Fotokita.net -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan telah menanggapi kasus pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan kafe Holywings di Jakarta. Ia meminta menutup kafe yang dimiliki pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Video pelanggaran prokes yang terjadi di kafe Holywings Kemang memang sudah menjadi perbincangan publik. Obrolan makin panas lantaran kafe ini ikut dimiliki Hotman Paris dan Nikita Mirzani.
Itu sebabnya, ketika video Holywings sudah viral, netizen menggeruduk akun Instagram Hotman Paris. Mereka mendesak sang pengacara sejuta berlian ini mengeluarkan pernyataan tentang pelanggaran prokes yang dilakukan pengelolarestoran sekaligus bar yang sahamnya juga ikut sang pengacara sejak awal Mei lalu.
Perbincangan video kerumunan Kafe Holywings sudah semakin membesar sejak Minggu (5/9/2021) malam. Nama Holywings trending usai Deddy Corbuzier ikut mengunggah video Holywings itu di akun Instagram pribadinya pada Senin (6/9/2021). Setelah trending karena Deddy Corbuzier ikut turun tangan, netizen makin penasaran dengankomentar Hotman Paris.
Dicecar pertanyaan Holywings hingga jadi sorotan Luhut, Hotman Paris malah bicara kasus hukum ini. Dia juga pamer foto bareng dengan tangan kanan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Luhur Binsar Pandjaitan telah mengeluarkan sanksi tegas, ihwal kerumunan yang muncul di Holywings Jakarta. Ia mengarahkan TNI-Polri untuk menutup sementara kafe tersebut.
"Pangdam Jaya dengan Kapolda Metro di lapangan terbang lapor saya mengenai holywings, saya bilang tutup aja. Saya bilang tutup aja. Saya tidak ada masalah mereka bilang baru jam 8 (20.00 WIB) baru buka. Enggak apa-apa jam 8 buka, tapi jangan seperti itu pengunjungnya," ujar Luhut saat memberikan arahan dalam Rapat Satgas Citarum di Dago, Kota Bandung, Selasa (7/9).
Menurutnya, kehati-hatian menjadi kunci agar Indonesia bisa terbebas dari pandemi. Saat ini, dikatakan Luhut, Indonesia tengah berada dalam trek yang benar dalam penanggulangan Covid-19, sehingga ia mengklaim saat ini Indonesia lebih baik dari negara-negara tetangga.
Ia meminta agar semua pihak tetap waspada. Jangan sampai capaian itu membuat lalai sehingga mengendorkan protokol kesehatan dan upaya pengendalian COVID-19 yang telah dibangun selama ini.
"Jadi kita menjadi top sekarang ini. Tapi apa yang perlu disombongkan? Tidak. Karena masih jauh cerita ini, itu bisa besok lusa, dua Minggu bisa begini (meningkat). Kenapa? Kalau kita tidak disiplin. Jadi saya titip semua, kita jangan jemawa, kita harus betul-betul alert, jadi ketentuan yang kita buat, bertahap bertingkat dan berlanjut untuk pembukaan itu tujuannya," katanya.