Foto Anggota TNI Copoti Baliho Habib Rizieq Bikin Karier Moncer, Ini Profil Jenderal Dudung Abdurachman yang Pecahkan Rekor Usai Ditendang Tentara

Rabu, 17 November 2021 | 16:29
Facebook

Prestasi Dudung Abdurachman yang terbilang fenomeal ketika dia berhasil mendorong usulan pembubaran FPI yang dipimpin Habib Rizieq Shihab.

Fotokita.net - Jenderal Dudung Abdurachman sedang menjadi sorotan. Foto anggota TNI yang mencopoti baliho Habib Rizieq Shihab sudah membuat karier Dudung moncer di masa pemerintahan kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ini profil Jenderal Dudung yang pecahkan rekor usai ditendang tentara.

PadaRabu (17/11/2021),Presiden Jokowi melantik Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), di Istana Negara, Jakarta.

Pelantikan Dudung Abdurachman sebagai KSAD dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 107/TNI/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, yang ditetapkan di Jakarta tanggal 17 November 2021.

“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara,” sebut Jokowi mendiktekan penggalan sumpah jabatan.

Dudung menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang sebelumnya telah dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Panglima TNI. Dengan pelantikan dirinya sebagai KSAD itu, maka pangkat Dudung Abdurachman naik satu tingkat menjadi jenderal.

Baca Juga: Profil Mayjen Dudung, Pangkostrad Baru yang Berani Lawan Habib Rizieq

Pelantikan Dudung disaksikan olehPanglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Selain itu, turut hadir Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin didampingi Ibu Wury Ma’ruf Amin, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Puan Maharani, Seskab Pramono Anung, dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.

Pria kelahiran 19 November 1965 ini adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1988. Sebelum menjadi Pangkostrad, Dudung pernah menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Jayakarta dan Gubernur Akmil.

Sejumlah tokoh mengucapkan selamat atas prestasi Dudung. Di akun media sosial Facebook ucapan selamat itu banyak bermunculan. Ada yang berasal dari kalangan pengusaha, pemimpin pesantren hingga wartawan.

Jenderal Dudung memang fenomenal. Dia disebut memecahkan rekor sebagai perwira tinggi TNI yang dua kali naik jabatan dan pangkat hanya dalam kurun waktu enam bulan.

Pada akhir bulan Mei 2021 lalu Dudung yang sebelumnya Panglima Kodam Jaya dengan pangkat bintang dua naik pangkat menjadi bintang tiga (Letnan Jenderal TNI) saat dipercaya menjadi Panglima Kostrad TNI AD.

Baca Juga: Beri Perintah Turunkan Baliho Habib Rizieq Hingga Ancam Bubarkan FPI, Ini Sosok Pangdam Jaya Dudung Abdurachman, Ditendang Tentara Saat Masuk Kodam Bawa Kue Dagangan

Facebook

Foto anggota TNI yang mencopoti baliho Habib Rizieq Shihab sudah membuat karier Jenderal Dudung Abdurachman moncer.

Pada 17 November 2021 Jenderal Dudung naik pangkat dari bintang tiga menjadi bintang empat atau “Jenderal Penuh” saat dilantik Presiden Jokowi sebagai KASAD.

Rekor ini, naik dua kali jabatan untuk perwira tinggi TNI dan naik dua kali pangkat jadi Letnan Jenderal TNI dan Jenderal TNI hanya dalam waktu sekitar enam bulan, bakal sulit dipecahkan oleh prajurit-prajurit TNI lainnya.

Prestasi Dudung yang terbilang fenomeal ketika dia berhasil mendorong usulan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) yang dipimpin Habib Rizieq Shihab. Saat memangku jabatan Pangdam Jaya,Dudung Abdurachman mengusulkan agar ormas Front Pembela Islam dibubarkan. Hal ini disampaikan Dudung saat menjawab pertanyaan wartawan usai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Dudung awalnya menjawab soal video viral di media sosial berkait sejumlah orang berseragam TNI menurunkan spanduk dan baliho Pemimpin FPI Rizieq Shihab. Diapun mengakui bahwa dirinyalah yang meminta pasukannya untuk menurunkan baliho tersebut.

Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu. Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut. Oleh karena itu, TNI turun tangan. Foto anggota TNI yang mencopoti baliho Habib Rizieq sudah membikin karier Dudung moncer.

Baca Juga: Foto Mantan Panglima FPI Bareng Tommy Soeharto Muncul, Ini Alasan Tangan Kanan Habib Rizieq Lolos dari Kasus Penganiayaan Muhammad Kece

SINDO

Foto anggota TNI yang mencopoti baliho Habib Rizieq Shihab sudah membuat karier Jenderal Dudung Abdurachman moncer.

"Ini negara negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau pasang baliho itu sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung.

Setelah itu, Dudung kemudian mengusulkan agar FPI dibubarkan. "Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri. Ingat, saya katakan itu (penurunan baliho Rizieq) perintah saya," katanya.

Sosok Dudung adalah tentara yang kenyang pengalaman jabatan teritorial. Pria kelahiran Bandung 16 November 1965 ini merupakan lulusan Akademi Milier (Akmil) 1988 dari kecabangan infanteri.

Sejak 25 Mei 2021 Dudung menjabat sebagai Pangkostrad sejak dilantik pada 25 Mei 2021, setelah sebelumnya menjabat sebagai Pangdam Jaya sejak 27 Juli 2020.

Anak dari pasangan Nasuha dan Nasyati ini menyelesaikan pendidikan dari SD sampai SMA di Kota Bandung (1972-1985). Setelah lulus SMA pada 1985, Dudung mendaftar Akabri Darat. Dia melaksanakan pendidikan Akmil sampai 1988 dengan menyandang pangkat letnan dua (letda).

Baca Juga: Foto Tangan Kanan Habib Rizieq Shihab Beredar, Ikut Bantu Jenderal Napoleon Bonaparte Hajar Muhammad Kece di Bui

SINDO

Foto anggota TNI yang mencopoti baliho Habib Rizieq Shihab sudah membuat karier Jenderal Dudung Abdurachman moncer.

Dudung kecil sudah membulatkan tekad ingin menjadi tentara. Profesi itu selalu memanggilnya karena dia hidup dan tinggal di barak. Profesi itu didambakan sebagai upaya meringankan beban ibunya untuk membiayai pendidikan delapan saudara kandungnya.

Pada 1981, ketika masuk kelas 2 SMP, cobaan menghampiri keluarganya karena sang ayah yang bekerja sebagai PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi, meninggal dunia.

Berbagai pekerjaan pernah dilakukannya untuk membantu sang ibunda. Selain berjualan koran, dia juga menjual kue tampah di perempatan Jalan Belitung di sekitar Kodam III/Siliwangi. Menjadi loper koran dia lakukan ketika duduk di bangku SMA Negeri 9 Bandung. Pekerjaan itu dilakukan Dudung sebelum berangkat sekolah.

Di usia belia, dia sadar hidup itu juga berisi kerja keras, tekad, dan upaya yang tanggap untuk mengejar mimpi. Apa yang tampak sebagai keberhasilan saat ini, menurut dia, sebetulnya hasil jatuh bangun yang lama dan dalam, yang orang lain tak pernah melihatnya. Kepedihan hidupnya di masa kecil dan kepatuhan serta cintanya kepada kedua orang tua, justru menjadi pendorong semangatnya sampai ke titik tertinggi.

Baca Juga: Habib Rizieq Sebut Staf Khusus Jokowi Terlibat Penembakan 6 Laskar FPI, Sunan Kalijaga Buru-buru Minta Rahasiakan Hal Ini

SINDO

Foto anggota TNI yang mencopoti baliho Habib Rizieq Shihab sudah membuat karier Jenderal Dudung Abdurachman moncer.

Dalam daftar riwayat pendidikannya, Dudung menempuh pendidikan di Akmil pada 1988. Di tahun yang sama, dia juga menjalani pendidikan Sesarcabif.

Dia juga pernah digembleng di Diklapa-I, Diklapa-II, Seskoad, dan Lemhannas. Sementara perjalanan kariernya, Dudung pernah menjabat sebagai Dandim 0406/Musi Rawas, Dandim 0418/Palembang, Aspers Kasdam VII/Wirabuana (2010-2011), Danrindam II/Sriwijaya (2011), dan Dandenma Mabes TNI.

Tak hanya itu, dia juga pernah menjabat Wagub Akmil (2015-2016), Staf Khusus Kasad (2016-2017), Waaster Kasad (2017-2018), Gubernur Akmil (2018-2020), dan Pangdam Jaya sejak 2020 hingga sekarang.

Dikutip dari YouTube KompasTV yang tayang 27 Juni 2020, dirinya mengisahkan soal perjuangan orang tuanya yang membesarkan kedelapan saudara-saudaranya, termasuk dirinya.

Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun meninggal dunia saat Mayjen TNI Dudung menginjak SMP. "Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," katanya.

Baca Juga: Foto Arie Untung Tengahi Permintaan Maaf McDanny Jadi Perdebatan, Komika Penghina Habib Rizieq Dilaporkan ke Polisi, Sudah Cium Tangan Pengacara Imam Besar

Facebook

Foto anggota TNI yang mencopoti baliho Habib Rizieq Shihab sudah membuat karier Jenderal Dudung Abdurachman moncer.

Dirinya pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu, hingga mencari kebutuhan yang dibutuhkan rumah. "Saya harus cari kayu bakar dekat rumah, dan keliling di asrama jualan," tuturnya.

Tanpa rasa malu pihaknya juga menceritakan pernah menjadi loper koran saat dirinya duduk di bangku SMA. "Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas," katanya.

Dudung bercerita sehabis rutinitasnya mengantar koran selesai, ia kemudian mengedarkan berbagai dagangan buatan ibundanya. Lantas kejadian unik pun terjadi di mana dagangan ibunya yang Dudung jajakan pernah ditendang oleh seorang anggota TNI.

Hingga akhirnya oknum tamtama itu mendapat teguran karena telah berlaku buruk terhadap dirinya. Namun kejadian tersebut justru menjadi motivasi serta semangat bagi dirinya, hingga dirinya mengaku mulai bangkit dan semangat. "Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti saya."

Rupanya motivasi tersebut terealisasi bahkan hingga saat ini dirinya suskes menjadi seorang Perwira TNI AD. Kini, bukan hanya menjadi perwira tinggi, Dudung berhasil pecahkan rekor di TNI usai dtendang tentara.

Baca Juga: Unggah Foto Bareng, Ini Sosok Sahabat Deddy Corbuzier yang Disebut Terlibat Penembakan 6 Laskar FPI

Facebook

Foto anggota TNI yang mencopoti baliho Habib Rizieq Shihab sudah membuat karier Jenderal Dudung Abdurachman moncer.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya