Pamer Foto Sombong Karena Anak Jenderal, Kini Bupati Banjarnegara Tertunduk Lesu dengan Rompi KPK, Warga: Selamat Jalan Bupatiku

Sabtu, 04 September 2021 | 13:51
Instagram

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono memamerkan foto sombong karena anak jenderal. Kini, bupati banjarnegara tertunduk lesu jadi penghuni rutan KPK.

Fotokita.net - Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono memamerkan foto sombong karena anak jenderal. Kini, Bupati Banjarnegara tertunduk lesu dengan rompi oranye KPK, warga malah berkomentar senang. "Selamat jalan bupatiku."

Komisi Pemberantasan Korupsi KPK telah menetapkan Budhi Sarwono sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2018, Jumat (3/9/2021).

Selain Bupati Banjarnegara periode 2017-2022, KPK menetapkan satu orang pihak swasta bernama Kedy Afandi sebagai tersangka.Keduanya ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait pengadaan barang dan jasa di Pemkab Banjarnegara, tahun 2017 - 2018.

Usai diumumkan sebagai tersangka, KPK langsung menggelandang keduanya untuk menuju ke Rumah Tahanan (Rutan) yang berbeda. Dalam kesempatan itu, Budhi Sarwono sempat menitipkan pesan untuk masyarakat Banjarnegara.

"Assalamualaikum, untuk masyarakat Banjarnegara, selama empat tahun saya telah membangun Banjarnegara, yang tadinya jalannya hancur semua, sekarang Alhamdulillah sudah baik," kata Budhi di pelataran Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (3/9/2021).

Sebelum dicokok KPK, Budhi Sarwono kerap mamerkan foto kaos oblong bertuliskan aku berani sombong karena aku anak jenderal di akun Instagram pribadinya. Kini, Bupati Banjarnegara tertunduk lesu dengan rompi oranye KPK di depan kamera.

Baca Juga: Digeledah KPK, Bupati Banjarnegara Protes Gaji Kepala Daerah Lewat Foto Ini, Anaknya Sampai Syok

KPK sudah menjelaskan perkara yang melilit Bupati Banjarnegara. Dalam perkaranya, KPK menduga Budhi Sarwono dan orang kepercayaannya menerima uang komitmen fee dari pekerjaan proyek infrastruktur di Kabupaten Banjarnegara.

"Setelah KPK melakukan penyelidikan maka kita tentu menemukan adanya bukti permulaan cukup dan kita tingkatkan ke penyidikan, malam hari ini sampaikan rekan-rekan atas kerja keras tersebut, menetapkan dua tersangka antara lain BS yaitu Bupati Kabupaten Banjarnegara periode 2017-2022, tersangka kedua KA, pihak swasta," kata Ketua KPK, Firli Bahuri, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (3/9/2021).

Budhi diduga melanggar Pasal 12 huruf i dan/atau pasal 12B Undang-Undang (UU) tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Budhi Sarwono diduga telah menerima Rp 2,1 miliar yang dari beberapa proyek pekerjaan infrastruktur di Banjarnegara. Budhi Sarwono mengklaim sama sekali tidak menerima uang dugaan komitmen fee sebesar Rp2,1 miliar itu.

Ia lantas menantang KPK untuk membuktikan aliran uang ke kantong pribadinya tersebut."Saya tadi diduga menerima uang Rp 2,1 miliar, mohon untuk ditunjukkan yang memberi siapa kepada siapa. Silakan ditunjukkan. Insya Allah saya tidak pernah menerima pemberian dari para pemborong," kata Budhi. "Saya tidak pernah menerima sama sekali. Tolong ditunjukkan yang memberi siapa," imbuhnya.

Kini Budhi Sarwono cuma bisa tertunduk lesu dengan rompi oranye KPK. Dia sudah resmi berstatus sebagai tahanan KPK usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. Budhi ditahan di Rutan Kavling C1.

Baca Juga: Di Tengah Riuh Pelantikan Anggota DPR RI Bergaji Ratusan Gaji, Bupati Ini Unggah Foto Upahnya Bulan Oktober 2019. Nilainya, Cuma Seujung Kuku Anggota Dewan!

Facebook

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono memamerkan foto sombong karena anak jenderal. Kini, Bupati Banjarnegara tertunduk lesu dengan rompi KPK.

Sebelumnya dicokok KPK, Budhi Sarwono memang senang mengumbar kontroversi. Bupati Banjarnegara 2017 - 2022 ini termasuk pejabat publik yang rajin mengunggah foto di akun Instagram pribadinya yang memiliki lebih dari 25 ribu pengikut.

Dalam unggahannya itu, foto kaos oblong bertuliskan aku berani sombong karena aku anak jenderal kerap dipamerkan oleh Bupati Banjarnegara. Kaos oblong berwarna biru itu jadi kebanggaan Budhi Sarwono. Foto sombong karena anak jenderal dapat kita lihat di dalam artikel ini.

Selain itu, Budhi Sarwono pernah membuat publik terkejut saat menyinggung nama Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Budhi menyinggung Luhut dalam sebuah video tersebar di Twitter.

Dalam video berdurasi 1 menit 17 detik yang diunggah oleh Ferdinand Hutahaean di akun Twitter miliknya, Senin (23/8/2021) pukul 06.08 WIB, Budhi awalnya melaporkan perihal perkembangan kasus COVID-19 di Banjarnegara. Salah satu hal yang dilaporkan perihal bed occupancy rate (BOR) untuk pasien COVID-19 yang ada di Banjarnegara.

"Alhamdulillah Banjarnegara dulu BOR 99 persen, turunlah PPKM Darurat. Saya baca aturannya sesuai saran Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti oleh Menteri Dalam Negeri," ujar Budhi dalam potongan video tersebut.

Baca Juga: Jadi Anggota DPR RI Selama 3 Periode, Begini Hitungan Uang Pensiun yang Diterima Fahri Hamzah. Uangnya Bisa Beli Dua Hape Oppo 3 Kamera Terbaru Tiap Bulan!

Facebook

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono memamerkan foto sombong karena anak jenderal. Kini, Bupati Banjarnegara tertunduk lesu dengan rompi KPK.

Pernyataan Budhi yang menyinggung Luhut satu rangkaian dengan laporan soal BOR. Budhi seolah lupa dengan nama Luhut.

"Dan dilaksanakan pada waktu itu rapat sama menteri siapa itu, penjahit, yang orang Batak itu, ya pak penjahit. Dilaksanakan PPKM darurat sampai sekarang PPKM level 4, level 3 ternyata dengan adanya pembagian jaring pengaman sosial ini sangat efektif dan efisien," sebut Budhi.

Saat dimintai konfirmasi perihal viralnya potongan video, Budhi membenarkan yang ada dalam video tersebut adalah dirinya. Kala itu ada kegiatan pembagian jaring pengaman sosial di Desa Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (21/8/2021).

Kini persoalan 'penjahit' itu sudah selesai. Budhi sudah meminta maaf, dan Luhut pun menerima.

"Ya kalau sudah minta maaf tidak apa-apa, dimaafkan. Sekarang banyak pelaku sebar fitnah sana-sini ketika diminta membuktikan tidak bisa tetap tidak mau minta maaf. Kita apresiasi aja yang masih mau minta maaf," ucap juru bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, Selasa (24/8/2021).

Pernyataan bernada hinaan itu dilontarkan Budhi Sarwono seperti dalam sebuah video yang kembali beredar baru-baru ini. Video itu sebetulnya dibuat 2019 silam.

Baca Juga: Heboh Pansos ke Pengacara Sejuta Berlian, Ini Alasan Ayu Thalia alias Thata Anma Pamer Foto Dekat Atta Halilintar di Instagram

Dalam video tersebut, Budhi mengatakan "Oh gini pak sekda, itu dinas yang lain ditutup kabeh bae. Bubarna kabeh nggo PU kabeh. Tak tandatangani saiki. Gus Dur seng pixxk bae nutup dinas penerangan karo sosial. Apa maning wincin (Budhi Sarwono) seng matane melek."

Artinya: Oh gini pak sekda, itu dinas ditutup semua aja. Bubarkan semua untuk dinas PU semua. Saya tandatangani sekarang. Gus yang matanya buta saja menutup Dinas Penerangan dan Sosial apalagi Wincin yang matanya bisa lihat.

Budhi sudah membuat video berisi klarifikasi terkait pernyataannya tersebut. Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banjarnegara juga menganggap permasalahan tersebut sudah selesai.

Pada masa pandemi Covid-19, Budhi viral setelah video Budhi beredar di sejumlah grup WhatsApp. Dalam video, Budhi mengatakan supaya warga tidak perlu takut untuk menggelar kegiatan, asalkan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Saya berpesan kepada masyarakat, pak bupati bertanggung jawab sepenuhnya untuk kegiatan pengajian, olahraga, kesenian, ebeg monggo jalan terus. Tetapi aja kelalen (jangan lupa) protokol kesehatan jangan sampai tidak dipakai," kata Budhi Sarwono dalam video tersebut.

Baca Juga: Foto Tukang Parkir di Jombang Gagahi 2 Putri Sendiri Beredar, Nama Habib Rizieq Shihab Disebut, Ada Apa?

Instagram

Rumah Dinas dan Kantor Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono digeledah KPK. Budhi protes gaji kepala daerah lewat foto unggahannya.

Dalam video berdurasi 2.50 menit ini, Budhi juga meminta kepada warga dan kepala desa supaya melaporkan jika terdapat pihak yang menakuti terkait digelarnya kegiatan. Bahkan, ia juga meminta untuk mengambil foto oknum tersebut untuk dilaporkan kepada dirinya.

Saat dikonfirmasi, Budhi Sarwono membenarkan dalam video tersebut adalah dirinya. Ia menuturkan, pidato dalam video tersebut mengacu pada instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2021 tentang perpanjangan PPKM berbasis mikro.

"Saya hanya menjalankan perintah pimpinan saya, Instruksi Menteri Dalam Negeri. Saya kepanjangan tangan presiden, saya membaca di sini, pada halaman 5 di huruf h. Di situ menjelaskan, kegiatan seni, sosial dan budaya yang dapat menimbulkan kerumunan, diizinkan dibuka maksimal 25 persen," kata Budhi, Sabtu (19/6/2021).

Bupati Banjarnegara kerap pamer foto sombong karena anak jenderal, warga ikut buka suara usai pemimpinnya digelandang KPK.

Sejumlah spanduk terpasang di sekitar Alun-alun Banjarnegara setelah KPK menetapkan Bupati Budhi Sarwono sebagai tersangka.

Menurut pengamatan awak media Kompas, Sabtu (4/9/2021) ada tiga spanduk di masing-masing sudut alun-alun. Spanduk tersebut bertuliskan, "Terimakasih KPK telah menyelamatkan Banjarnegara", kemudian "Kemenangan Satriya-satriya Pinunjul Banjarnegara, dan "Selamat jalan bupatiku, semoga tidak kembali lagi ke Banjarnegara".

Baca Juga: Foto Amel Nike Ardilla Terus Jadi Perdebatan, Melly Goeslaw Beri Nasihat Menyentuh Hati untuk Reinkarnasi Sahabatnya

Istimewa

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono memamerkan foto sombong karena anak jenderal. Kini, warga buka suara usai pemimpinnya digelandang KPK.

Di bagian bawah spanduk tersebut terdapat tulisan FBB dan Forjasi. FBB merupakan singkatan dari Forum Banjarnegara Bersatu dan Forum Jasa Konstruksi. Ketika dikonfirmasi, Ketua Forjasi Imam Nafan membenarkan, pihaknya yang memasang spanduk tersebut. "Spanduk tersebut sebagai apresiasi terhadap kinerja KPK yang telah menetapkan bupati sebagai tersangka," kata Imam saat dihubungi wartawan, Sabtu. Imam mengatakan, selama kepemimpinan Budhi Sarwono, banyak penyedia jasa konstruksi di Banjarnegara yang tidak mendapatkan proyek. Menurut dia Banjarnegara ada sekitar 270 perusahaan penyedia jasa konstruksi. Sebanyak 150 berbentuk CV dan sisanya PT.

"Selama ini sejak 2017 ABPD Perubahan, bisa dikatakan tidak mengakomodir kepentingan kami. Karena paket (proyek) dibikin besar dan larinya ke (proyek) jalan semua," ungkap Imam.

Baca Juga: Gading Marten Kenang Hadiah Terindah dari Mantan, Netizen Sewot Lihat Foto Gisel Berkedok Klarifikasi

Istimewa

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono memamerkan foto sombong karena anak jenderal. Kini, warga buka suara usai pemimpinnya digelandang KPK.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya