"Aku mulai dari kakek itu, dia punya kontrakan. Dia pasti ada pemasukan, kontrakannya juga lumayan juga pemasukannya, dia juga jualan dupa buat sembahyang, sering beli kakek karena barangnya bagus. Aku juga sering bantuin jualan juga," katanya.
"Dia juga punya tabungan dari orang tuanya, dia enggak banyak pengalaman, pernah jualan mainan tapi enggak telaten karena orangnya galak. Kakek ini hanya minta warisan tabungan dari orang tuanya karena keterbatasan fisik."
Majikan kedua adalah Ai, seorang pria yang pernah kerja di pabrik. Namun, gajinya enggak pernah dihabiskan, selalu ditabung. Jadi tabungannya bermanfaat di masa tuanya. Lalu, majikannya yang ketiga adalah Take, yang paling muda di keluarga tersebut.
"Dia pernah kerja di pabrik, sering lembur. Dia resign, pindah ke perusahaan asuransi jiwa. Jadi yang ngegaji aku Take sama Ai, kalau kebutuhan makan itu kakek. Jadi mereka gotong royong untuk pengeluaran mereka selama aku kerja di di sini," kata Awe.
(*)