Fotokita.net -Hatinya merasa kasihan pada kondisi Veronica Tan, Dahlan Iskan akhirnya beri nasihat begini buat Ahok usai sang Komut Pertamina marah-marah soal tawaran Peruri
Setelah berpisah dariBasuki Tjahaja Purnama(BTP) alias Ahok kiniVeronica Tanmasih terlihat sendiri.
Veronica Tanlebih memilih fokus mengembangkan usaha dan juga mengurus buah hatinya.
Selain itu, kabar terkini mantan istri Ahok itu juga kerap menyita perhatian publik.
Pasalnya, usai diceraikan, Veronica Tanjuga diketahui ditinggal nikah oleh sang mantan suami, BTP yang santer mempersunting Puput Nastiti Devi.
Bahkan, mantan istri BTP ini bahkan membuat Dahlan Iskanbersimpati hingga mengungkapkan rasa kesedihannya.
"Entah mengapa saya jadi kasihan pada Vero.Saya bisa bayangkan perasaan Vero," ungkap Dahlan Iskan.
Tak hanya itu, bahkan ahli tarot kondang Denny Darkomenerawangkan kondisi batin Veronica Tan.
Melansir dari Youtube akunnya pada Senin (1/4/2019) begini kondisi batin Veronica Tanyang coba telusuri Denny Darko.
"Kartu ini adalah kartu Delapan Pedang atau Eight of Swords.
Di sini dilihat ada seorang perempuan berlutut, ditutup matanya, dan ada 8 pedang tertancap di sekelilingnya.
Dia merasa 8 pedang ini menghalanginya, padahal sebenarnya, bukan 8 pedang yang menghalanginya.
Kalau dia membuka ikatan matanya, dia akan tahu bahwa 8 pedang itu tidak menghalangi orang tersebut, tetapi dia tetap menutup matanya.
Dia dengan keyakinannya tetap di situ dan berkorban untuk apapun yang dia percayai.
Dan ini yang dialami oleh beliau," terang Denny Darko.
Veronica Tan bahkan diibaratkan sama seperti dengan puisi yang dibacakannya sendiri.
"Di salah satu puisinya beliau mengatakan bahwa 'tidak apa-apa menjadi akar yang akan membawa pohon ini akan tumbuh menjadi lebih besar lagi'.
Akar ada di bawah tanah dan tidak diketahui oleh banyak orang.
Tetapi dia mencarikan apa yang ada di sekitarnya, memberikan sari tersebut sehingga pohon itu bisa tumbuh, berguna, dan menaungi orang-orang di sekitarnya.
Sosok yang banyak berjasa ini kali ini mungkin sedang sendiri," pungkasnya.
Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku geram dengan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau Perum Peruri, yang meminta dana sebesar Rp miliar untuk proyek paperless.
Merespons hal tersebut, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menilai, Peruri memiliki hak untuk mematok biaya tinggi untuk proyek digitalisasi yang diminta oleh Pertamina.
Dahlan pun mempertanyakan proyek paperless yang dimaksud oleh Ahok.
"Saya tidak bisa langsung paham apa hubungannya Peruri minta uang ke Pertamina.
Kok kesannya, dari nada suara BTP, seperti Peruri memeras Pertamina,” ujar Dahlan dalam laman resminya, Disway.id, dikutip Kamis (17/9/2020).
Lebih lanjut, Dahlan kembali mempertanyakan, apakah proyek paperless yang dimaksud oleh Ahok adalah dokumen tanpa kertas atau transaksi tanpa kertas.
“Ada transaksi apa antara Pertamina dan Peruri?” ujarnya. Namun, Dahlan menyadari, Peruri memiliki anak usaha yang memiliki izin atas keamanan digital atau digital security perusahaan plat merah.
Dengan demikian, setiap BUMN yang ingin melakukan pengamanan terkait digital security perusahaan harus berhubungan dengan Peruri.
“Peruri memiliki software otentifikasi itu. Sekaligus punya izin sebagai lembaga yang memegang digital security,” kata Dahlan.
Apabila benar proyek yang dimaksud oleh Ahok ialah terkait digital security tersebut, maka Dahlan menilai Peruri memiliki hak untuk mematok biaya sebesar Rp 500 mliiar kepada Pertamina.
“Tentu Peruri merasa punya hak untuk minta harga tinggi. Pinter-pinternya Peruri berbisnis. Yang penting tidak memaksa,” tutur Dahlan.
Oleh karenanya, Dahlan menyebutkan, transaksi yang dikesali oleh Ahok, merupakan transaksi bisnis biasa.
“Hanya saja karena Peruri adalah satu-satunya pemilik izin digital security mungkin menaruh harga yang tinggi,” ucapnya.
(Kompas.com/GridPopID)