Foto Kecelakaan TransJakarta Bikin Panas Rapat DPRD DKI, Kini Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas di Jakarta Selatan

Selasa, 07 Desember 2021 | 10:21
Facebook

Rapat manajemen bus TransJakarta dengan DPRD DKI Jakarta menjadi panas gegara isu ini. Foto kecelakaan bus TransJakarta kembali beredar.

Fotokita.net - Foto rentetan kecelakaan TransJakarta ternyata bikin panas rapat direksi dengan anggota DPRD DKI Jakarta. Kini, bus TransJakarta dilaporkan menabrak pejalan kaki hingga tewas di Jakarta Selatan.

Dalam dua belakangan ini, bus TransJakarta mengalami serangkaian kecelakaan di sejumlah ruas jalan Ibu Kota. Foto kecelakaan bus TransJakarta ini juga tersebar luas melalui media sosial. Akibatnya, netizen banyak yang bertanya, ada apa dengan manajemen TransJakarta.

Pihak manajemen bus TransJakarta sudah melakukan tindakan terkait rentetan insiden hingga foto kecelakaan itu ramai dibahas. Pengelola menjelaskan,dua mitra operator Bus TransJakarta, Steady Safe dan Mayasari Bakti, dikenai sanksi buntut kecelakaan bus yang kerap terjadi belakangan ini. Ratusan bus milik dua operator itu dihentikan sementara operasinya.

"Pemberhentian operator, pada Steady Safe ada 119 kendaraan dan di Mayasari ada 110 kendaraan," kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta M Yana Aditya saat jumpa pers di kantor PT TransJakarta, Jalan Mayjen Sutoyo Nomor 1, Kota Jakarta Timur, Sabtu (4/12/2021).

TransJakarta menegaskan sanksi tersebut sesuai dengan bunyi poin dalam kontrak kerja sama mereka dengan operator. TransJakarta menyatakan dalam kontrak, kecelakaan termasuk bentuk pelanggaran.

Baca Juga: Foto Sopir TransJakarta Meninggal Terjepit Setir Bus Bikin Merinding, Penyebab Kecelakaan Maut Terungkap, Polisi Temukan Fakta Mengejutkan

Foto kecelakaan bus TransJakarta mulai menyita perhatian netizen ketika tabrakan melibatkan TransJakarta dengan TransJakarta di Cawang, Jakarta Timur, memakan korban jiwa. Dua orang tewas akibat kecelakaan tragis tersebut.

Bahkan, foto pengemudi yang tewas sampai tersebar luas di media sosial. Akibatnya, foto kecelakaan ini menjadi sorotan publik.

Pada Senin (25/10/2021), kecelakaan maut itu terjadi di jalur busway Jl MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Selain korban tewas, 37 korban lainnya mengalami luka-luka.

Selain korban jiwa, kecelakaan tersebut mengakibatkan kendaraan mengalami kerusakan parah. Bus TransJ yang menabrak belakang TransJ lain mengalami kerusakan parah di bagian depan.

Berikutnya, foto kecelakaan bus TransJakarta kembali mengangetkan netizen.Pada Kamis (2/12/2021), bus TransJakarta menabrak Pos Lantas PGC, Cililitan, Jaktim. Peristiwa itu mengakibatkan seorang petugas TransJakarta yang sedang beristirahat di Pos Lantas terluka.

Baca Juga: Foto Tampang Tubagus Joddy Pakai Baju Tahanan Jadi Sorotan, Begini Kondisi Sopir Vanessa Angel di Bui Bareng Pelaku Kejahatan Lainnya

TMC Polda Metro

Rapat manajemen bus TransJakarta dengan DPRD DKI Jakarta menjadi panas gegara isu ini. Foto kecelakaan bus TransJakarta kembali beredar.

Tidak hanya itu, kecelakaan mengakibatkan Pos Lantas hancur. Hingga akhirnya bangunan Pos Lantas seluruhnya dihancurkan karena sudah tidak dapat diperbaiki.

Belum berhenti sampai di situ, pada Jumat (3/12/2021) lalu, bus TransJ menabrak separator busway di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, tepatnya di depan Ratu Plaza.

Atas kejadian ini, bagian depan dan sisi kiri bus mengalami kerusakan. Beton separator juga pecah. Sopir bus bernama Ade Setiyono mengaku hilang kendali akibat botol mineral menggelinding ke pedal gas. "Itu (botol) botol air mineral jatuh. (Botol) air mineral jatuh, udah sih gitu," kata Ade saat ditemui di lokasi, Jumat (3/12/2021).

Ade mengaku tidak dalam kondisi mengantuk. Dia hanya mengatakan saat tengah menyetir tiba-tiba botol air mineral itu menggelinding ke arah pedal gas sehingga dia kehilangan kendali. "Jadi saya lagi nyetir, gelinding. Kena gas," terang Ade.

Belum selesai foto kecelakaan tunggal itu dibahas, bus TransJakarta menabrak tembok di area Halte Puri Beta, Ciledug, Kota Tangerang pada Senin (6/12/2021). Kecelakaan terjadi akibat sopir TransJ lupa menarik rem tangan.

Baca Juga: Innalillahi, Foto Sopir Bus TransJakarta yang Meninggal Terjepit Tersebar Luas, Terkuak Fakta Mengejutkan di Balik Kecelakaan Maut di Halte Cawang

TMC Polda Metro

Rapat manajemen bus TransJakarta dengan DPRD DKI Jakarta menjadi panas gegara isu ini. Foto kecelakaan bus TransJakarta kembali beredar.

Kanit laka Polres Metro Tangerang Kota AKP Dhanar mengatakan kecelakaan terjadi pada pukul 09.40 WIB pagi tadi. Kecelakaan bermula ketika sopir turun dari bus untuk buang air kecil.

"Pada saat kendaraan bus TransJakarta berhenti di depan halte, pengemudi turun dan pengemudi saat itu ingin buang air kecil lupa tidak direm tangan, kemudian kendaraan bus jalan sendiri dan menabrak pagar," kata Dhanar saat dimintai konfirmasi, Senin (6/12/2021).

Dhanar mengatakan tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka akibat kejadian itu. Atas kejadian ini, kaca bagian depan bus TransJ retak dan bumper rusak. "Kerugiannya materi dari bus saja tidak ada korban jiwa," tambahnya.

Foto serangkaian kecelakaan bus TransJakarta itu sudah membuat anggota DPRD DKI Jakarta memanggil manajemen untuk melakukan rapat pada Senin (6/12/2021). Namun, rapat malah menjadi panas gegara seorang anggota DPRD DKI melempar isu direksi TransJakarta nonton striptis, belly dance, di sebuah kafe. Rapat ini akhirnya menjadi panas.

Tudingan itu rupanya dilontarkan olehanggota DPRD DKI Fraksi Gerindra Adi Kurnia Setiadi yang melempar tudingan itu. Adi mengaku memiliki video jajaran TransJakarta tengah nonton tari striptis, belly dance. Adi mengungkap hal itu di hadapan Plt Kepala Badan Pembina BUMD DKI Jakarta, Riyadi.

Baca Juga: Foto Bagian Dalam Bus TransJakarta yang Hancur Beredar, Sopir Disebut Lakukan Kesalahan Sepele Ini

TMC Polda Metro

Rapat manajemen bus TransJakarta dengan DPRD DKI Jakarta menjadi panas gegara isu ini. Foto kecelakaan bus TransJakarta kembali beredar.

"Bapak diskusi ngobrol dengan para operator, Bapak ngobrol di kafe, sambil nonton striptis lagi Bapak, sambil nonton striptis, belly dance. Memakai baju TransJakarta Bapak-bapak. Jangan. Itu sudah mencerminkan gimana, rusak akhlak Bapak-bapak. Jadi saya mau tanya ke Pak Riyadi ini pengawasannya di mana? Jangan ya Pak Syafrin," ujar Adi, dalam rapat terbuka itu.

"Untuk video itu cukup di saya, nanti kalau viral di masyarakat ini gimana Bapak. Jajaran direksi lengkap Bapak pergi ke kafe, Bapak nonton belly dance, striptis, sambil ngobrol tentang perkembangan transportasi DKI Jakarta," ujarnya.

Adi pun mengingatkan agar ada masukan ke Gubernur Anies Baswedan. Adi menilai ada kesalahan dalam proses rekrutmen direksi TransJakarta. Dia kemudian mendorong untuk dibentuk pansus buntut kecelakaan berturut bus TransJakarta.

"Catat nama saya, Adi Kurnia Setiadi, karena kalau Bapak-bapak tidak baik saya mendorong pansus didirikan, saya akan viralkan video Bapak-bapak yang bapak ngobrol dengan operator. Pastinya Bapak-bapak tidak mundur pun Bapak-bapak dipecat saya pastikan," katanya.

Direktur TransJakarta Muhammad Yana Aditya hadir dalam rapat. Yana meminta Adi membuktikan. "Izin Pimpinan, saya ingin mengetahui belly dance itu siapa orangnya, jadi saya supaya tidak terjadi insinuasi," kata Yana.

Baca Juga: Anies Baswedan Pamer Foto Skybridge MRT ASEAN, Intip Potret Halte CSW yang Disebut Bikin Repot Orang Tua

Facebook

Rapat manajemen bus TransJakarta dengan DPRD DKI Jakarta menjadi panas gegara isu ini. Foto kecelakaan bus TransJakarta kembali beredar.

Adi mencoba memotong, tapi Yana terus bicara. Yana memposisikan diri sebagai rakyat yang meminta penjelasan kepada wakil rakyatnya.

"Izin, saya warga negara. Jadi saya menggunakan hak saya sebagai warga negara kepada wakil rakyat untuk menanyakan mohon maaf ini siapa. Kalau misalnya itu melanggar, mari kita adukan, kita selesaikan saja. Demikian terima kasih," kata Yana.

"Begini saudara direktur...," kata Adi.

"Saya bukan direktur, saya warga negara," tukas Yana.

"Anda nggak usah baper, saya tidak bicara tentang Anda. Saya ini praktisi hukum, saya tidak bicara tentang Anda. Ini urusan berorganisasi, urusan berkumpul itu Anda, Saudara Direktur, jangan dibawa ke hati. Ini urusan mulut sampai ke leher aja, nggak usah baper, nggak ngambekan," kata Adi.

Adi mengaku memiliki bukti soal video tersebut. Dia meminta Yana fokus pada pembenahan TransJ. Namun, Yana tak berhenti meminta bukti. Dia ingin penegasan apakah video yang dimaksud Adi benar-benar ada.

Baca Juga: Dulu Marah-marah Karena Sering Mogok dan Terbakar, Begini Komentar Ahok Begitu Tahu Transjakarta Operasikan Kembali Bus Gandeng Buatan China Ini

"Pimpinan mohon izin, saya warga negara, saya hanya ingin mengetahui apakah video itu ada atau tidak," ujar Yana.

"Kalau Anda warga negara, suara Tuhan suara rakyat, suara rakyat suara dewan. Anda warga negara, saya wakil warga, saya wakil rakyat," tukas Adi.

Isu direksi nonton striptis mencuat, kini bus TransJakarta menabrak seorang pejalan kaki berinisial RH di Jalan Raya Taman Marga Satwa Raya, Jakarta Selatan (Jaksel). Pejalan kaki tersebut tewas.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (6/12/2021) sekitar pukul 21.50 WIB. Lokasi kejadian tepatnya di dekat SMK 57 arah Mampang Prapatan.

Argo menyebut bus TransJakarta tersebut dikemudikan oleh sopir berinisial YK. Saat itu, bus tengah melaju dari arah selatan menuju arah utara di Jalan Taman Marga Satwa Raya.

"Setelah halte busway SMK 57 menabrak pejalan kaki atas nama RH yang akan menyeberang dari timur menuju ke barat di Jl Raya Taman Marga Satwa Raya. Akibat dari laka lantas tersebut, korban RH meninggal dunia," kata Argo, Selasa (7/11/2021).

Dia menduga kecelakaan itu disebabkan kurangnya penerangan di lokasi dan hujan. Dia menduga pandangan sopir dan korban sama-sama terbatas. Akibat kecelakaan itu, bus juga mengalami kerusakan di bagian depan. "Kendaraan bus TransJakarta NRKB B-7107-PGA mengalami kerusakan pada bodi depan kanan pecah," ujar Argo.

Baca Juga: Bikin Warga Terkejut, Bos Besar Transjakarta Ikut Turun ke Lapangan Demi Layani Pelanggan. Lihat Foto-foto Aksinya di Jalanan Jakarta yang Berpolusi

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya