Follow Us

Dua Pemimpin Kita Silang Pendapat Soal Penyebab Banjir di Jakarta, Pastinya Paranormal Kondang Ini Senyum-senyum Saja: Firasat Pertamanya Mulai Terungkap!

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 03 Januari 2020 | 14:08
Swafoto Anies Baswedan bersama Wali Kota Bogor yang diduga terjadi di tengah banjir Jakarta.
Twitter @gunromli

Swafoto Anies Baswedan bersama Wali Kota Bogor yang diduga terjadi di tengah banjir Jakarta.

Fotokita.net - Berdasarkan hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Landasan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, curah hujan mencapai 377 milimeter.

Kemudian, dari hasil pengukuran di Taman Mini, Jakarta Timur, curah hujan tercatat 335 milimeter.

Angka ini merupakan curah hujan tertinggi yang menerpa Jakarta, dengan rekor sebelumnya ada pada tahun 2007 dengan catatan 340 milimeter per hari.

Baca Juga: Di Tengah Bencana Banjir, Foto Pilu Ini Sukses Bikin Hati Netizen Ikut Merana: 'Semoga Doanya Ikut Diijabah'

Banjir terjadi di sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu (1/1/2020). Puluhan ribu orang mengungsi karena rumahnya terendam banjir.

Sejumlah ruas jalan ikut tergenang. Operasional transportasi umum pun terganggu.

Listrik juga dipadamkan demi keselamatan warga.

Banjir merendam kompleks perumahan Masnaga Bintara, Bekasi Barat pada Rabu (1/1/2020).
Istimewa

Banjir merendam kompleks perumahan Masnaga Bintara, Bekasi Barat pada Rabu (1/1/2020).

Presiden Joko Widodo menilai, banjir yang menggenangi Jakarta dan sekitarnya disebabkan kerusakan ekologi dan kesalahan yang dibuat manusia, seperti membuang sampah sembarangan.

"Ada yang disebabkan kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada, tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana. Banyak hal," ujar Jokowi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Jokowi meminta pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan pemerintah kabupaten di Jabodetabek bekerja sama dengan pemerintah pusat menangani permasalahan banjir.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest