Foto Detik-detik Prajurit TNI Hajar Warga di Bali Viral, Ternyata Bermula dari Aksi Pemuda Ini

Selasa, 24 Agustus 2021 | 13:04
Instagram

Foto detik-detik prajurit TNI menghajar warga di Bali sudah terlanjur viral di media sosial. Ternyata, perkara bermula dari aksi pemuda ini.

Fotokita.net - Foto detik-detik beberapa prajurit TNI menghajar warga di Bali terekam kamera. Foto yang kemudian viral di media sosial ternyata bermula dari aksi pemuda ini.

Peristiwa yang memancing emosi beberapa prajurit TNI itu terjadi diDesa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali pada Senin (23/8/2021). Insiden tak mengenakan ini terekam kamera video hingga menyebar luas di media sosial.

Dalam video yang beredar, beberapa anggota TNI tampak melakukan pengeroyokan terhadap dua pemuda yang juga disaksikan warga.

Kepala Desa Sidetapa Buleleng Ketut Budiasa mengaku belum bisa memberikan penjelasan terkait dengan hal tersebut. Pihaknya mengaku akan membicarakannya terlebih dahulu dengan tokoh masyarakat di desa setempat.

"Ini kan masalah di desa, saya ngomong dulu dengan tokoh-tokoh masyarakat sehingga nanti tidak terlalu melebar begitu," kata dia. Meskipun demikian, foto detik-detik prajurit TNI menghajar warga di Bali sudah terlanjur viral di media sosial. Dalam narasi yang beredar, perkara bermula dari aksi pemuda ini.

Baca Juga: Terekspos Kamera Foto Warga, Video Anggota TNI Hajar Pemuda di Buleleng Viral, Ini Fakta Sebenarnya

Dalam narasi video insiden antara TNI dan warga Desa Sidetapa terungkap di media sosial.

"Pada hari Senin tanggal 23 Agustus 2021 pukul 08.00 WITA dilaksanakan Tes Swab atas kesepakatan dari Para Aparat Desa dan para tokoh Masyarakat desa Sidetapa."

Pelakanaan tes swab antigen massal ini digelaroleh Kodim 1609/Buleleng yang bekerjasama dengan Puskesmas Banjar I yang bertempat di Wantilan Pura Bale Agung desa Sidetape kecamatan Banjar kabupaten Buleleng yang di awasi langsung oleh Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhamad Windra Lisrianto.

Dandim Windra Lisrianto membenarkan adanya video tersebut. Namun, dia menyebutkan, apa yang terjadi dalam video itu adalah bentuk pembelaan anggotanya.

"Kepala saya dipukul dari arah belakang oleh salah satu warga disana. Melihat saya selaku komandan Kodim dipukul, anggota saya yang sedang melakukan tugas langsung bereaksi. Akhirnya dipukul lah orang itu," kata Windra dilansir Kompas.com, Senin (23/8/2021).

Menurut Windra, kejadian itu bermula saat pihaknya bersama tim gabungan dari Satgas Kabupaten Buleleng yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, Dinas Kesehatan sedang melakukan tracing dengan menggelar swab test antigen di desa tersebut, Senin (23/8/2021).

Baca Juga: Foto Detik-detik Prajurit TNI AU Injak Kepala Warga Papua, Ternyata Korbannya Tuna Wicara

Instagram

Foto detik-detik prajurit TNI menghajar warga di Bali sudah terlanjur viral di media sosial. Ternyata, perkara bermula dari aksi pemuda ini.

Hal itu dilakukan setelah sebelumnya dilaporkan terdapat 27 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan dua orang diketahui meninggal dunia. Sebelum terjadi aksi pemukulan, tim gabungan sudah berhasil melakukan tracing kepada 104 orang dari sekitar 500 sasaran.

"Dari 104 yang kami testing, kami mendapatkan 4 orang yang terkonfirmasi positif, dan langsung kami tindak lanjut dengan memanggil keluarganya tracing, kemudian mengantarkan mereka ke isoter Kabupaten Buleleng," kata dia.

Windra menjelaskan, dalam kegiatan itu, TNI bertugas untuk melakukan penyekatan jalan dan mengarahkan ke petugas swab. Hal itu dilakukan karena warga Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, mayoritas tak mau mengikuti testing dan tracing.

Setelah menyasar 104 orang dan diketahui 4 orang terkonfirmasi positif, pihaknya melanjutkan penyekatan jalan untuk mengarahkan ke tempat swab.

Sekitar pukul 11.00 Wita, ada sepasang remaja laki-laki dengan satu motor menolak dihentikan oleh petugas TNI untuk mengikuti tes swab. Karena merasa terganggu dengan petugas, Windra mengatakan, keduanya kemudian menabrak salah satu petugas.

"Oleh petugas dikejar untuk dikonfirmasi, terus yang bersangkutan menyampaikan 'kalian kenapa menghalangi jalan kami'," kata dia. Kedua remaja itu terus meronta-ronta menolak dilakukan swab test antigen.

Baca Juga: Penasaran Foto Keluarga Akidi Tio Bikin Gempar, Mantan Menteri SBY Merasa Malu Usai Temukan Fakta Penyumbang Rp 2 Triliun untuk Warga Sumsel

Instagram

Foto detik-detik prajurit TNI menghajar warga di Bali sudah terlanjur viral di media sosial. Ternyata, perkara bermula dari aksi pemuda ini.

Selang beberapa saat, lanjut Windra, datang orangtua kedua anak tersebut dan berusaha menarik anaknya agar tidak dilakukan tes swab. "Disaat itu lah saya yang berusaha mengarahkan orang tuanya, dipukul kepala saya dari arah belakang oleh salah satu warga di sana," tuturnya.

Tak terima melihat Windra dipukul, anggota TNI kemudian bereaksi dengan menyerang warga yang memukul tersebut. Windra menyayangkan video yang sudah viral di media sosial. Menurutnya, apa yang terlihat dalam video sudah terpotong dan kurang lengkap.

"Jadi sebenarnya pemicu kenapa anggota TNI itu dipukul, karena saya komandan Kodim Buleleng dipukul dari belakang kepalanya. Dan itu dilihat oleh petugas," tuturnya.

Windra mengaku, sudah membuka jalur mediasi kepada warga yang bersangkutan. Namun, mereka tetap menyalahkan pihak TNI dan akan melanjutkan proses hukum terhadap TNI yang melakukan pemukulan.

Merespons hal itu, pihak TNI, lanjut Windra, juga akan mendatangi polisi untuk melakukan pelaporan.

"Saya mau membuat laporan ke polisi malam ini. Anggota saya ditabrak sama mereka, dan saya juga dipukul dari belakang," tuturnya.

Windra menyebut, warga seharusnya tak melakukan perlawanan kepada petugas saat dilakukan tracing dan testing.

Baca Juga: Nasi Sudah Jadi Bubur, Foto Pemberian Babi Sebagai Tanda Maaf Beredar, Danlanud Merauke Pasrah Dicopot Panglima TNI

Instagram

Hasil ekspos kamera foto atas kejadian beberapa anggota TNI menghajar pemuda di Buleleng itu diunggah di media sosial.

Selain pihaknya sedang menjalankan tugas negara, upaya itu dilakukan atas dasar semangat untuk bersama-sama menekan laju Covid-19.

"Ini memberikan pelajaran, masyarakat benar benar taat dengan apa yang kita kerjakan," pungkasnya.

Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia meminta peristiwa viral TNI menghajar warga karena kepala Dandim dipukul dilihat secara utuh. Sebab, viral TNI memukul warga hanya menampilkan sepenggal peristiwa.

"Menanggapi apa yang beredar di media sosial (video singkat yang beredar) mohon dilihat secara utuh, bukan sepenggal saja tanpa melihat apa penyebab awal atau proses terjadinya," kata Mayor Arm Ida Bagus dilansir dari Antara, Selasa (24/8/2021).

Ia meminta warga perlu mengetahui dengan pasti penyebab awal kejadian, sehingga tidak menimbulkan spekulasi berlebihan dari video viral tersebut.

Baca Juga: Bikin Danlanud Merauke Dicopot, Pemilik Warung Bongkar Tabiat Asli Warga Papua yang Kepalanya Diinjak Anggota TNI AU

Peristiwa itu terjadi karena seorang pemuda memukul bagian kepala Dandim1609/Buleleng karena menolak di-swab antigen, hingga secara spontan menyebabkan saling pukul antara aparat TNI lainnya dan oknum masyarakat.

Akibat insiden tersebut pelaksanaan swab antigen di Desa Sidetapa dihentikan sementara waktu.

Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan Dandim 1609/Buleleng kembali mengupayakan mediasi.

Namun, karena situasi warga Desa Sidetapa sudah berkumpul, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, mediasi kembali dilanjutkan dengan keluarga oknum pelaku dengan melibatkan Perbekel Sidetapa dan tokoh masyarakat Desa Sidetapa agar permasalahan dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

Satu setengah jam kegiatan mediasi berlangsung namun hasilnya belum ditemukan titik temu. Hal ini karena dari pihak keluarga pelaku yang merasa menjadi korban pemukulan meminta waktu untuk melaksanakan musyawarah dengan keluarga besar.

Baca Juga: Unggah Video Prajurit TNI AU Injak Kepala Warga Papua yang Tuna Wicara, Akun Twitter Jurnalis Ini Hilang

"Karena situasi belum memungkinkan kegiatan swab test rapid antigen dihentikan oleh Dandim 1609/Buleleng karena masyarakat Desa Sidetapa menolak untuk dilanjutkan kegiatan tersebut," katanya.

Dandim 1609/Buleleng lantas menyayangkan kejadian ini, karena TNI sebagai bagian Satgas COVID-19 melakukan tugas atas perintah perundang-undangan atau aturan yang diberlakukan saat ini dalam situasi pandemi.

Selain itu, karena adanya permintaan dari pihak aparat desa setempat.

"Adanya tindakan penertiban atau pendisiplinan justru ada oknum warga yang membahayakan keselamatan petugas, bahkan menantang dan membentak.

Saat dikasi tahu baik-baik malah memukul aparat dalam hal ini kepada Dandim 1609/Buleleng hingga harus menerima benjolan dan saat ini sudah divisum," katanya.

Ia menegaskan bahwa respons aparat TNI melakukan pemukulan balik ke warga bersangkutan tidak terlepas dari sikap spontan terhadap yang dialami Dandim, saat berusaha mengendalikan dan mengajak masyarakat disiplin terhadap protokol kesehatan.

Baca Juga: Dituding Jual Mie Ayam Isi Buntut Tikus, Rupanya Begini Foto Kondisi Warung Makan yang Bikin Geger Warga, Polisi Turun Tangan

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya