Sehabis Jokowi Bawa Angin Segar Tentang Perkembangan Covid-19, Kini Ikatan Dokter Indonesia Bilang Virus Corona Bisa Kalah dalam Tubuh: Begini Rahasianya...

Minggu, 19 April 2020 | 16:39
AFP

Seorang pria mengenakan semacam masker alternatif di tengah wabah virus corona (Covid-19) di Kampala, Uganda, Rabu (1/4/2020).

Fotokita.net-Presiden Joko Widodo yakin industri pariwisata akan langsung tumbuh pesat karena banyak masyarakat yang hanya berdiam diri di rumah selama pandemi Covid-19.

"Semua orang pengin keluar semua, orang ingin menikmati kembali keindahan pariwisata sehingga optimisme itu yang harus terus diangkat," kata dia.

Baca Juga: Kabar Baik, Jumlah Pasien Sembuh dari Covid-19 Kembali Melonjak. Tapi, Mbak You Malah Ingatkan Kita Buat Siapkan Tungku Kayu Bakar...

Oleh karena itu, Jokowi meminta jajarannya untuk tidak terjebak pada pesimisme karena masalah Covid-19 ini.

Ia justru meminta Menteri Pariwisata Wishnutama dan pejabat terkait lainnya untuk mulai mempersiapkan diri.

Antara/M Iqbal

Polisi sedang menghimbau para pengendara terkait PSBB di Tangerang Raya.

Presiden Joko Widodo yakin bahwa wabah Covid-19 di Tanah Air akan berakhir pada akhir tahun 2020.

Keyakinan ini diungkapkan Jokowi saat memimpin rapat terbatas "Mitigasi Dampak Covid-19 terhadap Pariwisata" lewat video conference, Kamis (16/4/2020).

Dalam kesempatan itu, Jokowi pun mengungkapkan optimisme bahwa pariwisata dalam negeri akan kembali berkembang pada tahun 2021.

"Saya meyakini ini (Covid-19) hanya sampai akhir tahun. Tahun depan booming di pariwisata," kata Jokowi.

Baca Juga: Jumlah Orang yang Sembuh Covid-19 Makin Banyak Bikin Kita Bernapas Lega, Tapi Puncak Pandemi Diprediksi Terjadi Pada Bulan Ini: Sesuai Hasil Terawang Mbak You?

ntmcpolri.info

Check poin PSBB di Bekasi

Saat ini virus corona bisa dibilang sebagai penyakit paling menular di dunia.

Karena penularannya terus terjadi dengan cepat bahkan hingga menyebar ke seluruh dunia, hanya dalam hitungan bulan.

Selain itu Indonesia juga menjadi negara yang terkena dampak dari penyebaran virus corona.

Hingga saat ini, data menunjukan bahwa ada lebih dari 5.000 pasien dirawat, dengan 536 orang meninggal dunia dan 631 pasien berhasil disembuhkan.

Baca Juga: Jokowi Hakul Yakin Pandemi Tuntas Pada Akhir Tahun, Presenter Kondang Itu Terpaksa Lakukan Hal Ini Agar Bisa Bayar THR Karyawannya: Lewat dari Desember, Gua Juga Bingung!

sciencefocus.com
sciencefocus.com

Ilustrasi virus corona

Sehingga total kasus virus corona di Indonesia sudah menyentuh angka 6.248 kasus secara keseluruhan.

Meski demikian, di tengah kabar terus bertambahnya pasien virus corona, ada sebuah kabar baik dari pakar di Indonesia.

Melansir Kompas.com pada Jumat (18/4/200, Dewan Pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Abidinsyah Siregar mengatakan, virus corona yang berada di tubuh bisa mati.

Dia mengatakan, virus itu akan mati dengan sendirinya setelah 14 hari masa inkubasi.

Baca Juga: Mati-matian Bantah Virus Corona Bukan untuk Kepentingan Senjata Biologi, Lantas Mengapa China Lenyapkan Jejak Peneliti Senior Mereka?

Tribunnews.com
Tribunnews.com

Ilustrasi tenaga medis - Bertambah Satu, 2 Orang Perawat di RSUP Kariadi Semarang Meninggal Dunia Usai Rawat Pasien Covid-19

Lantas bagaimana bisa virus tersebut mati dengan sendirinya sementara sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh?

Ia menjelaskan, setelah virus masuk ke dalam tubuh dia akan langsung menyasar ke paru-paru manusia.

Hal itu yang biasanya membuat pasien akan menderita gagal napas.

Baca Juga: Ingatkan Puluhan Jamaah yang Ingin Bikin Kegiatan di Masjid, Warga Depok Ini Malah Jadi Bulan-bulanan: Aku Tak Mau Mati!

Namun, sebelum hal itu terjadi, ternyata ada pertarungan antara virus corona dengan antibodi manusia di dalamnya.

"Pertarungan ini terjadi seperti lomba sprint," kata Abidinsyah.

"Virus akan bertahan selama 14 hari, kalau lewat itu virus sudah kemampuan bertahan, dia akan mati dengan sendirinya," jelasnya.

Baca Juga: Presenter Kondang Ini Menitikkan Air Mata Saat Suami Perawat Curhat Tentang Jenazah Istrinya yang Ditolak Warga Gara-gara Covid-19: Cuma Ingin Dekat dengan Anak-anak

Setelah itu, dia mengatakan bahwa tubuh individu akan memunculkan kemampuan antibodi.

Namun, perlu diingat pada masa 14 hari itulah yang paling menentukan adalah kemampuan imun tubuh kita.

Abidinsyah mengatakan, "Akan tetapi selama 14 hari inkubasi tadi, sistem imun tubuh akan dipertaruhkan."

Baca Juga: Aksi Kocaknya Jadi Viral Hingga Disebut Jubir Corona Terbaik, Bupati Ini Sukses Hindarkan Daerahnya dari Kasus Positif Covid-19 dengan Cara yang Tak Biasa

Dengan kata lain, jika imun kita memenangkannya tubuh kita akan kebal, namun sebaliknya jika kalah kemungkinan kita akan mengalami gejala virus corona.

Selain itu mengenai mitos bahwa virus corona bisa terbunuh oleh suhu panas ternyata tidaklah benar.

Virus Corona SARS-CoV-2 tidak mati meski dipanaskan hingga 60 derajat Celsius (140 Fahrenheit) selama satu jam.

Baca Juga: Berbagai Wilayah Indonesia Jalankan PSBB dengan Tertib, Sementara Negara Ini Malah Jadi Makin Kacau Setelah 'Lockdown' Diperpanjang

Setelah dipanaskan hingga 60 derajat Celcius (140 Fahrenheit) selama satu jam, strain virus ini masih hidup dan berkembang biak.

Para ilmuwan menemukan Virus Corona SARS-CoV-2 baru mati setelah dipanaskan hingga mendekati titik didih air 100 derajat Celcius, yakni 92 derajat Celsius.

Hasil penelitian ini dipublikasikan makalah non-peer-review yang dirilis di bioRxiv.org, Sabtu (11/4/2020). (Intisari/Afif Khoirul M)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya