal di dekat pasar, maka ia mencari uang di pasar. Kehidupannya sedikit mulai sedikit berubah ketika ada perluasan Pasar Kebon Dalem (1976), ia sudah menjadi bos barang bekas.

Oleh karena harus bekerja, ia meninggalkan sekolahnya selama tiga tahun demi mencari uang. Pada tahun 1978, ketika ia sudah memiliki kemampuan cukup, Lulung melanjutkan kembali sekolah ke STM di YPMII di daerah Pasar Jum'at (sekarang sekolah itu sudah tidak ada lagi).

Melihat perkembangan pasar semakin berkembang, ia memiliki pemikiran sejak masih SMP untuk mencari cara bagaimana mendapatkan satu persen dari peredaran uang di Pasar Tenabang. Obsesi satu persennya terbuka ketika ada penggusuran eks Markas AURI di Tenabang Bukit.

Baca Juga: Foto Terkini Haji Lulung Bikin Eko Patrio Mohon Doa, Suami Viona Rosalina: Dia Hanya Berbisik

Facebook

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan membagikan foto kondisi terkini Haji Lulung yang terkulai lemah di rumah sakit.

Saat itu, ia kembali berusaha di barang bujuran kiloan. Ia juga sempat menjadi satpam di pertokoan tersebut. Interaksinya dengan lingkungan dan tokoh masyarakat, membuat dia dipercaya sebagai Kamtib LKMD Kelurahan Kampong Bali.

Sebelumnya, ia juga menjadi keamanan RW. Sejak tahun 1981, ia sudah berorganisasi karena dia menjadi Ketua Pemuda Panca Marga Kecamatan Tanah Abang. Tahun 1981, ia lulus dari STM.

Mulai tahun 1986, usahanya mulai terlihat maju, terlebih saat ia fokus pada investasi lingkungan untuk mewujudkan obsesi satu persennya dan mendapat kepercayaan dari para pengusaha di Tanah Abang. Kompleks Ruko Tanah Abang Bukit adalah tempat pertama kali yang dikelola olehnya dari segi keamanan dan lingkungan, kemudian menyusul kompleks ruko di JI Fachrudin.

Pada saat menjelang krisis moneter di tahun 1997, berkaitan dengan pengembangan Pasar Tenabang Blok F, ia membangun kios-kios kecil di pinggir tembok Blok F. Dengan membangun kios-kios kecil ini, ia telah memberi peluang kepada pedagang ekonomi lemah untuk mendapatkan tempat berdagang dengan sistem sewa yang tidak mahal. Ia kemudian dipercaya oleh Perpasaran Tanah Abang untuk menjaga keamanannya.

Pada tahun 2000, saat dibangun pertokoan Metro Tanah Abang oleh PT Rointa, yang juga membangun jembatan toko yang menyambung Pasar Regional Tenabang, ia dipercaya menjadi manajer di Pertokoan Metro Tanah Abang. Selain itu, pengembang juga memberikan kepercayaan kepadanya untuk mengelola keamanan di Metro Tanah Abang.

Baca Juga: Foto Mantan Presiden Dewan Keamanan PBB yang Puji Jokowi Jenius Beredar, Rupanya Diplomat Ini Juga Bikin Wajah Ahok Memerah

Facebook

Haji Lulung ikut angkat bicara terkait jabatan mantan lawan politiknya, Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Urusan Tanah Abang sudah membuat Haji Lulungpernah bersitengang dengan mantan Gubernur sekaligus Wagub DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) terkait kebijakan penertiban pedagang kaki lima di wilayah itu. Namun, Ahok mengaku enggan meminta maaf kepada tokoh Tanah Abang itu. Ini alasan Ahok.

Perseteruan antara Haji Lulung dan Ahok mulai mencuat ke publik ketika Ahok diminta untuk tes kejiwaan lantaran suka bicara sembarangan. Tidak hanya diminta tes kejiwaan, Ahok juga didesak oleh pendemo dari Rakyat Jahit Mulut Ahok (Rajjam) untuk minta maaf kepada tokoh Tanah Abang tersebut.

Pedemo bahkan sempat ‘mengejar’ Ahok hingga ruang kerjanya agar mau menemui mereka. Permintaan Lulung dan desakan pendemo ditanggapi Ahok dengan penuh ketenangan dan senyuman. Eks Bupati Belitung Timur itu mengaku sudah sakit jiwa, tapi bisa lolos menjadi pejabat.

Ahok juga mengkalim tidak pernah menyebut Lulung tolol dan tidak pernah menyebut ada oknum DPRD yang ada di balik kisruh PKL Tanah Abang. Ahok pun bersedia menghubungi Lulung melalui handphonenya. Di ujung telepon, mereka sepakat bertemu empat mata dan menstop adu argumen. Namun Ahok menegaskan tidak minta maaf kepada Lulung.

Wakil Ketua DPRD DKI Lulung Lunggana menyerang Ahok soal penertiban PKL Tanah Abang. Haji Lulung malah meminta Ahok periksa kejiwaan karena selalu berucap sembarangan.

Baca Juga: Dulu Jadi Musuh Bebuyutan di DPRD Jakarta, Kini Tokoh Tanah Abang Itu Malah Berbalik Arah: Puji Habis-habisan Ahok di Depan Pejabat Pertamina Saat Rapat Parlemen

Facebook

Foto Haji Lulung yang tergolek lemah di ranjang rumah sakit sudah membuat netizen syok. Ahok beri komentar ini.

“Ahok bilang ada oknum DPRD Tanah Abang, sekarang saya bilang saya jawab nih, Wakil Gubernur harus diperiksa kesehatan jiwanya. Karena selama ini ngomongnya selalu sembarangan,” ujar Lulung di DPRD DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Kamis, 25 Juli 2013 silam.

Ahok membalas serangan Lulung yang minta dirinya dites kejiwaan. Ahok malah bertanya balik siapa yang sebenarnya sakit jiwa dalam penanganan penataan PKL di Tanah Abang. “Makanya justru pertanyaan saya, yang sakit jiwa itu siapa? Dia kan Wakil Ketua DPRD DKI. Masa dia nggak ngerti sih tentang isi aturan Perda,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (26/7/2013).

Ahok pun menyayangkan sikap Haji Lulung dalam melakukan penataan PKL di Tanah Abang, terlebih para pedagang sudah menyalahi aturan. “Kalau Wakil Ketua DPRD DKI tidak mengerti Perda, apalagi sampai langgar Perda, sebetulnya sudah tidak boleh menjadi Wakil Ketua DPRD DKI,” ujar Ahok.

“Sekarang ukurannya bukan tes kesehatan jiwa lagi. Harusnya Mendagri bisa copot anggota dewan seperti itu. Kalau terbukti ada anggota DPRD yang melawan dan mengajak rakyat melanggar Perda, dia otomoatis sudah gugur sebagai anggota Dewan,” sambungnya.

Ahok lantas buka suara soal tes kejiwaan dan mengaku bahwa dia memang sudah sakit jiwa. “Kan kalau jadi caleg harus tes kejiwaan dulu. Kalau saya sakit jiwa, saya memang sudah sakit jiwa cuma ukurannya masih loloslah. Kalau saya nggak lolos berarti pas tesnya juga saya nggak lolos,” imbuh Ahok.

Baca Juga: Foto Tampang Arief Direktur TV Swasta yang Ditangkap Beredar, Ternyata Pendukung Terdepan Aksi 212 yang Demo Ahok, Kini Masuk Bui Gegara Cari Uang dari Konten Hoaks

Sontak kala itu Ahok langsung didemo oleh Rakyat Jahit Mulut Ahok (Rajjam). Kelompok itu menuntut agar Ahok minta maaf kepada Haji Lulung atas pernyataan keras yang dilontarkannya.

Pendemo dari sejumlah elemen ini bahkan meminta Ahok menemuinya hingga mengejar ke ruang kerja sang Wagub DKI Jakarta. “Kami bukan mempersoalkan PKL, tapi permintaan maaf ke Haji Lulung (Wakil Ketua DPRD DKI-red),” kata Rahmat, perwakilan salah satu pendemo di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (29/7/2013).

Para pendemo juga menyoal gaya bicara Ahok selama ini dinilai keras. Mulai dari soal Pluit sampai soal tudingan yang membekingi PKL Tanah Abang. Ahok yang dicecar para pendemo santai. Ahok meladeni keinginan para pendemo yang memaksa masuk ke lantai dua. Ahok kemudian menjelaskan dirinya tidak pernah menyinggung soal H Lulung.

“Siapa bilang saya singgung H Lulung? Kan saya ditanya wartawan soal oknum DPRD, saya jelaskan harusnya tidak ada oknum DPRD yang melakukan itu (bekingi PKL-red),” terangnya.

Ahok yang kala itu masih menjabat sebagai Wagub DKI Jakarta menerima aspirasi dan masukan pendemo dari Rakyat Jahit Mulut Ahok (Rajjam). Ia juga menelepon Wakil Ketua DPRD Jakarta Haji Lulung dan sepakat bicara empat mata.

Baca Juga: Tak Kapok Disentil Erick Thohir, Ahok Bongkar Fasilitas Mewah Bos-bos Pertamina Hingga Bikin Panas Telinga

Ahok menghubungi Haji Lulung di sela-sela pertemuannya dengan pendemo ‘pembela’ PKL Tanah Abang di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2013). Percakapan Ahok dan Haji Lulung diperdengarkan keras menggunakan loudspeaker.

“Iya Pak Haji Lulung, saya Ahok,” sapa Ahok yang mengenakan setelan jas. Haji Lulung kemudian menjelaskan seputar kedatangan pendemo.

“Gini Pak Ahok, saya dikasih tahu mereka mau demo. Saya tidak suruh bergerak. Persoalannya mereka tersinggung karena mereka dengar soal omongan tentang saya nggak tahu tentang Perda,” kata Lulung.

“Saya ingin Pak Ahok menyikapi UU Nomor 32/2004 tentang Wakil Gubernur dan norma menjalankan pemerintahan. Terlalu banyak komentar yang berkembang di luar,” ujar Lulung.

“Iya kalau gitu kita nggak usah bicara terus. Kita ketemuan saja berdua,” kata Ahok.

Baca Juga: Jadi Korban Isu SARA, Ahok Pilih Nama Ini Buat Anak Keduanya, Suami Puput Nastiti Pamer Foto Bahagia

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya