Fotokita.net - Batal pulang ke Tanah Air saat Maulid Nabi, kini Habib Rizieq Shihab sebut sudah tak punya masalah hingga minta ulama lakukan ini.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ( Menkumham) Yasonna Laoly mengatakan, pemerintah Indonesia tidak pernah memasukkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dalam daftar pencekalan.
Hal ini disampaikan Yasonna, menanggapi pernyataan dari anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra Muhammad Syafii bahwa Rizieq tak bisa pulang ke Indonesia karena dicekal oleh pemerintah Arab Saudi.
Yasonna tidak mempermasalahkan jika Rizieq Shihab memutuskan untuk pulang ke Indonesia.
"Soal Habib Rizieq, kalau beliau mau masuk (ke Indonesia), ya masuk saja, enggak ada, kita enggak ada daftar cekal kita, enggak ada daftar tangkal di kita, kalau mau masuk, masuk," kata Yasonna dalam rapat kerja dengan Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Yasonna menegaskan, Dirjen Imigrasi sudah menyampaikan berkali-kali bahwa tidak ada penangkalan terhadap Rizieq Shihab.
Oleh karenanya, menurut dia, Rizieq bebas untuk masuk ke Indonesia.
"Tidak ada permintaan dari penegak hukum atau dari siapa saja kepada imigrasi yang mengatakan yang bersangkutan ditangkal untuk masuk Indonesia, tidak ada pak, dalam sistem free, anytime kalau beliau mau masuk, masuk saja, paling tidak dari sisi keimigrasian yang saya tahu, tidak ada," ujar Yasonna.
Adapun pada pertengahan 2017 lalu, Rizieq memutuskan pergi ke Arab Saudi setelah terjerat kasus hukum.
Meski, Polri sudah menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) atas kasus yang menjerat Rizieq.
Namun, ia tak kunjung pulang ke tanah air. Terakhir, Rizieq menyatakan dirinya dicekal oleh pemerintah Arab Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia.
Namun, pemerintah Indonesia membantah hal tersebut.
Front Pembela Islam (FPI) sudah bikin pernyataan pers bahwa Rizieq Shihab bisa pulang ke Indonesia.
Faktanya Ketua FPItersebut belum bisa pulangke Tanah Air. Apa masalahnya?
Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel mengatakan Kerajaan Arab Saudi sampai detik ini masih mencekal Rizieq Shihab.
"Nama Mohammad Rizieq Shihab (MRS) dalam sistem portal imigrasi Kerajaan Arab Saudi masih “blinking merah” dengan tulisan ta’syirat mutanahiyah (visa habis)," kata Agus Maftuh Rabu (14/10/2020).
Agus menjelaskan, dalam kolom lain tertulis mukhalif atau pelanggar undang-undang.
Adapun bentuk pelanggarannya adalah mutakhallif ziyarah atau overstay dengan visa kunjungan.Agus menambahkan, ada juga kolom “ma’lumat al-mukhalif” atau data tentang pelanggar.
Baca Juga: Pandemi Belum Juga Berakhir, Jokowi Potong Gaji Abdi Negara 2 Bulan Lagi, Berikut Besarannya
Di kolom foto MRS ditulis “Surah al-Mukhalif” foto pelanggar."Red Blink adalah sinyal bahwa yang bersangkutan belum bisa keluar dari Arab Saudi," kata Agus.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia saat dikonfirmasi belum mengetahui informasi apapun terkait wacana kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi ke Indonesia.
“Saya belum dapat informasi terkait hal itu (kepulangan Rizieq Shihab),” Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah memastikan.
Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Jokowi Potong Gaji PNS, TNI dan Polri Mulai Januari 2021, Buat Apa?
Rizieq Shihab meninggalkan Indonesiasejak Polri menyelidiki kasus pornografi melalui pesan singkat dengan Firza Husein pada 2017.
Dari kejadian itu, Rizieq Shihab lantas memilih bermukim di Arab Saudi
dan belum kembali ke Indonesia hingga kini.
Pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam Rizieq Shihab dikabarkan akan kembali ke Indonesia dalam waktu dekat dari Saudi Arabia.
Kabar tersebut pertama kali muncul di situs dan siaran pers FPI. Informasi tersebut juga menyampaikan bahwa kepulangan Rizieq akan disiarkan secara langsung melalui channel media sosial FPI pada Rabu (4/11/2020).
“Alhamdulillah wa syukurillah, hari yang sudah lama ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, Imam BesarHabib Rizieq Shihabkembali ke Tanah Air dan kembali bersama-sama umat,” tulis siaran persFPI, Selasa (3/11/2020), dikutip dari KompasTV.
Dalam rilis tersebut disampaikan bahwa Rizieq saat ini sudah tidak memiliki permasalahan apapun di Arab Saudi.
Dokumen kepulangannya disebutkan sudah lengkap sehingga ia pun sudah bisa pulang ke Tanah Air.
Sementara itu, Juru Bicara FPI Munarman membenarkan siaran persFPIterkait kabar rencana kepulangan Rizieq.
Ia mengatakan, pada Rabu (4/11/2020) pagi pukul 07.00 WIB,Rizieq Shihabakan mengumumkan langsung dari Mekkah tentang informasi kepulangannya ke Tanah Air.
Sebelumnya, pihak FPI mengatakan bahwa pencekalanRizieq Shihab oleh pemerintah Arab Saudi telah dicabut.
Pada 17 Oktober 2020, Munarmanmengatakan, sejumlah persiapan untuk menyambut kepulangan Rizieq sudah dilakukan.
Setidaknya, saat itu persiapan tersebut telah mencapai 75 persen. Rizieq pergi ke Saudi pada 2017.
Saat itu, polisi menyelidiki kasus pesan pornografinya dengan Firza Husein. Polisi pun menerbitkanpenghentian penyidikan perkara (SP3) kasus itu.
Terakhir, Rizieq menyatakan dirinya dicekal oleh pemerintah Arab Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia sehingga tak bisa kembali. Namun, Pemerintah Indonesia membantah hal tersebut.
Sebuah video beredar menggambarkan kondisi Habib Riziq Shihab saat ini.
Di mana Habib Rizieqtampak sedang memberikan tausiah kepada beberapa orang.
Video itu diunggah oleh akun Twitter @HrsCenter pada Minggu (25/10/2020) malam.
"Video Terbaru IB HRS..." tulisnya.
Dalam video itu terlihat Habib Rizieq mengenakan baju gamis dan kopiah putih.
Ia duduk di sebuah sofa sambil menggunakan mikrofon.
Sementara lebih dari 20 orang duduk di lantaiberalaskan karpet merah.
Baca Juga: Hore, Pemerintah Hapus Denda Pajak Kendaraan di 7 Provinsi Ini, Catat Jadwalnya
Mereka mendengarkan tausiah dari Habib Rizieqyang tengah membahas masalah Indonesia.
"Melihat kondisi kita punya negeri saat ini,dalam kondisi yang sangat memprihatinkan," kata Habib Rizieq.
Artinya, lanjutnya,dalam kondisi memprihatinkan tersebut membutuhkan kepedulian dari setiap rakyat dan bangsa.
"Termasuk kepedulian dan perhatian dari parahabaib, ulama, tokoh, aktivis, bagaimana supaya kita bisa bergandengan tangan, bahu membahu menyelamatkan kita punya negeri dari keterpurukan," tegasnya.