Foto Api Kebakaran Tambora Bikin Bergidik, Tetangga Bongkar Kebiasaan Dokter yang Tewas Bersama Keluarganya

Kamis, 09 Desember 2021 | 20:28
Facebook

Tetangga korban menceritakan dokter bersama keluarga yang meninggal dunia dalam kebakaran Tambora punya kebiasaan ini.

Fotokita.net - Foto api yang membesar dalam kebakaran hebat yang menimpa satu unit rumah diKelurahan Tambora, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (8/12/2021) subuh sudah bikin netizen bergidik. Foto kebakaran ini tersebar luas di media sosial.

Dari informasi yang beredar, ada lima korban yang tewas dalam peristiwa kebakaran maut ini.Ke lima korban tewas itu diketahui satu keluarga, salah satunya berprofesi sebagai dokter.

Api yang membesar dengan tiba-tiba itu membuat tetangga rumah korban berhamburan. Mereka menyelamatkan diri dari rumah masing-masing sembari meminta pertolongan. Tetangga juga membongkar dokter yang tewas bersama keluarganya itu.

Ada dua saksi mata, Meta dan Toyana yang mau mengisahkan peristiwa nahas itu.Keduanya merupakan tetangga korban. Saat berjumpa awak media Warta Kota, Meta dan Toyana mau berbagi atas peristiwa maut itu.

Dalam peristiwa tersebut, rumah yang mereka kontrak tersebut selamat dari amukan si jago merah. "Itu kejadiannya setengah lima. Awalnya bau asap, bau sangit gitu. Tahu-tahunya pas saya keluar itu di pojokan rumah mereka sudah ada kobaran api. Saya langsung gedor-gedor kamar yang lain. "Kebakaran-kebakaran," semua lari keluar," tutur Toyana.

Baca Juga: Foto Dokter yang Tewas Bareng Keluarga dalam Kebakaran Tambora Diunggah, Tetangga Bongkar Tabiat Asli Korban

Toyana melanjutkan, api langsung membesar secara cepat. Hal itu membuat ia dan yang lainnya panik. "Tidak mikir apa-apa. Selamatin diri dulu. Di dalam rumah kan kami ada berempat, saya, suami, Meta, dan yang punya rumah. Semuanya keluar," tambahnya.

Dalam suasana mencekam tersebut, Toyana dan yang lainnya mengaku tidak mengetahui ada satu keluarga yang terjebak di dalam rumah yang terbakar. Bahkan, Toyana dan Meta tak mendengar suara teriakan minta tolong. "Tidak tau ada yang kebakar di dalam. Taunya saat dievakuasi," terangnya.

Begitu pemadam kebakaran tiba di lokasi, Toyana dan Meta mengaku sudah pasrah kehilangan harta bendanya. Namun, keduanya masih bisa bernafas lega ketika api berhasil di padamkan, dan rumah yang mereka tempati tak sepenuhnya terbakar.

Kedunya pun masih bisa menyelamatkan beberapa barang berharga dan yang lainnya. Hanya saja, kebakaran tersebut membuat kedunya trauma. "Membayangkan api tadi pun saya masih trauma. Mungkin masak nanti harus ditemani dulu," sambung Meta.

Foto api kebakaran Tambora yang begitu besar sudah membikin netizen bergidik. Saat peristiwa yang merenggut 5 lima nyawa dari keluarga dokter itu, api yang menjilat angkasa begitu terekam jelas di kamera HP saksi. Kondisi langit ketika itu masih terlihat gelap. Maklum, kejadian itu terjadi saat subuh.

Baca Juga: Foto Tampang Ustaz Terdakwa Pencabulan 12 Santriwati Dihujat, Pelaku Manfaatkan Kelemahan Ini Demi Perdaya Korban

INewsTV

Tetangga korban menceritakan dokter bersama keluarga yang meninggal dunia dalam kebakaran Tambora punya kebiasaan ini.

Saat memberikan konfirmasi kepada awak media,Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat Sjukri Bahanan mengatakan, "Iya benar satu keluarga meninggal dunia." Satu keluarga itu terdiri atas dokter Agus Sugianto (40), Ng Kwei Fa/Wawa (37), Ng Melan (81), Timothy Sugianto Fang (7) dan Joycelyn Florence Sugianto (5).

Sjukri mengatakan, kebakaran tersebut diduga bermula adanya arus pendek listrik (korsleting) yang terjadi di dalam rumah sekitar pukul 04.40 WIB. Petugas menerima laporan warga pukul 04.42 WIB dan langsung mendatangi lokasi kebakaran. Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 04.51, kemudian melakukan pemadaman hingga akhirnya api dapat dikendalikan sekitar pukul 05.40 WIB.

Sementara itu,Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Polisi Ady Wibowo menduga lima anggota keluarga yang tewas dalam kebakaran di Tambora akibat terjebak asap saat rumahnya terbakar.

Dia juga menduga para anggota keluarga terjebak di lantai dua dan tidak bisa melarikan diri saat api membesar. "Karena yang terbakar lima orang tersebut berada di lantai dua rumah," kata Ady saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (8/12/2021).

Baca Juga: Netizen Miris Lihat Foto Jasad Lansia Korban Erupsi Semeru Tergeletak di Jalan, BPBD Lumajang Akui Tak Ada Alat Deteksi Bencana

Facebook

Tetangga korban menceritakan dokter bersama keluarga yang meninggal dunia dalam kebakaran Tambora punya kebiasaan ini.

Ady mengatakan, satu anggota keluarga yang sudah berusia lanjut berhasil melarikan diri dari kebakaran karena sedang berada di lantai satu. Pria tersebut kini diperiksa oleh pihak Kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Total tujuh saksi sudah diperiksa terkait peristiwa tersebut.

"Ada tujuh orang saksi yg dimintai keterangan terkait persoalan tersebut. Mungkin sebentar lagi tim Pusat Laboratorium Forensik Mabes akan mengecek," kata Ady. Dengan hasil keterangan para saksi dan pemeriksaan Puslabfor Mabes Polri di lapangan, pihaknya yakin dapat mengungkap penyebab utama kebakaran tersebut.

Sejumlah rekan dokter Agus Sugianto dan keluarganya begitu prihatin atas peristiwa kebakaran di Tambora itu. Foto dokter Agus Sugianto diunggah di media sosial. Mereka mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban.

Salah satu anak dokter Agus Sugianto, Timothy diketahui bersekolah di SD Ricci 1 Jakarta. Itu sebabnya, ketika mendapatkan kabar duka tersebut, keluarga besar SD Ricci 1 mengunggah ungkapan bela sungkawa.

Apabila ditelusuri melalui mesin pencari Google, dokter Agus Sugianto memiliki tempat praktek di daerah Jelambar, Jakarta Barat. Dokter Agus adalah lulusan Universitas Katolik Atma Jaya. Dia mengambil kedokteran umum.

Baca Juga: Netizen Terlalu Bernafsu Geruduk Foto Ibunda Bripda Randy Bagus, Anggota DPRD Jatim Jadi Korban: Maafkan Bu!

Facebook

Tetangga korban menceritakan dokter bersama keluarga yang meninggal dunia dalam kebakaran Tambora punya kebiasaan ini.

Tetangga sangat prihatin dan menyayangkan musibah yang menimpa satu keluarga itu. Apalagi ketika warga berusaha melakukan evakuasi terhalang tingginya tembok dan rapatnya pagar rumah.

Keluarga dokter Agus Sugianto sudah lama menetap di Tambora. Mereka tinggal di rumah yang cukup luas dengan pagar tinggi dan rapat. Ironisnya, ketika terjadi kebakaran, teriakan minta tolong penghuni rumah terhalang tingginya tembok dan rapatnya pagar rumah sehingga warga kesulitan melakukan evakuasi sekaligus memadamkan api.

Agus Sugianto yang menjadi korban tewas berprofesi sebagai dokter. "Iya dokter umum (korban berinisial Agus Sugianto)," kata Jiwo, tetangga korban. Istrinya Wawa sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga.

Keluarga Agus Sugianto dikenal tertutup dan kurang bersosialisasi dengan warga. "Nggak pernah bersama-sama dengan tetangga. Terkunci mulu pintunya. Kalau misalnya ada paket baru dia keluar. Nggak gaul," ujar Satinah (51), warga Tambora I.

Kasie Operasi Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Sjukri Bahanan mengatakan, terbakarnya rumah tinggal tersebut diduga korsleting listrik.

Baca Juga: Sayangi Keluarga, Foto Lawas Poltak Pasaribu Korban Timah Panas Ipda OS Ramai Komentar, Istri Almarhum Bantah Polisi Bela Diri

Facebook

Tetangga korban menceritakan dokter bersama keluarga yang meninggal dunia dalam kebakaran Tambora punya kebiasaan ini.

Pihak pemadam kebakaran mengerahkan 21 mobil damkar yang diisi sebanyak 105 personel untuk menjinakkan si jago merah. Berdasarkan pantauan, rumah yang terbakar sudah disterilkan. Terlihat garis polisi dipasang guna mengamankan tempat kejadian perkara.

Selain 5 korban tewas, 1 orang yang diketahui tinggal mengontrak di rumah tersebut berhasil menyelamatkan diri saat si jago merah mengamuk. Orang tersebut telah dibawa ke Polsek Tambora untuk diperiksa lebih lanjut.

Warga Tambora I yang bernama Jiwo mengatakan sempat mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah yang terbakar. Kemudian, dia bersama warga lain berusaha memadamkan kobaran api yang menyebabkan satu keluarga tewas. "Berusaha pada madamin cuma ya pada neleponin pemadam juga," sebut pria berusia 50 tahun itu, Rabu (8/12/2021).

Dia tidak mengetahui secara pasti sumber kobaran api. Satu keluarga dokter yang tewas dalam kebakaran terjebak dalam rumah. Diketahui, satu mobil milik penghuni rumah juga ludes terbakar. "Terjebak. Ruangannya di atas. Memang mereka sudah lama tinggal di sini," katanya.

Baca Juga: Video Rasis Terlanjur Viral, Foto Finalis Puteri Indonesia Olvah Alhamid Jadi Sasaran Kemarahan, Staf Khusus Megawati Sampai Buka Suara

Facebook

Tetangga korban menceritakan dokter bersama keluarga yang meninggal dunia dalam kebakaran Tambora punya kebiasaan ini.

Tetangga korban, Satinah (51), warga Tambora I, menyebutkan, dokter bersama keluarga yang meninggal dunia dalam kebakaran tersebut kurang bersosialisasi dengan warga. "Nggak pernah bersama-sama sama tetangga, nggak. Terkunci mulu pintu. Kalau misalnya ada paket baru dia keluar. (Mereka-red) nggak gaul," ujar Satinah kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).

Dia juga tidak mengetahui berapa jumlah orang dalam satu keluarga yang meninggal secara nahas akibat kebakaran. Sebabnya, kata Satinah, satu keluarga tersebut tertutup. "Ini ketutup dia. Kalau beli sayuran pesen dianterin sama tukang sayur. Nggak tau ada berapa orang di situ," tuturnya.

Jiwo mengatakan para korban tewas terjebak di lantai atas. Warga sempat membunyikan klakson untuk membangunkan korban, namun korban tidak keluar. "Terjebak api, terus tidur pada di (lantai) atas ruangan," ungkap Jiwo saat ditemui di lokasi, Rabu (8/12/2021).

Saat kebakaran terjadi, tidak ada warga yang tahu bahwa masih ada orang di dalam rumah tersebut. Api dipadamkan dari luar oleh Petugas Damkar. "Nggak masuk, cuma nyemprot dari luar," ucap Jiwo. Rumah tersebut berisikan 6 anggota keluarga. Satu korban lainnya berhasil menyelamatkan diri.

Baca Juga: Netizen Terlalu Bernafsu Geruduk Foto Ibunda Bripda Randy Bagus, Anggota DPRD Jatim Jadi Korban: Maafkan Bu!

Facebook

Tetangga korban menceritakan dokter bersama keluarga yang meninggal dunia dalam kebakaran Tambora punya kebiasaan ini.

"Kemudian dari rumah itu satu orang sudah berhasil menyelamatkan diri dan sekarang ada di Polsek untuk kita mintai keterangan. (Karena) lima orang yang tidak bisa menyelamatkan diri atau meninggal di tempat," ujar Kapolsek Tambora Kompol M Faruk kepada wartawan di lokasi, Rabu (8/12/2021).

Kakek tersebut merupakan satu-satunya yang selamat dari kebakaran maut di Tambora. Kakek sedang diberikan pelayanan psikologis oleh pihak kepolisian.

"Sementara karena posisi saksi juga sudah berumur sekitar 85 tahun, jadi di Polsek sementara kita laksanakan secara psikis pemulihan kemudian kita tenangkan dulu baru nanti kita pelan-pelan memintai keterangan," kata Faruk.

Kebakaran tersebut tidak hanya mengakibatkan korban tewas. Kebakaran tersebut juga menghanguskan 11 motor dan 3 mobil, sementara barang-barang lainnya di rumah korban hangus tak bersisa.

Baca Juga: Foto Mahasiswi UPN Veteran Jakarta yang Tewas Saat Pembaretan Menwa Beredar, Ibunda Korban Ungkap Fakta Mengejutkan

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya