
Tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air, Ibu Eny mengalami depresi setelah ditelantarkan suaminya sejak tahun 2010.
Setahun setelah ditinggalkan orang tuanya, listrik di rumah ibu Eny diputus. Sementara untuk air bersih, Tiko dan ibunya memanfaatkan pompa air di dekat rumahnya.
Saat ini, Bu Eny sedang menjalani perawatan di rumah sakit (RS).
Dia mengatakan akan tetap merawat ibundanya di rumah sepulang dari rumah sakit.
"Dirawat jalan nanti rencananya, jadi aku rawat sendiri di rumah," ujar pemuda yang disebut pintar ini.
Tiko menuturkan kondisi rumahnya sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya. Damkar sudah bersih-bersih dengan menyemprot debu tebal.
Selain itu, lanjut dia, sejumlah orang membantu untuk kebutuhan rumah. Dia berharap ibundanya bisa segera membaik.
"Jadi nanti ke depannya ada beberapa bantuan ya alhamdulillah dari pihak mana pun yang akan bantu nanti, listrik, air, dan kebutuhan rumah lain nanti ada yang bantu," terang anak muda yang mulai tersenyum menjelaskan rencana masa depan.
Tiko menerangkan, sejauh ini belum ada niat untuk menjual rumahnya di kawasan Cakung itu. Dia mengatakan rumah yang ditinggalinya saat ini akan tetap dipertahankan.

Kondisi rumah besar yang dihuni Ibu Eny dan Tiko saat dibersihkanz
"Aku tahu Mama mau mempertahankan rumah, jadi aku tetap mempertahankan rumah, untuk niatan jual sampai sekarang nggak ada sama sekali," papar anak Herman Moedji Susanto itu.
Tiko mengatakan ada kemungkinan bertahan di rumah yang terbengkalai itu lantaran merupakan peninggalan sang ayah. Untuk kebutuhan hidup, Tiko saat ini bekerja sebagai petugas sekuriti di kawasan rumahnya.