Yuni juga mengatakan, jika ia terpaksa harus tidur berdua dan melayani majikannya karena setiap malam majikannya selalu bangun, saat akan ke toilet, butuh minum dan sebagainya.
“Jadi aku terpaksa, aku harus tidur berdua itu karena di setiap malam dia selalu bangun dan aku selalu nemenin dia ke toilet, di saat dia kencing pingin minum, pingin apa, jadi aku tetap harus melayani dia di setiap malam," cerita Yuni lagi.
Pekerjaanya itu Yuni ibaratkan seperti mempunyai bayi yang harus ia jaga sepanjang hari dan malam sehinga membuatnya kurang tidur.
Tak jauh berbeda dengan Yuni, TKW bernama Avisa juga mengisahkan pengalamannya selama bekerja dengan majikan di Taiwan. Dalam salah satu vlog-nya di YouTube, wanita yang karib disapa Awe ini mengungkap gajinya dan betapa beruntungnya ia memiliki majikan royal.
Awe mengungkap gajinya ke-31 dari 36 bulan kontraknya bersama majikan pertamanya. Buat Awe, ini pekerjaan pertamanya sebagai ART di Taiwan. Namun, Awe bersyukur dengan bekerja di Taiwan, ia bisa membantu mengangkat ekonomi keluarganya.
"Alhamdulillah gajian aku yang ke-31 untuk 36 bulan atau 3 tahun ini. Jadi 5 bulan lagi sudah finish kontrak, bisa perpanjang kontrak tapi tergantung dengan agensinya karena empat sampai 5 bulan biasanya agensi menghubungi kita untuk memperpanjang kontrak atau tidak," urai Awe seperti dikutip dari kanal YouTube Avisa Official.
Awe berharap dengan kontraknya hampir selesai itu, penghasilannya menjadi berkah. Belum lagi, Awe merasa beruntung bisa membantu orang tua dan menyekolahkan kedua anaknya.
"Alhamdulillah selama hampir 3 tahun, selama di Taiwan ini, Alhamdulillah bersyukur banget, sudah banyak ngebantuin orang tua dan bisa sekolahin anak. Tahu sendiri ya biaya buat sekolah itu enggak murah. Anak pertama aku masuk SD, anak aku yang kecil (kedua) itu masuk TK," terang Awe dengan gembira.
Awe pun mengungkap gaji bulanannya. Gajinya sebulan sebesar 25 ribu dollar Taiwan atau kurang lebih Rp 12,5 jutaan.