Follow Us

Kabar Baik, Tim Peneliti Unair Berhasil Temukan Kombinasi Obat yang Dijual Bebas Buat Pasien Corona, Inilah Penjelasannya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 13 Juni 2020 | 11:23
Ilustrasi Vaksi Corona
Xinhua

Ilustrasi Vaksi Corona

Fotokita.net - Saat ini berbagai negara di dunia sudah tak sabar menunggu temuan vaksin virus corona (Covid-19) lantaran makhluk tak kasat mata ini sudah menginfeksi jutaan warga dunia.

Indonesia yang juga mengalami serangan corona di 34 provinsi juga terus berupaya mendapatkan vaksin Covid-19.

Tim peneliti Universitas Airlangga Surabaya mengklaim menemukan lima kombinasi obat untuk penanganan pasien Covid-19.

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Kembali Tembus Angka 1.100, 8 Pasar Tradisional di Jakarta Bakal Ditutup Gegara Pedagangnya Positif Corona, Inilah Daftarnya

Obat-obat tersebut bisa langsung digunakan karena telah berada di pasaran.

"Kelima kombinasi obat tersebut adalah loprinavir-ritonavir-azitromisin, loprinavir-ritonavir-doksisiklin, loprinavir-ritonavir-klaritomisin, hidroksiklorokuin-azitromisin, dan hidroksiklorokuin-doksisiklin," kata Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih di Surabaya, Jumat (12/6/2020).

Baca Juga: Kisah Pilu Tukang Gali Kubur Jenazah Covid-19, Sudah 2 Bulan Tak Berani Tidur di Rumah, Tiap Hari Kerja Keras Bikin Lubang yang Lebih Besar: 'Saya Hanya Berdoa Kepada Allah'

Penemuan lima kombinasi itu merupakan komitmen Unair dalam mencari obat untuk mengobati Covid-19.

Unair tak hanya fokus membuat obat baru, tetapi juga mencari solusi dari obat yang telah ada. Penggunaan lima kombinasi itu, kata Nasih, terjamin keamanannya.

Obat-obat tersebut sudah ada di pasaran dan telah lulus uji klinis. Selain itu, obat-obat tersebut juga telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga aman dikonsumsi.

Baca Juga: Indonesia Lagi-lagi Pecahkan Rekor Tertinggi Penambahan Kasus Baru Covid-19 dalam Sehari, Karena Kondisi Transisi ke New Normal?

Nasih menegaskan, penemuan kombinasi obat ini telah diteliti dengan metode ilmiah dan hati-hati.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest