"Papa sebagai ?" tanya Irfan.
"Sama (dengan mama), satu kantor, satu divisi, satu rekan," kata Tiko.
Tak hanya itu saja, karena kerja keras orangtuanya, dulu Tiko sampai memiliki sopir pribadi dan pembantu sendiri.
"Dulu tuh tahunya orangtua sibuk kerja. Di rumah ini dihuni sama Tiko dan pembantu. Papa memang ada sopir dari kantor juga," imbuh Tiko.
Tiko mengaku masih ingat betul dengan puluhan tahun silam saat masih hidup berjaya dengan kedua orangtua yang harmonis.
Akan tetapi hal tersebut berubah sejak 2011 silam setelah erman Moedji Susanto sang ayah, berpisah dengan Ibu Eny. Sehingga hal tersebut lah yang menjadi pemicu Ibu Eny mengalami depresi hingga bertingkah bak orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Mengakui ibunya ODGJ, Tiko sempat menolak saat Ibu Eny dibawa dinas sosial ke rumah sakit jiwa. Kendati demikian, Tiko mengakui bahwa keluarganya memang kerap diganggu hal-hal berbau mistis.
Rumah itu awalnya dibangun pada 2001 lalu ditinggali oleh keluarga Tiko pada 2009. Rumah mewah Ibu Eny tampak dari luar bak sudah lama tidak berpenghuni dan dipenuhi dengan pohon.
Selain itu juga tidak ada lagi lampu yang satupun menyala dirumah tersebut.