Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar atau sembarangan.
Awig-Awig di Lombok Barat dan Bali
Awig-Awigmerupakan kearifan lokal yang melekat dan menjadi pedoman dalam berperilaku, terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam di lingkungan sekitar Lombok Barat dan Bali.
Di Bali misalnya,Awig-Awigbahkan dianggap sakral dan memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan hukum yang berlaku. Contoh penerapan awig-awig di Bali terlihat dari sikap masyarakat terhadap seseorang yang melanggar aturan lokal, misalnya melakukan pencurian, penipuan, pemanfaatan sumber daya alam, bahkan hingga penyalahgunaan narkoba.
Orang yang kedapatan melanggar, akan diberikan sanksi berupaMengaksama(minta maaf),Dedosaan(denda uang),Kerampang(disita harta bendanya),Kasepekang(dikucilkan atau tidak diajak bersosialisasi dalam kurun waktu tertentu),Kaselong(pengusiran dari desanya),Upacara Prayascita(ritual pembersihan desa secara spiritual).
Cingcowong di Jawa Barat
Cingcowongmerupakan upacara adat suku Sunda yang bertujuan meminta hujan dan berlangsung secara turun temurun sebagai wujud pelestarian budaya. Hingga saat ini, ritualCingcowongmasih sering dilakukan oleh masyarakat di Jawa Barat.
Baca Juga: Jawaban Bagaimana Hubungan Makna Sila Ketiga dengan Simbolnya

Berikut ini jawaban pengertian kearifan lokal di Indonesia dan ciri-cirinya yang menjadi bagian dari materi Sosiologi kelas 12 SMA.
Bebie
Bebiemerupakan contoh kearifan lokal yang berkembang di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini berupa kegiatan menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar panen cepat selesai.
Hukum Sasi di Maluku