Lemas Dagangan Dibayar Uang Palsu, Foto Nenek Penjual Ubi Tersenyum Lagi Bikin Lega, Penolongnya Tak Terduga

Senin, 09 Agustus 2021 | 12:01
Istimewa

Sumarmi, nenek penjual ubi langsung lemas saat tahu uang Rp 100 ribu yang didapatnya palsu. Kini, Sumarmi sudah tersenyum lagi.

Fotokita.net - Kisah nenek penjual ubi yang dagangannya dibayar dengan uang palsu viral. Saat tahu uang Rp 100 ribu yang didapatnya palsu, nenek penjual ubi langsung lemas. Kini, foto nenek penjual ubi tersenyum lagi bikin lega.

Kisah penjual ubi yang dagangannya dibayar dengan uang Rp 100 ribu palsu itu beredar melalui grup Facebook. Namanya,Sumarmi. Dia sehari-hari berjualan di Pasar Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Bagi nenek berusia 55 tahun ubi dagangan yang laku terjual pada Jumat (6/8/2021) membuatnya gembira. Dia sudah membayangkan keuntungan yang akan diperolehnya.

Namun, bayangan rezeki yang didapat pada hari itu mendadak musnah. Bahkan, sekujur tubuh Sumarmi terasa lemas. Uang Rp 100 ribu yang didapatnya rupanya palsu. Sumarmi pun terduduk lemas. Dia baru tersadar dirinya sudah ditipu.

Kejadian itu bermula ketika Sumarmi menjual 2kilogram ubi senilai Rp 10 ribu kepada seorang pembeli wanita yang membawa anak kecil. Pembeli itu memberinya uang palsu senilai Rp 100 ribu. Lalu,Sumarmi memberikan uang kembalian sebesar Rp 90 ribu.

Menjelang siang saat jam pasar mulai bubar, datang seorang wanita bersama anak kecil ke lapaknya.

Baca Juga: Jadi Kebiasaan Hari Raya, Balon Udara Meledak Hingga Hancurkan Rumah, Ini Foto Tampang Pelakunya

Wanita paruh baya tersebut membeli dua kilogram ubi dengan uang kertas nominal Rp 100.000. Setelah bertransaksi, pembeli pergi dengan sepeda motor.

Sumarmi yang curiga dengan tampilan uang tersebut, lantas memeriksakannya kepada para rekan sesama pedagang di sekitarnya. Dari situ uangnya diketahui palsu. Saat itu Sumarmi langsung tertunduk lesu hingga matanya berkaca-kaca.

Apalagi upayanya mengejar pembeli tadi juga tidak mendapatkan hasil. Sumarmi menanggung kerugian ganda, yakni dua kilogram ubi dan uang kembalian Rp 90.000.

Awalnya ia merasa bahagia karena barang dagangannya laku di masa yang sedang sulit ini. Namun semuanya mendadak hilang berganti nestapa.

Sumarmi mengetahui uang yang didapatnya itu palsu setelah mendatangi beberapa rekan sesama pedagang untuk mengeceknya.Salah satunya adalah kepada Enik Endiati (47), tetangga belakang lapaknya.

"Setelah kami lihat, uang itu benar-benar palsu. Mak'e (Sumarmi) langsung lemes," ujar Enik Endiati, saat dihubungi Jumat(6/8/2021) malam.

Baca Juga: Hore! Bantuan Kuota Gratis Diperpanjang, Bisa Dipakai Buat Akses Semua Aplikasi, Ini Besarannya

Istimewa

Sumarmi, nenek penjual ubi langsung lemas saat tahu uang Rp 100 ribu yang didapatnya palsu.

Ia menuturkan, dilihat secara fisik, uang tersebut sudah cukup berbeda dari uang asli.

Bahannya berupa dua lembaran kertas yang dicetak lalu digabungkan menjadi satu.

"Pas dibelah, di dalamnya ada potongan gambar pahlawan," lanjut Enik.

Sumarmi sempat mencari pembeli itu.

Enik menambahkan, saat itu Sumarmi sempat berlari ke luar lapak untuk mencari pembeli yang telah menipunya.

Namun upayanya itu tanpa hasil karena sosok pelakunya yakni seorang ibu paruh baya yang membawa serta anak kecil, sudah menghilang tanpa jejak.

"Pembelinya itu naik motor," lanjut Enik.

Enik tidak tahu pasti alamat lengkap Sumarmi. Dia hanya tahu Sumarmi berasal dari Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

Baca Juga: Kronologi Foto Wali Kota Tanjungpinang Berduaan dengan Pria di Kamar Hotel, Ini Alasannya Sang Pejabat Bungkam

Istimewa

Sumarmi, nenek penjual ubi langsung lemas saat tahu uang Rp 100 ribu yang didapatnya palsu.

"Bahkan nama aslinya juga baru tahu kemarin. Biasanya saya hanya memanggilnya mak'e saja," ujarnya.

Menurut Enik, apa yang menimpa Sumarmi itu tentu sungguh berat.Sumarmi hanyalah pedagang kecil yang tetap mencoba bertahan di masa sulit ini.

Bahkan selama ini Sumarmi berjualan hanya memanfaatkan teras toko atau lapak kosong yang sekadar dipakai untuk menggelar dagangannya.

Enik lantas membagikan kisah yang menimpa nenek Sumarmi ke sebuah grup Facebook Warga Kecamatan Mojo.

Dia berharap semakin banyak masyarakat yang waspada akan penyebaran uang palsu tersebut.

Setelah kejadian yang menimpa Sumarmi, besoknya ia tidak mengelar lapak dagangannya lagi.

Baca Juga: Disebut Kena Prank Usai Pamer Foto Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio, Kapolda Sumsel Ungkap Fakta Sebenarnya

"Mak' e hari ini enggak jualan. Lapaknya kosong," ujar Enik, Sabtu (7/8/2021).

Lapak dagangannya yang tutup diduga akibat dari peristiwa tertipu uang palsu Rp 100 ribu hari sebelumnya.

"Mak'e (Sumarmi) pasti masih sedih dengan kejadian kemarin," kata Enik menduga.

Apalagi, menurutnya, barang jualannya sekadar umbi-umbian dan kelasnya emperan toko.Sehingga uang Rp 100 ribu tentunya sangat berharga.

"Kok, ya, ada orang tega kayak begitu," lanjut Enik.

Saat ditelusuri wartawan Kompascom, Sumarmi adalah tulang punggung keluarga. Ia berjualan ubi untuk menghidupi suaminya dan seorang anak.

"Suami saya enggak kerja. Aktivitasnya bantu-bantu saya mempersiapkan barang dagangan," ujar Sumarmi dalam sambungan telepon, Minggu (8/8/2021).

Baca Juga: Unggah Foto Anak Artis Lawas, Nassar Beri Pesan Manis, Fakta Sebenarnya Bikin Syok

Istimewa

Ilustrasi uang palsu. Saat tahu uang Rp 100 ribu yang didapatnya palsu, nenek penjual ubi langsung lemas.

Sumarmi menceritakan, sudah sekian lama berprofesi sebagai pedagang umbi-umbian. Namun aktivitasnya berdagang di Pasar Mojo itu belum lama, sekitar tujuh bulan ini. Barang yang dijual juga bukan hasil panen ladangnya sendiri. Semuanya kulakan di Pasar Besar.

"Suami saya yang kulakan," ujar warga Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri ini.

Penghasilan berjualan ubi juga tidak banyak. Ia memperoleh keuntungan sekitar Rp 1.000 untuk setiap satu kilogram ubi yang terjual.

Sehingga saat menjadi korban peredaran uang palsu Rp 100.000, ia harus menanggung kerugian yang cukup besar.

"Uang Rp 100.000 bisa dapat ubi sekarung. Sekarung itu biasanya baru habis lima hari," ungkapnya.

Selain ubi, ia juga melengkapi dagangannya dengan ketela dan labu. Sehingga, jika ubinya tak laku, masih ada barang dagangan lain yang mungkin ditawar pembeli.

Baca Juga: 7 Foto Perbedaan Pesawat Kepresidenan Era Jokowi dengan Generasi SBY, Cikeas Ungkap Fakta Sebenarnya

Istimewa

Sumarmi, nenek penjual ubi langsung lemas saat tahu uang Rp 100 ribu yang didapatnya palsu. Kini, Sumarmi sudah tersenyum lagi.

Sehari setelah menjadi korban peredaran uang palsu, Sumarmi tidak menggelar lapaknya. Ia mengaku menggunakan waktunya itu untuk beristirahat di rumah."Saya istirahat," jelasnya.

Usai kisahnya viral, Sumarmi mendapat banyak simpati. Kini, foto Sumarmi tersenyum lagi bikin lega. Dia tampak menerima sejumlah uang dari penolongnya. Lantas siapa sosok penolong yang membuat Sumarmi kembali bersemangat berjualan.

Dia adalah Sertu Suryadi, Babinsa Koramil 0809/07 Purwokerto. Sertu Suryadi mengganti kerugian yang dialami Sumarmi. Bukan hanya mengganti kerugian, Sertu Suryadi juga menengok kondisi Sumarmi di rumahnya usai ditipu dengan uang palsu itu.

“Di hari kemerdekaan ini kesempatan baik berbagi ke sesame. Ini saya ganti agar bisa berjualan lagi bu Sumarmi. Puji syukur ada Hamba Allah juga berbagi kasih memberi rejeki untuk modal usaha di masa Pandemi ini," tandas Sertu Suryadi.

Kini, foto nenek penjual ubi tersenyum lagi bikin lega. Sosok penolongnya pun ternyata tak disangka-sangka. Terima kasih, orang baik!

Baca Juga: Potret Pilu 2 Bocah di Makam Ibunda, Ucapkan Salam Sembari Tempelkan Telinga di Atas Pusara, Ini Foto Wajahnya

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya