Orang Gunung Ramai-ramai Evakuasi Rimbun Air yang Hancur di Belantara Papua, Foto KTP Haji Mirza Pilot Pesawat Nahas Bikin Syok

Kamis, 16 September 2021 | 19:14
Hefron Weldanak

Proses evakuasi tampak didominasi oleh warga lokal. Orang gunung ramai-ramai evakuasi pesawat Rimbun Air yang hancur di belantara Papua.

Fotokita.net - Orang gunung ramai-rama melakukan evakuasi pesawat Rimbun Air PK-OTW yang jatuh di wilayah belantara Intan Jaya, Papua. Saat evakuasi berlangsung, foto KTP Haji Mirza pilot pesawat nahas itu bikin syok.

Pesawat Rimbun Air dengan nomor register PK-OTW dikabarkan jatuh di Gunung Wabu, Intan Jaya. Pesawat Twin Otter seri 300 ini dipiloti Haji Agithia Mirza bersama kopilot M. Fajar Dwi Saputra dan Utra Iswahyudi sebagai teknisi. Pesawat ini hanya mengangkut bahan bangunan dan sembako milik TNI AD Yonif 512/BYyang bertugas di Kabupaten Intan Jaya.

Pesawat Rimbun Air PK-OTW yang dipiloti Haji Mirza ini awalnya dilaporkan hilang kontak padaRabu (15/9/2021) sekitar Pukul 07.37 WIT. Pesawat ini mengalami hilang kontak di Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya.

Setelah titik koordinaat lokasi jatuhnya pesawat Rimbun Air diketahui, proses evakuasi langsung digelar.

Menurut keterangan dari Badan SAR Nasional (Basarnas), tim gabungan berhasil mengevakuasi pilot Rimbun Air PK OTW Haji Mirza dan dua kru lainya. Lokasi jatuhnya pesawat ini diBukit Kampung Bilogai Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya.

Baca Juga: Foto Rumah Haji Mirza Dijaga Anggota TNI Beredar, Rupanya Pilot Rimbun Air yang Meninggal di Sarang OPM Sempat Bergabung di Kesatuan Ini

Haji Mirza bersama dua kru lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah korban kecelakaan ini dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari TNI Polri, Basarnas, dan pemuda gereja. Pada Rabu (15/9/2021) pukul 11.30 WIT, tim gabungan bergerak menuju lokasi jatuhnya pesawat Rimbun Air PK OTW.

"Pada pukul 15.30 WIT, Tim gabungan sampai di TKP dan menemukan ketiga Kru pesawat dalam keadaan meninggal dunia. Namun ketika akan dilakukan evakuasi terjadi hujan lebat dan berkabut sehingga tim memutuskan untuk menunda proses evakuasi," tulis Basarnas dalam kronologi evakuasi.

Pada pukul 23.45 WIT cuaca kembali membaik dan proses evakuasi kembali dilanjutkan. Tim gabungan berhasil mengevakuasi korban menuju Sugapa. Pada Kamis (16/92021), pukul 04.20 WIT Tim gabungan berhasil menemukan Black Box dan Signal Pemancar Pesawat Rimbun Air PK OTW.

Salah seorang anggota tim evakuasi pesawat Rimbun Air yang jatuh, Hefron T Wendanak mengunggah 7 foto yang menunjukkan proses pengangkatan jenazah korban kecelakaan. Dalam foto itu, proses evakuasi tampak didominasi oleh warga lokal. Orang gunung ramai-ramai evakuasi pesawat Rimbun Air yang hancur di dalam belantara Papua.

Baca Juga: Foto Pesawat Rimbun Air yang Jatuh Bikin Syok, Tabiat Asli Pilotnya Diungkap Sosok Ini: Terakhir Ketemu Dia Kasih Uang

Hefron Weldanak

Proses evakuasi tampak didominasi oleh warga lokal. Orang gunung ramai-ramai evakuasi pesawat Rimbun Air yang hancur di belantara Papua.

Usai melakukan evakuasi, Hefron juga mengunggah foto KTP Haji Mirza pilot pesawat Rimbun Air yang nahas itu. Foto KTP Haji Mirza ini yang bikin syok netizen. Sebab, dalam KTP itu, Haji Mirza mencantumkan pekerjaannya sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI). Lihat foto KTP Haji Mirza pilot pesawat Rimbun Air PK-OWT di bawah ini.

Hefron

Foto KTP Haji Mirza pilot pesawat Rimbun Air yang hancur di belantara Papua bikin syok.

Haji Mirza, yang bernama lengkap Agithia Mirza. Kapten penerbang yang sudah malang melintang di angkasa Nusantara ini lahir di Jakarta, 12 Agustus 1963. Dia tinggal bersama istri dan anak-anaknya didi Komplek AURI Kelurahan Curug, Kota Bogor.

Anak kedua Haji Mirza, Yudhistira, mengatakan keluarga sudah menerima dan tabah atas musibah yang dialami ayahnya itu. Haji Mirza memiliki empat orang anak.

"Anak pertama Dela, saya Yudhistira, ketiga Agla, Jodra. Satu perempuan tiga laki-laki," ujar Yudhistira saat ditemui di rumahnya, Kamis (16/9/2021).

Baca Juga: Ini Foto Rumah Pilot Rimbun Air yang Pesawatnya Hancur di Atas Gunung, Rupanya Punya Kebiasaan Unik Saat di Darat

Hefron Weldanak

Proses evakuasi tampak didominasi oleh warga lokal. Orang gunung ramai-ramai evakuasi pesawat Rimbun Air yang hancur di belantara Papua.

"Kondisi ibu dan keluarga sudah tabah semua, kita sudah menerima semua, [itu] risiko pekerjaan ayah saya," lanjut Yudhistira yang mengikuti jejak ayahnya bekerja sebagai pilot ini.

Yudhistira mengisahkan, ayahnya merupakan mantan penerbang di TNI AU. "Beliau sebelumnya di TNI AU. Ikatan dinas pendek, beliau pensiun dini, sampai minimum masa kerja dinasnya. Terakhir di AURI di [Lanud] Atang Senjaya sebagai pilot, pangkat terakhir letnan satu," kata Yudhistira.

Yudhistira mengatakan ayahnya itu pernah berdinas di Timor Timur (sekarang Timor Leste). Kemudian bertugas di daerah operasi militer di Aceh. "Kalau untuk waktu dia berdinasnya, sih, di Timor Timur. Yang saya tahu, sama Aceh waktu masih daerah operasi militer," ujar Yudhistira.

Dia tak tahu apa nama operasi waktu ayahnya bertugas di Timor Timur dan Aceh itu. Yang pasti, kata Yudhistira, ayahnya itu sekolah penerbangan di AURI pada tahun 1986.

Baca Juga: Fotonya Jadi Cantik, Air Cucian Bekas Bahan Dapur Ini Bikin Aglonema Rimbun dan Sehat

Hefron Weldanak

Proses evakuasi tampak didominasi oleh warga lokal. Orang gunung ramai-ramai evakuasi pesawat Rimbun Air yang hancur di belantara Papua.

Yudhistira tak ingat kapan ayahnya memutuskan pensiun dini. Namun, usai pensiun dari AURI, ayahnya bekerja sebagai pilot penerbangan komersial di berbagai maskapai, mulai dari Merpati hingga Aviastar.

Di Rimbun Air, Haji Mirza baru bertugas pada Februari 2021. "[Masuk Rimbun Air] Kurang lebih dari Februari 2021 tahun ini. [Sebelumnya di] Aviastar. Mayoritas di Papua, ada juga di barat daerah Sumatera dan Kalimantan. Sebelumnya [juga] di Merpati," ujar dia.

Saat ini, pihak keluarga masih menunggu jenazah Haji Mirzapemulangan ke rumahnya.

"Kita masih menunggu, kalau cuaca mendukung, kemungkinan hari ini berangkat (dari Papua), mungkin paling cepat tiba malam ini jam 11-an mungkin, karena terakhir saya dapat info itu masih terkendala cuaca di Sugapa itu, evakuasi dari Sugapa ke Timika," kata Yudhistira, Kamis (16/9/2021).

Yusdhistira mengatakan saat ini pihak kerabat sudah berdatangan untuk menyampaikan duka dan memberi dukungan moril untuk Armaiti, istri dari Agithia Mirza.

Baca Juga: Sok-sokan Sandera Pilot Susi Air, Jalur Pasokan Amunisi KKB Papua Malah Dijepit TNI Polri, Gigit Jari Tak Dapat Jatah Dana Desa

Hefron Weldanak

Proses evakuasi tampak didominasi oleh warga lokal. Orang gunung ramai-ramai evakuasi pesawat Rimbun Air yang hancur di belantara Papua.

Pilot yang sempat bertugas di Lanud Atang Sanjaya itu meninggal dunia setelah pesawat yang diterbangkannya jatuh di pegunungan Intan Jaya, Papua. Agithia Mirza pergi meninggalkan seorang istri dan 4 anak.

"Ini yang datang semua keluarga, saudara, ini kumpul semua," kata Yudhistira.

Berdasarkan pengamatan awak media detik di rumah Agithia Mirza nampak beberapa pria berkumpul di bawah tenda yang dipasang di halaman rumah berlantai tiga milik Agithia Mirza dan keluarga. Mereka ditemani anak kedua dari Agithia Mirza, Yudhistira yang juga seorang pilot.

Para tetangga datang silih berganti untuk mengucapkan belasungkawa secara langsung dan memberi dukungan moril untuk keluarga, terutama Armaiti, istri Agithia. Di luar rumah nampak karangan bunga dari beberapa rekan almarhum berjejer di halaman rumah.

Baca Juga: Kini Hidup Nyaman di Amerika, Ini Foto Niloofar Rahmani Pilot Wanita Pertama Afghanistan yang Nyaris Dibunuh Taliban

Hefron Weldanak

Proses evakuasi tampak didominasi oleh warga lokal. Orang gunung ramai-ramai evakuasi pesawat Rimbun Air yang hancur di belantara Papua.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya