4 Foto Paru-paru Orang Terinfeksi Covid-19 Bikin Syok, Ahli Ungkap Fakta Kondisi Pasien yang Sudah Divaksin

Rabu, 28 Juli 2021 | 20:38
tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan

Foto unggahan seorang dokter bernama Dr. Anne Gabriel-Chan menunjukkan hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi covid-19, yang vaksin dan yang tidak vaksin.

Fotokita.net - Seorang dokter menunjukkan foto paru-paru orang yang terinfeksi Covid-19. Hasil rontgen itu membuat ahli mengungkap fakta terhadap kondisi pasien Corona yang sudah divaksin.

Dokter bernamaDr Anne Gabriel-Chan mengunggah foto rontgen paru-paru pasien Covid-19. Dalam unggahannya di akun Facebook pribadinya,Dr Anne Gabriel-Chan menunjukkan serangkaian foto paru-paru dari sejumlah pasien.

Dr Anne Gabriel-Chan menampilkan perbandingan hasil rontgen paru-paru pasien Covid-19 yang sudah vaksin dan yang tidak vaksin.

Foto yang diunggah dokter bernama Dr Anne Gabriel-Chan pun viral di sosial media.

Pada mulanyaDr Anne Gabriel-Chan menampilkan empat foto hasil rontgen, seperti dilansir dari Manila Bulletin, Minggu (25/7/2021).

Dalam foto-foto itu dijelaskan kondisi paru-paru orang yang sudah mendapat vaksin Sinovac, Astrazeneca, hingga Pfizer.

Baca Juga: Fakta Ngeri Tentang Jamur Hitam Melalui Foto, Menyebar ke 5 Negara Ini Setelah Merebak di India

Dr Anne Gabriel-Chan menjelaskan pengalamannya tentang bagaimana vaksin covid-19 yang berbeda menawarkan perlindungan yang sama.

Hal itu dilakukannya untuk mendorong masyarakat agar mau divaksinasi.

Dr. Anne Gabriel-Chan menjelaskan bahwa tiga di antara pasien COVID-19 itu telah melakukan vaksinasi. Jenis vaksin yang digunakan berbeda-beda, mulai dari Sinovac, AstraZeneca, dan Pfizer.

"Di saat kita mulai melihat peningkatan kasus COVID-19 lagi, saya ingin membagikan beberapa pasien kami yang baru saja dirawat hari ini. Foto ini berasal dari pasien nyata dan saya berbicara dari pengalaman klinis," tulis Dr. Anne Gabriel-Chan dalam Facebook miliknya.

Dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum dan Pusat Medis China tersebut menjelaskan tiga di antara foto rontgen yang dibagikannya memiliki kasus ringan hingga tanpa gejala karena sudah divaksinasi lengkap.

Baca Juga: Kades di Sragen Nekat Pasang Baliho Maki-maki Pemerintah, Ngaku Begini di Depan Polisi, Ini Fotonya

tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan

Foto unggahan seorang dokter bernama Dr. Anne Gabriel-Chan menunjukkan hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi covid-19, yang vaksin dan yang tidak vaksin.

Dari potret tersebut, terlihat bahwa tiga paru-paru pasien COVID-19 yang telah divaksin hanya mengalami gejala ringan.

Sementara satu pasien yang saat itu tidak divaksinasi mengalami sesak napas dan dirawat di ruang intensif care unit (ICU).

"Pasien ini datang dengan terengah-engah. Dia menderita Covid-19 yang parah, artinya dia memiliki kebutuhan oksigen yang sangat tinggi, perlu dirawat di ICU dan memerlukan prosedur invasif seperti Hemoperfusi," tulis Gabriel-Chan di Facebook.

"Empat pasien dirawat karena COVID 19. Tiga pasien mengalami gejala ringan hingga hampir tanpa gejala dan satu pasien terengah-engah dan langsung dirawat di ICU. Silakan lihat foto rontgen dada mereka di bawah ini," tuturnya.

Salah satu foto rontgen pasien yang sudah divaksin bahkan memperlihatkan bentuk yang sangat mirip seperti paru-paru sehat. Tiga paru-paru pasien lainnya juga masih terlihat bersih dengan bercak flek yang minim.

Baca Juga: Banyak yang Nyesal Baru Tahu Sekarang, 3 Faktor Ini Bikin Wanita Lebih Mudah Alami Long Covid

tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan

Foto unggahan seorang dokter bernama Dr. Anne Gabriel-Chan menunjukkan hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi covid-19, yang vaksin dan yang tidak vaksin.

Lain halnya dengan pasien yang belum divaksin, foto rontgen paru-parunya terlihat keruh dengan bercak yang hampir menutupi seluruh paru-parunya, Bunda.

"Pasien ini datang dengan terengah-engah. Dia menderita Covid yang parah, artinya dia memiliki kebutuhan oksigen yang sangat tinggi, perlu dirawat di ICU dan memerlukan prosedur invasif seperti Hemoperfusi," ujarnya.

Keempat foto rontgen pasien Covid-19 menampilkan kondisi paru-paru yang berbeda. Kondisi paling parah terdapat pada pasien yang belum mendapatkan vaksin.

"Ya, Anda masih bisa terpapar Covid-19 meski sudah divaksin. Namun gejalanya seringkali lebih ringan. Anda akan lebih terlindungi dan terhindar dari risiko gejala parah," kata Dr. Anne Gabriel-Chan.

Ia juga menegaskan tidak ada vaksin yang 'lebih unggul' dari vaksin lain. Setiap vaksin dapat menjadi proteksi terbaik di tengah pandemi saat ini.

Baca Juga: Jangan Panik Atasi Long Covid, Cara Ini Ampuh Hilangkan Gejala Sisa Akibat Infeksi Corona

tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan

Foto unggahan seorang dokter bernama Dr. Anne Gabriel-Chan menunjukkan hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi covid-19, yang vaksin dan yang tidak vaksin.

Dr. Anne Gabriel-Chan mengimbau agar masyarakat tetap melakukan vaksinasi terlepas dari merek vaksin yang diterima. Semakin cepat divaksin, maka semakin cepat pula antibodi seseorang terbentuk.

"Ingatlah bahwa ketiga pasien ini melakukan vaksinasi dengan memakai merek vaksin yang berbeda. Namun semuanya sama-sama hanya mengalami gejala ringan," ujarnya.

Meski begitu, vaksinasi kerap memberikan efek tidak nyaman. Simak bagaimana cara mengatasinya di halaman berikutnya.

Setiap tubuh memiliki respon berbeda dalam menerima vaksin. Menurut WHO, dalam kebanyakan kasus, efek samping yang biasanya terjadi terbilang cukup ringan, seperti pegal pada lengan, demam ringan, kelelahan, sakit kepala, dan nyeri otot atau sendi.

Dia mengingatkan masyarakat untuk mendapatkan vaksin apa pun yang tersedia.

Baca Juga: 7 Foto Meme Makan di Warteg Cuma 20 Menit, Netizen Sentil Luhut: Aduh Kegigit Lengkuas!

tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan

Foto unggahan seorang dokter bernama Dr. Anne Gabriel-Chan menunjukkan hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi covid-19, yang vaksin dan yang tidak vaksin.

Hal itu berguna untuk melindungi diri dari penyebaran covid-19 dan rawat inap di rumah sakit.

"Ya, Anda masih bisa terkena Covid-19 meski sudah divaksinasi lengkap, tetapi sebagian besar mengalami gejala ringan."

"Anda akan lebih terlindungi dan mengurangi kemungkinan menjadi parah atau ditempatkan di ICU. #vaccineswork," kata Gabriel-Chan.

Ia menekankan, tidak ada vaksin yang 'lebih unggul dari yang lain.'

"Ingat, pasien ini memiliki platform dan merek vaksin yang berbeda, tetapi semuanya memiliki gejala ringan hingga hampir tidak ada gejala sama sekali," tambahnya.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, vaksin virus corona yang kini dimiliki Indonesia mempunyai efektivitas tinggi.

Baca Juga: Dikira Mencak-mencak Foto Dirinya Makan di Warteg Jadi Meme, Respons Anies Baswedan Bikin Imun Netizen Naik

tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan

Foto unggahan seorang dokter bernama Dr. Anne Gabriel-Chan menunjukkan hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi covid-19, yang vaksin dan yang tidak vaksin.

Vaksin itu disebut masih efektif untuk melindungi masyarakat dari varian virus Delta yang berasal dari India atau B.1.617.2.

"Apakah vaksin yang ada di sini memiliki efektivitas yang masih tinggi atau tidak? Tentunya secara keseluruhan, sekarang masih memiliki," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/6/2021).

Wiku mengatakan, efektivitas vaksin Covid-19 yang dimiliki Indonesia melebihi 50 persen.

Namun demikian, kata dia, pada prinsipnya setiap virus pasti akan mengalami mutasi dalam rangka mempertahankan diri.

Proses mutasi itu bisa berlangsung terus menerus apabila potensi penularannya masih tetap terjadi.

Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa vaksin betul-betul bisa memberikan proteksi kolektif atau herd immunity bagi masyarakat.

Baca Juga: Foto Meme Kocak Makan di Warteg 20 Menit Viral, Komentar Chef Arnold Bikin Netizen Lupakan PPKM

tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan

Foto unggahan seorang dokter bernama Dr. Anne Gabriel-Chan menunjukkan hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi covid-19, yang vaksin dan yang tidak vaksin.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya