Fotokita.net- Pandemi virus corona di Indonesia masih berlangsung. Kasus-kasus baru dilaporkan setiap harinya.
Berbagai upaya untuk mencegah penyebaran lebih luas maupun pengobatan pasien yang telah terpapar juga dilakukan.
Hingga Minggu (14/6/2020), total kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di Indonesia sebanyak 38.277 kasus.
Kasus-kasus itu tersebar di 34 provinsi dan 430 kabupaten/kota di Indonesia. Terlepas dari keputusan akan pemberlakuankenormalan baru ataunew normal dan kasus-kasus baru yang terus dilaporkan, ada sejumlah kabar baik yang patut disimak.
Salah satu kabar baik yang perlu diketahui adalah tentang jumlah pasien sembuh dari Covid-19 yang terus meningkat setiap harinya. Jumlah penambahan pasien sembuh harian yang dilaporkan cukup tinggi.
Kritis
Pada Minggu (14/6/2020), ada 755 pasien sembuh yang baru dilaporkan. Penambahan ini membuat jumlah total pasien sembuh virus corona di Inonesia menjadi 14.531 orang.
Bicara soal pasien Covid-19 yang sembuh, negara tetangga kita, Vietnam punya cerita menarik. Bukan saja soal keberhasilan mereka yang sukses menekan kasus kematian pasien yang terinfeksi virus corona ke angka nol, tetapi Vietnam berhasil mencegah penyebaran penyakit itu.
Selain itu, catatan kasus infeksi di negara itu juga sangat minim yaitu 334 kasus dengan 323 di antaranya sudah sembuh.
Saat ini hanya tinggal 11 pasien yang menjalani perawatan akibat infeksi Covid-19 di negara itu.
Catatan sempurna Vietnam dengan nol kematian hampir ternoda dengan adanya satu pasien virus corona yang kondisinya sangat kritis.
Pasien tersebut awalnya hanya diketahui dengan sebutan pasien nomor 91.
Pilot Inggris
Belakangan, setelah kondisi pasien tersebut pulih dan dinyatakan negatif Covid, identitasnya mulai diketahui publik.
Pasien itu adalah seorang pilot Inggris bernama Stephen Cameron (43).
Dia dilaporkan mengalami masa pemulihan yang ajaib dari paparan virus corona setelah didiagnosis terinfeksi pada Maret 2020.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), (9/6/2020) Cameron bekerja sebagai pilot di maskapai Vietnam Airlines.
Dia dilaporkan terinfeksi virus di sebuah bar di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.
Saat itu, kasus Cameron yang menjadi pasien Covid-19 telah menarik banyak perhatian warga Vietnam maupun mancanegara.
Dia menghabiskan 47 hari untuk bertahan hidup dengan fungsi paru-paru hanya 10 persen saja dari kapasitas normal.
Bahkan Pemerintah Vietnam telah mengalokasikan sebanyak 5 miliar Dong atau sekitar Rp 2,9 miliar untuk menyelamatkan nyawa pilot tersebut.
Pemerintah juga awalnya tidak percaya mengetahui pasien itu dapat pulih begitu cepat.
Ilustrasi pasien corona
Padahal mereka sempat pesimistis pasien tersebut dapat kembali pulih.
"Pemulihan ajaib pasien adalah dorongan bagi para dokter untuk upaya dan pengabdian mereka yang tak kenal lelah," ujar Wakil Kepala Sub-Departemen Perawatan di National Steering Committee untuk virus corona, Luong Ngoc Khue kepada Vietnam News.
Sempat dirahasiakan identitasnya
Kisah Cameron di Vietnam juga beberapa kali dibagikan oleh mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan di web pribadinya Disway.
Salah satunya pada unggahan Minggu (14/6/2020) disebutkan, selama koma, Cameron terus dirawat dengan intensif, segala upaya dilakukan, termasuk kemungkinan untuk cangkok liver dan ginjalnya.
Banyak warga Vietnam yang bersedia mendonorkan hati dan ginjal untuk kesembuhan Cameron.
Namun, transplan baru bisa dilakukan kalau kondisi tubuhnya memungkinkan.
Sementara yang menjadi pertimbangan yakni kondisi jantung Cameron yang hanya berdetak 40 kali per menit.
Sambil terus menjalani perawatan, dia juga menjalani tes berkala. Di tengah pupusnya harapan hidup, ternyata kondisi pilot tersebut membaik, yaitu dia dinyatakan negatif Covid-19.
"Menariknya, ada orang terkena Covid-19 sampai mengalami koma begitu lama, tetapi setelah dua bulan dirawat, hasil tesnya negatif," tulis Dahlan.
Agar lebih akurat mengenai hasil tes, pihak RS sampai melakukan tes ulang sampai enam kali dan hasilnya tetap negatif.
Dipindahkan ke RS Non-Covid Lantaran hasilnya sudah negatif Covid, Cameron dipindahkan ke RS non-Covid yakni di RSU Cho Ray, di Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Adapun saat pemindahan ini Cameron masih dalam keadaan kritis.
Setelah pindah ke RSU, kondisi kesehatan Cameron diharapkan semakin membaik.
Dia dipasangi alat untuk menggantikan kerja jantung dan paru-paru, Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO).
ECMO diberikan agar jantung dan paru Cameron tidak bekerja keras.
Tujuannya agar dua organ tersebut bisa memulihkan keadaannya yang sudah memburuk.
Setidaknya dua organ tersebut tidak lebih rusak lagi, serta mengurangi kemungkinan keracunan dari oksigen.
Tak lama setelah itu, dokter terus menurunkan ECMO dengan sangat pelan.
Sementara, dokter masih belum berani melepas ventilator dari pilot tersebut.
Cameron juga terus diberikan obat antibakteri dan nutrisi yang terjaga kualitasnya.
Dalam dua kali sehari, ia menjalani terapi agar otot-ototnya terjaga.
Menurut dokter di RSU, Cameron begitu kritis lantaran adanya sindrom badai sitokin yakni gangguan pada organ di saat sistem imunitasnya melawan virus corona.
Menurut kabar terkini, kondisi Cameron telah berhasil mengalami masa-masa sulit, tekanan darahnya sudah mendekati normal, yakni 120/60.
Dia pun bahkan disebut tidak perlu lagi untuk melakukan transplantasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pasien Covid Nomor 91 Vietnam, Bisa Sembuh Setelah Koma 2 Bulan "