Kapal Nelayan dan Coast Guard Langgar Kedaulatan Laut Natuna, TNI Unjuk Gigi: Siap Bela NKRI dengan Kekuatan Tempur yang Bisa Bikin Malaysia Jadi 2 Bagian

Sabtu, 04 Januari 2020 | 12:47
https://koarmada2.tnial.mil.id/

Alamat Coast Guard China Remuk di Natuna Jika TNI AL Sampai Hati Luncurkan Rudal Maut Pelibas Kapal Induk Ini

Fotokita.net– Kapal asing milik China terpantau memasuki wilayah Perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Kapal tersebut terkonfirmasi melakukan pelanggaran ZEE Indonesia dan melakukan kegiatan penangkapan ikan ilegal.

Baca Juga: TNI Siap Tempur Gara-gara Kapal Nelayan China Lakukan Hal Ilegal di Laut Natuna, Tapi Menhan Prabowo Lebih Memilih Cara Ini Buat Bereskan Masalah Itu. Begini Alasannya

China juga dinilai telah melanggar kedaulatan Indonesia di Perairan Natuna.

Melihat hal ini, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono menyatakan operasi siaga tempur dilaksanakan oleh Koarmada1 dan Koopsau 1.

Operasi siaga tempur menggunakan alat utama sistem senjata (Alutsista) yang sudah tergelar yaitu 3 Kapal Republik Indonesia (KRI), 1 pesawat intai maritim, dan 1 pesawat Boeing TNI AU.

Sedangkan dua KRI masih dalam perjalanan dari Jakarta menuju Natuna hari ini.

"Operasi ini digelar untuk melaksanakan pengendalian wilayah laut khususnya di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) laut Natuna Utara," kata Yudo dalam keterangan tertulis pada Jumat (3/1/2020).

National Geographic Indonesia/Kompas TV
National Geographic Indonesia/Kompas TV

Kekuatan TNI di Natuna sebelum Tingkok merongrong kedulatan Indonesia.

Kekuatan militer Indonesiadi Kepulauan Natuna

Melalui Minimum Essential Force (MEF) alias Kekuatan Pokok Minimum yang terbagi tiga tahap, TNI mulai mendorong maju arsenal perangnya ke perbatasan antar negara.

Yang paling kentara ialah perkuatan pulau Natuna yang dihuni oleh Batalyon Komposit yang berisi satuan pemukul dari TNI AD, TNI AL, TNI AU.

Anggaran pertahanan Indonesia yang semakin meningkat setiap periodenya berimbas pada belanja alutsista gila-gilaan oleh TNI yang bisa membuat meradang seluruh kawasan.

Baca Juga: Dua Pemimpin Kita Silang Pendapat Soal Penyebab Banjir di Jakarta, Pastinya Paranormal Kondang Ini Senyum-senyum Saja: Firasat Pertamanya Mulai Terungkap!

Setelah pembangunan infrastruktur macam pelebaran dermaga, pembangunan landasan pacu, hanggar dan barak prajurit selesai maka isian 'alat penggebuk' pun mulai disuntikkan ke Natuna.

Google Maps
Google Maps

Lokasi pulau Natuna.

Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang ditempatkan di Natuna pun tak main-main.

Di sana disiagakan tiga KRI ukuran besar sekelas Fregat Bung Tomo class dan Korvet Diponegoro class untuk melakukan patroli di perairan Natuna dan laut China Selatan.

Terbaru tentunya korvet kelas Parchim TNI AL yang tanpa diduga ternyata ikutan nimbrung di Natuna.

Sedianya juga akan ditempatkankapalselam diNatunauntuk menanggulangi aspek peperangan bawahlaut.

Belum selesai sampai di situ, rencananya diNatunajuga akan ditempatkan satu skadron pesawattempuruntuk melakukan operasi patroli udara berkemampuan Maritime Strike.

Pesawat tempurnya pun merupakan kelas wahid macam F-16 C/D Block 52ID dan Sukhoi Su-27/30 milikTNIAU.

Baca Juga: Pintu Rumah Didobrak Polisi, Komplotan Penipu Asal China Ini Cerai Berai. Aksi Kabur Mereka Seperti dalam Film Laga Jadi Perhatian Warga

KOMPAS/EDNA CAROLINE PATTISINA
KOMPAS/EDNA CAROLINE PATTISINA

Apel gelar pasukan Operasi Siaga Tempur di Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (3/1/2020), yang dipimpin Pangkogabwilhan Laksdya Yudo Margono

Merasa masih kurang?

Tenang ada lagi penambahan pasukan elite tiga matra milikTNImacam Marinir, Paskhas serta Kostrad.

DiNatunajuga disiagakan berbagai macam radar penjejak agar dapat mengetahui jika ada unsur asing yang menyelonong masuk keteritori, Indonesia tanpa izin bahkan pesawat siluman/stealth pun bakal terdeteksi jika mencoba melakukan pelanggaran.

Baca Juga: Dapat Protes dari Jurnalis Mancanegara, China Ketahuan Lakukan Hal Ini Terhadap Keberadaan Kaum Minoritas Uighur. Kenapa Mereka Tak Peduli Sorotan Dunia?

PerkuatanNatunadimaksudkan sebagai unsur penangkal dengan jargon 'gebuk duluan sebelum masuk' dalam artian cegah dulu jauh diluar sebelum masuk keteritoriIndonesia.

Tentu dijadikannyaNatunasebagai pangkalan militer pemukul terdepanTNI di bagian utara Indonesia membuat banyaknegarawas-was.

Salah satunya ialahMalaysiayang sudah panik bukan main karena kekuatan TNI di Natuna bisa memenggal/membelahnegaramereka menjadi dua bagian.

Antara
Antara

KRI Tjiptadi-381 yang beroperasi di bawah kendali Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I menghalau kapal Coast Guard Cina saat melakukan patroli di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, Senin (30/12/2019). KRI Tjiptadi-381 menghalau kapal Coast Guard China untuk menjaga kedaulatan wilayah dan keamanan

PosisiNatunaberada ditengah antara SemenanjungMalaysiaserta Sabah dan Sarawak.

Maka mau tak mau jika ada pesawat ataukapallautbaik akan dan ke Semenanjung-Sabah & Sarawak, maka harus mendapat clearance dari pihak Indonesia.

Jika Indonesia mau jahat, bisa saja jalur antara Semenanjung- Sarawak diblokade untuk mengurung salah satu wilayahnegaraMalaysiaitu.

Baca Juga: Dapat Protes dari Jurnalis Mancanegara, China Ketahuan Lakukan Hal Ini Terhadap Keberadaan Kaum Minoritas Uighur. Kenapa Mereka Tak Peduli Sorotan Dunia?

KOMPAS/EDNA CAROLINE PATTISINA
KOMPAS/EDNA CAROLINE PATTISINA

Pangkogabwilhan I Laksdya Yudo Margono dari pesawat intai strategis memantau operasi dua kapal KRI. Kapal-kapal Indonesia diminta membuka komunikasi dengan kapal-kapal CHina yang melanggar wilayah.

Jika nekat terobos tanpa izin maka siap-siap saja terima akibatnya.

Perkuatan diNatunamasih terus berlanjut dan di sana nantinya akan ditempatkan peralatantempurkelas satu nan canggih milikTNIuntuk menghadapi segala bentuk ancaman yang menganggu kedaulatan Indonesia.(Seto Aji/Gridhot.ID/ Haryanti Puspa Sari/kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya